22

15.8K 2K 483
                                    

Dengan lembut pria itu mengecup bibir Haechan, Haechan dengan senang hati menerima kecupan itu

Haechan membuka matanya perlahan, dia berada di kafe, pukul 10 pagi, suasana kafe tidak terlalu ramai dan ini juga masih pagi, namun satu sosok yg membuat Haechan takut adalah, pria yg berdiri di luar kafe

Pria itu memakai hoodie hitam, kulitnya pucat sorot matanya mengintimidasi, bibirnya keringnya terlihat seperti mengucapkan rapalan mantra

Ntah perasaan Haechan saja atau memang pria itu tengah menatapnya sedari tadi

Setelah kafe dirasa sepi, pria itu melangkah masuk ke dalam kafe, bisa Haechan lihat dengan jelas kantung mata yang menghiasi mata dingin itu

"K - kopi satu" Suara pria itu terdengar pelan dan serak

"Pakai gula ?" Tanya Hyunjin

Pria itu hanya memberikan anggukan, lalu matanya kembali mengedar ke sekililing ruangan, hingga akhirnya pandangannya terhenti dan tertuju pada sosok Haechan yang tengah membersihkan meja

"Hey" Suara Hyunjin memecahkan lamunannya dan pandangannya kembali terarah ke Hyunjin

"Liat liat apa lu ?" Hyunjin menatap kesal pada pria pucat di depannya, pasalnya sedari tadi dia memanggil namun pria didepannya tidak bergeming sama sekali

Pria itu tidak menjawab dia malah mengeluarkan beberapa lembar uangnya

"Berlebih" Ucap Hyunjin

Mata dingin pria itu menatap tak suka pada Hyunjin, dia mengambil cepat kopi yang di sodorkan Hyunjin dan langsung pergi dari sana tanpa menunggu kembalian

Punggung pria itu mulai menghilang dari balik pintu

"Liatin apa lu ?" Tanya Haechan pada Hyunjin karena sedari tadi Hyunjin hanya menatap kosong pada pintu kafe

"Ada orang ga bener yg liatin lu daritadi"

"Oh ya" Haechan terlihat biasa saja, ntah mungkin karena dia sudah pernah melewati hal yg lebih parah sebelumnya

"Lu kok biasa aja sih anjir, kalo dia ada niat buruk sama lu gimana ?"

Haechan mengibaskan tangannya didepan wajah Hyunjin "Hush, lu jangan bilang gitu, ntar malah kejadian"

Haechan berlalu setelah mengatakan itu, dia berjalan ke arah kamar mandi karena harus menuntaskan panggilan alam

Jam bekerja telah usai, Hyunjin sudah pulang duluan karena dia harus mampir ke sebuah toko dulu, takut tutup katanya

Haechan pulang sendirian, tidak ada yang aneh sama sekali, bahkan semuanya terasa seperti normal

Besoknya Haechan berangkat kerja seperti biasa, saat sampai di kafe, kafe masih terkunci, ah biasanya Hyunjin yang datang duluan

"Tumben dia ga dateng cepet" Haechan membuka pintu kafe, lalu berganti baju seperti biasa dan mulai mengerjakan beberapa pekerjaan ringan sambil menunggu jam buka

Sudah pukul 8 lewat, Hyunjin belum kunjung datang, kafe harusnya sudah dibuka, tapi Haechan masih menutupnya

Haechan berulang kali menelfon dan mengirim pesan teks ke Hyunjin, anak itu tidak biasanya terlambat bangun, ini aneh fikir Haechan

Sudah jam 9, Haechan mau tak mau harus membuka kafe tanpa Hyunjin, setiap ada waktu luang, Haechan masih mencoba menghubungi Hyunjin

Ini sudah jam 12 siang, tapi Haechan tidak kunjung mendapat kabar dari Hyunjin, Haechan berencana menggunakan waktu istirahatnya untuk mendatangi rumah Hyunjin, takut dia sedang butuh bantuan, karena Hyunjin tidak pernah tidak mengangkat telfon Haechan

22 Card [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang