11

15.4K 2.3K 595
                                    

dia kembali membuka matanya, masih di kafe yang sama, dia melirik jam, jam 2 siang, ini adalah jam dimana kafe biasanya akan ramai

"Ah rasanya aku malu melihat Hyunjin" Gumam Haechan sambil menutup matanya dengan tangan

Haechan melakukan pekerjaan nya seperti biasa, hingga tiba² sebuah limosin berhenti tepat di depan kafenya, Haechan bisa melihat seorang remaja turun dari sana dan berlari memasuki kafe

"HAECHAAN HYUNGG !!" Remaja itu langsung memeluk Haechan

"Akuu merindukaanmu"

"Maaf tapi saya sedang bekerja" Haechan mencoba melepaskan pelukan yang terasa sangat erat hingga membuatnya sedikit sesak

"YAA HYUNJIN, SUDAH KUBILANG JANGAN MENYURUH HAECHAN HYUNG BEKERJA !!"

Hyunjin yang merasa namanya disebut hanya bisa menundukkan kepalanya

"INI SEMUA PASTI GARA² LEE SOOMAN ITU"

Haechan mendelik, bagaimana bocah itu tidak memiliki rasa sopan sama sekali, tapi itu bukan urusan Haechan, setidaknya dia masih menggunakan embel embel Hyung pada namanya

"LEE SOOMAAN TURUN KAU !!" Suara sang remaja menggelegar diseisi kafe

Bahkan dengan sekejap Manajer Lee sudah berada di lantai bawah dengan mereka

"KENAPA MASIH MENYURUH HAECHAN HYUNG BEKERJA ?!!"

"S-say..."

"Aku, aku yang mau sendiri" Haechan memotong ucapan sang manajer

"Hyung ga usah capek² kerja"

"Kafe lagi rame, jadi aku gaenak kalo cuman liatin doang"

"Apa aku perlu menambah karyawan kafe nya agar hyung tidak usah lelah bekerja lagi ?"

"T-tidak perlu"

"Hyungg, kerjamu di kafe ini hanya untuk tersenyum kepadaku"

'Pekerjaan macam apa itu' Batin Haechan

Remaja itu kembali memeluk Haechan erat, dan kemudian mendudukkan Haechan di salah satu kursi kafe

"Hyung mari kita makan siang, chef pribadi ku sudah menyiapkan nya" Ucap remaja itu sambil tersenyum lebar

"A-ah aku yang akan masak saja, kau tunggu sebentar"

Belum sempat remaja itu menjawab Haechan sudah berlari ke arah dapur duluan

"Tapi sudah disiapkan" Gumam remaja itu

Di dalam dapur Haechan mencoba berfikir akan memasak apa, dia memberikan tawaran bodoh hanya karena ingin melarikan diri, Haechan hanya tau cara memasak ramyeon

"Psst, Chan"

Haechan mendengar suara bisikan, saat menoleh ternyata itu Hyunjin

"Apa ?"

"Lu ngapain kerja tadi astaga"

"Ya kan biasanya juga gitu"

"Gara² lu, gue bisa aja dipecat"

"Y-ya maaf"

"Sumpah ye Chan, kalo ga karena kafe lagi rame, gue ga sadar kalo lu ikutan bantu, sekarang lu mau ngapain disini ?"

"Masak"

"Masak apa ?"

"Ramyeon"

"Untuk si kaya itu ?"

Haechan mengangguk, dia mulai menyibukkan tangannya dengan membuka dua bungkus ramyeon

"Spagethi kek, lidah orang darah biru kaya dia mana mau makan makanan sekelas ramyeon"

22 Card [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang