04.kupon

133 9 5
                                    

POV Regan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV Regan

Regan bisa melihat betul Nara terbatuk-batuk, ya dia masih punya rasa kemanusiaan pada seseorang dan ini juga karenanya.

Regan membawakan air kepada Nara tetapi dia mengurungkan karena rasa gengsinya, untung saja ada seseorang yang lewat Regan pun memberikan padanya untuk diberikan pada Pembully Sekolah ini.

Regan tersenyum miring lalu pergi dari sana.

Regan ingin keruangan OSIS karena ada satu hal yang ia ingin bicarakan kepada anggota OSIS Mandala.

Regan memasuki ruangan bersih dan rapi dan pintunya pun terbuat dari kaca.

"Assalamualaikum, " ucapnya ketika hendak masuk.

"Waalaikum salam, " jawab Rizki.

"Hai Rey!" sapa Bianca dan Regan pun hanya tersenyum kepadanya.

"Gan, mau acara apa buat besok?" tanya Elsa Safira, bendahara OSIS.

"Makanya dibahas sekarang Sa, " jawab Regan.

Regan pun lalu menduduki kursinya dan semua anggotanya pun menduduki kursinya sendiri-sendiri.

"Oke, sebentar lagi hari pendidikan kan?, " tanya Regan lalu diangguki semua orang, "nah itu jadi kita adain acara disekolah ini buat rayaiinnya, jadi setelah upacara bendera kan biasanya langsung pulang kan tahun-tahun lalu, sekarang kita bedain tahun ini, mau gak?"

Semua orang mengangguk antusias, Regan pun tersenyum karena dia bangga menjadi ketua OSIS di SMA Mandala ini.

"Acara apa?" suara berat dan keras itu membuyarkan senyum anggota OSIS disana.

"Biasakan Salam ketika masuk!" jawab Regan.

"Oke, " sambung Revano Aryana, mantan ketua OSIS di SMA Mandala dan sekarang menduduki kelas 12 IPS 5.

Revano terkenal dengan badboy entah ada angin apa dia menjadi disiplin ketika dia menjadi Osis di Mandala ini, hingga semua siswi-siswi jatuh hati pada Seseorang Revano.

"Hai kak, " sapa Elsa dan Revan hanya melihatnya saja, tidak menyapa balik.

"Bantu gue mau gak?" tanya Regan kepada Revan.

"Oke, " jawabnya.

"Tolong kasih ketengah-tengah lapangan sekolah dan tulisan ini taruh didepannya, " ucap Regan dengan memberikan sebuah kardus besar.

"Punya kaki?" tanya Regan. Diangguki oleh semua orang.

"Punya tangan?" Semua orang pun hanya mengangguk.

"Yaudah sana!" ucap Regan lagi lalu pergi dari sana.

Regan hanya membuang nafas kasar dan dia bisa memaklumi kelakuan kakak kelasnya itu. Regan pun kelapangan sekolah dengan membawa kotak besar, sebelum itu dia memberi pengumuman agar semua siswa-siswi menuju kelapangan.

KETOS Vs PEMBULLY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang