Haechan membuka matanya, dan benar saja, ia kembali ke kafenya
Namun waktu kali ini menunjukkan pukul 8 malam
Ini jam pulang mereka, Haechan melirik ke sebelah, terdapat Hyunjin yang sudah siap² pulang
"Jin, lu tau Na Jaemin ?"
"Hah ? Siapa ?"
"Artis yang baru naik daun itu" jelas Haechan
"Artis daerah mana chan, kok gue ga kenal ?"
Oke, berarti Haechan sudah kembali kedunianya fikirnya
Dia membuka pintu kafe, dan ya kembali satu kartu terbuka lagi
Haechan berjalan beriringan dengan Hyunjin, namun pada akhirnya dia harus berpisah di persimpangan jalan, karena arah rumah mereka berbeda
Jalanan ke rumah Haechan tidak pernah sepi biasanya, tapi kenapa malam ini sangat sepi, hanya ada Haechan di jalan itu, ah dan pria tinggi yang ada di belakangnya
Haechan sebenarnya takut, ia sedikit mempercepat jalannya, dan yang membuatnya lebih takut, orang dibelakangnya ikut mempercepat jalannya seolah tidak ingin ditinggal Haechan
Sampai, Haechan sudah sampai di depan pintunya, ia merogoh kantongnya untuk mengambil kunci, namun karena gugup kuncinya jatuh ke tanah dan membuatnya berjongkok untuk mengambilnya
Namun sebelum berdiri dapat ia rasakan ada yang berhenti tepat disampingnya, kepala Haechan mendongak, dia bisa melihat wajah yang sedang menatapnya
Pria itu bergmumam dan samar Haechan mendengarnya
"Milikku"
"Hah?"
Haechan yang mendengar tidak jelas menaikkan alisnya dan mengeluarkan suaranya
Pria itu yang sadar bahwa Haechan mendengar suaranya langsung pergi meninggalkan Haechan dengan buru-buru
Haechan yang masih terdiam kebingungan langsung menyadarkan dirinya sendiri dan langsung mengambil kuncinya dan masuk kedalam rumah
Waktu sudah menunjukkan jam 7 pagi, Haechan sudah bersiap², tapi kini matanya tertuju pada tumpukan kartu di atas meja kecil di samping tempat tidurnya
Haechan ingat, tadi malam ia terlalu lelah dan langsung tidur, padahal niatnya dia mau nge cek kartu tadi
Haechan mengambil kartu itu dan melihat isinya, foto Jaemin sudah tertandai dengan tulisan 'done' dan satu kartu yang membuat Haechan seolah mengingat sesuatu, wajah baru pada kartu itu terlihat tidak asing
"Kaya pernah lihat" gumam Haechan
"Tunggu, i-ini bukannya yang tadi malam ?" Haechan kaget, berarti ini bukan dunianya lagi, siapa pria tadi malam, apa ini dunianya ?
Haechan langsung buru² datang ke kafe untuk menemui Hyunjin, ia ingat bahwa Hyunjin mengenal dua pria di kartu sebelumnya, berharap dia bisa mengetahui identitas pria yang baru ia temui tadi malam
Sesampainya di kafe, Haechan langsung menuju ke arah Hyunjin yang sedang membersihkan kasir
"Hyunjin !!" Teriak Haechan
"Apasih chan, pagi² udah jerit² aja lu, santai napa" Ucap Hyunjin kesal, pasalnya ia sudah menerima jeritan di pagi hari
"Liat nih, kau tau dia siapa ?" Haechan yang tidak mengindahkan ucapan Hyunjin langsung menunjukkan kartu yang sedari tadi di genggamnya
Hyunjin sedikit kesal, tapi dia mencoba menahannya, ini masih pagi, dia malas ribut
"Ga kenal"
"Coba lu liat sekali lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
22 Card [END]
FanfictionTerinspirasi dari drama "7 First Kisses" Lee Haechan dengan 22 pacar nya yang ntah datang darimana