2021-2024
Lama banget ga ga sii 3 th? maaf hiatuss ya ...-----------
Pagi pun tiba.🌞
Mobil berwarna merah sudah terpakir di halaman sekolah MANDALA, Nara pun keluar dan mengambil tasnya, dia berjalan menuju kelasnya diikuti teman-temannya yang berada disampingnya membuat semua mata tertuju padanya.
"Pisah sampai sini ya guys, gue mau kekelas," ucap Rachel yang berjalan di lorong sekolah.
"oke, " jawab aira, "sampai ketemu di kantin nanti."
Nara dan Aira melanjutkan berjalan di ruang kelasnya, kejadian tadi pagi membuat Nara hilang semangat, untuk jalan hari. Kapan Papanya akan berubah seperti dulu.
Nara berdoa agar hari ini si Osis tidak menghampirinya lagi. Rasane males tenan ga si.
sebelum ke kelas dia bertemu dengan Bianca. Kaki Bianca tak sengaja menjegal kaki Nara. Membuat Nara mengumpat, "ANJIM, bisa ga si sehari aja lo ga ketemu gue! Lo-lo-lo terus sampe gue muak ketemu wajah lo ini,"
wajah menunduk, dengan polos, "ga sengaja banget sumpah, tadi ga tau—"
Belum sempat melanjutkan bicara, Nara pun membalas, "Ga sengaja mata lo, jelas-jelas kaki Lo, nyelodorin! emang sialan lo ya, ga langsung minta maaf!"
Bianca sendiri tidak ada satupun yang bisa dia andalkan. Dia butuh rizky Atau Regan disini. Tolong.
Nara cukup malas, langsung melenggang pergi dari sana.
di kelas pembelajaran pun berjalan seperti biasanya.
bel berbunyi tanda istirahat.🔔
Nara malas mencari target saat ini.
Dia dan Aira menuju kantin.
"Nar, lo ga takut Osis?" tanya Aira kepada Nara.
"Ngapain takut, dia manusia, Ra." jawab Nara.
"enggak gitu, dia kan juga yang ngadain event di sekolah kan, tanpa mereka kita ga akan ngerasain event."
Nara hanya diam. Malas menjawab. Menghampiri Mbak Yanti untuk memesan makanan
"Halo neng geulis, mau makan apa."
"Bakso aja mbak,"
"Oke, Nih, " Sambil memindahkan bakso ke tangan Nara. dan Nara bergabung bersama teman-temannya.
Bryan yang sedang sudah memakan 3 porsi mie ayam melihat Nara membawa Bakso. "Enaknyeee oyy, bagi 1 dong."
Nara duduk lalu mengasih Bakso kepada Dia. Lalu memandang mangkok yang sudah tertumpuk dan memberi kode kepada Rachel dan Reza. Mereka hanya memejamkan mata sejenak.
hampir memakan bakso dimulut Nara. Malah ada orang yang menyenggol meja mereka. Nara menutup mata. Paling tidak suka jika makannya diganggu. Nara melihat Bakso yang tergelinding Di lantai itu. Bryan pun melongo, karena melihat amarah yang sedang dipendam oleh Nara.
Nara bangkit lalu, mendorong orang itu sampai jatuh dilantai
"Ampun kak, t-t-tadi ga sengaja—"
"Ga terima Ampun Lo sialan, peraturan gue ga mau makan gue diganggu!"
"b-beneran ga sengaja, tadi ada yang mendorong aku, "
Nara menutup mata untung menahan emosi lalu melenggang pergi dari sana.
Bryan yang melihat itu pun langsung cepat-cepat menghabiskan Bakso Nara. Makan banyak gini juga Bryan tetep kurus toh.
---------------
"Sialan!" umpat Nara dengan menendang pot yang ada di sekolahnya itu. Dia tidak tahu bahwa ada seorang yang sedang membaca buku disana.
"Peraturan, ga boleh merusah fasilitas yang tersedia disekolah,"
Nara membalikan badan untuk melihat suara itu. Ternyata si Osis yang sangat ia benci kali ini, kenapa harus bertemu dia?
Nara hampir melenggang pergi. Namun, malah dia di tarik untuk jatuh kedalam rumput di taman lorong sekolah. membuat dia mengumpat.
"Gue dapet laporan, lo sering ngerasin anak sekolah di sini. Tadi bianca lapor—
Memutar bola matanya malas, "Tukang ngadu, munafik—"
"Bicara apa lo ha, sekali lagi lo itu niat ga si kesekolah, seragam diketatin dandan juga, lo mau kesekolah atau mau jagong hah, kek—"
belum sempat Regan melanjutkan bicaranya, tangan Regan ditarik hingga Regan jatuh di samping Nara.
Btw. Lantai cukup tinggi ya cuy ke rumput.
Regan memejam kan mata. Pasang mata melihatnya. Sebagai Cap ketos di sekolah membuat dia malu.
"Lo—" sambil menunjuk muka Nara."Gue ga ngelakuin dulu kalau, Mereka ga lakuin apapun kegue, " Nara bangkit lalu menginjak kaki Bryan yang sedang terduduk, tetapi terbalut dengan Sepatu.
Sekali lagi Nara tidak seperti orang yang dibayangkan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS Vs PEMBULLY✓
Teen FictionMenceritakan seorang laki-laki ketua OSIS bernama Devilen Bintang Regano yang tak segan-segan memberi hukuman kepada seorang Pembully, bernama Anara Bulan Gladisiya, mungkin sangat berat dan sama-sama bersekolah di Mandala high school. "Ngapain si...