22 Card [END]

19

Perlahan Haechan membuka matanya, dia masih berada di kamarnya, pukul 7 pagi, Haechan langsung bergegas membersihkan diri dan bersiap berangkat kerja

Semoga kali ini dia tidak menemukan yang seperti Shotaro, ah dia bisa gila kalau bertemu yang sejenis Shotaro lagi

Saat sampai di tempat kerjanya, Haechan bingung, ini memang jalan biasanya, tapi kenapa ini bukan kafe ? kenapa ada gedung besar disini ?

Haechan berdiri mematung di depan gedung, sesekali ia melirik ke arah orang yang masuk ke dalam gedung tersebut

"Chan, ngapain bengong lu ?" Sahut seseorang

Haechan menoleh, itu Hyunjin

"Jin, kafenya"

"Kafe apa ?"

"Lu kerja disini ?"

"Lu ? kita kali yang kerja disini"

"Ayo masuk, lu ga mau telat kan ?" Lanjut Hyunjin sambil berjalan masuk, Haechan hanya mengikut

Mereka sekarang berada di lift, ada 10 orang di dalam lift, dan satu yang paling mencolok, dia memakai pakaian yang begitu rapi, wajahnya tampan, rambutnya apalagi, duh Haechan jatuh cinta pada pandangan pertama

Lift berhenti di lantai 5, Hyunjin turun dan Haechan mengikutinya

"Kau kenapa turun ?" Suara seseorang menghentikan gerak semua orang, lalu memberikan tatapan tanda tanya ke Haechan

Haechan yang merasa dirinya diperhatikan langsung berbalik, lalu menunjuk dirinya dengan tatapan tanda tanya

"Siapa lagi ?"

Hyunjin dengan cepat berbisik ke telinga Haechan

"Lu ngapain turun bego" Lalu dengan sedikit tekanan Hyunjin mendorong Haechan masuk ke dalam lift lagi, lalu pria di dalam langsung memencet tombol paling bawah, yang menunjukkan posisi lantai paling atas

Di dalam mereka hanya diam, Haechan tak tau apa apa, kenapa sih dunia dunia ini ga ngasih sedikit arahan siapa Haechan yang sedang ia perankan

Lift berhenti, pria itu keluar, tapi tidak dengan Haechan, dia hanya diam di dalam lift, ragu untuk turun lagi, takutnya malah disuruh masuk lift lagi

"Kenapa ga turun ?"

Haechan langsung turun dan berjalan di berhenti di depan pria tersebut

"Kau aneh sekali Chan, sakit ?"

Haechan dengan cepat menggeleng, menandakan dia tidak sakit

Pria itu langsung berjalan duduk ke arah mejanya, sedangkan Haechan mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan, terlihat ada sebuah ruangan dan saat Haechan mengintip dia bisa melihat sebuah name tag disitu

Asisten
Haechan Lee

Ahh dia sekretaris ternyata, wah bisa bisanya perusahaan besar seperti ini mempekerjakan seseorang yang bodoh sepertinya fikir Haechan

Haechan berjalan masuk ke dalam ruangannya, ruangan dengan dokumen yang tersusun rapi didalamnya, ada sebuah bingkai kecil di meja miliknya, terlihat foto dia dan pria tadi dengan pakaian santai berada di sebuah taman, pria itu tersenyum lebar di dalam foto, dan wah salah satu tangannya merangkul pinggang Haechan, Haechan jadi berfikir apa hubungan dia dengan pria tadi

Haechan hanya berdiam di ruangannya, dia benar benar tidak tau harus melakukan apa

Kriingg