Haechan lalu memejamkan matanya, membiarkan bibir Jeno bermain dengan bibirnya, hingga akhirnya semuanya menghilang, perlahan Haechan membuka matanya, dia berada di kamar nya, matanya mengedar ke sekeliling ruangan, ini memang benar kamarnya, tapi kenapa isinya berbeda ?
Sebuah ketukan dipintu membuat Haechan mengalihkan pandangannya
"Chan, sudah bangun ?"
Haechan dengan otomatis nge cek ke hp nya, ternyata masih jam 7 pagi, dia sesegera mungkin memperbaiki posisinya dan pura pura tidur
Krieet
Pintu kamar Haechan terbuka, seseorang berbadan tinggi masuk ke kamarnya lalu duduk di pinggir ranjang Haechan, tangan sang pria terarah mengusap rambut Haechan
"Wake up bear" Suara berat nya mengalun di telinga Haechan, membuat bulu kuduk nya berdiri
"Eunghhh" Haechan berpura pura bangun dan meregangkan tubuhnya
"Jangan memancingku sayang" Pria itu berdiri dan memandangi Haechan
Haechan yang merasa tidak nyaman langsung terduduk dari tidurnya
"Bangun juga akhirnya, ayo turun kita sarapan" Pria itu meninggalkan Haechan
Turun ? hei rumah Haechan bukan rumah mewah yang memiliki tingkat, lalu ini rumah siapa ?
Haechan bangkit dari tempat tidurnya, ia berjalan keluar kamar
Saat Haechan membuka pintunya, ada dua orang berbadan besar berada di sisi pintu, Haechan kembali masuk dan menutup pintunya, ini memang kamarnya, tapi ini bukan rumahnya
Haechan kembali membuka pintu, dua orang itu masih tetap pada posisi berjaga, tidak bergeming sama sekali, dia berlari kecil menuruni tangga
Rumah itu terlalu mewah, tapi kenapa kamar Haechan terlihat biasa saja, bahkan hampir sama seperti kamarnya
Saat Haechan turun, Haechan bisa melihat pria tadi tengah duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya, penampilannya sungguh err seksi, bagaimana tidak, pria itu memakai kemeja putih polos dengan lengan baju yang digulung sampai siku, rambutnya yang sengaja ditata berantakan
Saat Haechan sudah turun semua mata memandangnya, bagaimana tidak, penampilan Haechan saat ini rambut berantakan, dua kancing piyama yang terbuka
Haechan baru sadar, di dapur ini ternyata ada 3 orang yang berdiri dibelakang pria itu, tubuhnya sama besar seperti yang menjaga pintunya
"Apa yang kalian lihat" Suara pria itu mengintrupsi 3 orang itu, dengan cepat mereka menundukkan kepala
"Here baby"Ucap pria itu sambil menepuk kursi disebelahnya
Haechan berjalan kearah kursi dan duduk di sana, pria itu langsung meletakkan ponselnya dan memberikan atensi nya pada Haechan, tangan pria itu dengan lembut merapikan rambut Haechan, membenarkan kancing bajunya
"Periksa dirimu sebelum turun sayang, aku ga mau ada yang liat aset berharga ku"Ucapnya sambil mengusap lembut pipi Haechan
Bisa Haechan rasakan pipinya memanas, pasti wajahnya sudah seperti kepiting rebus sekarang
"Eat your breakfast honey" Pria itu mengelus lembut surai Haechan, dan mendapat anggukan dari Haechan
"Eum itu, kamarku"
"Kenapa ? kamu gasuka lagi ? apa perlu kuubah lagi hm ?"
"B-bukan itu, kenapa kamarku seperti kamar lamaku"
"Kau yang minta sayang, aku hanya melakukan apa yang kau suruh"
'Wahh babuku' Batin Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
22 Card [END]
FanfictionTerinspirasi dari drama "7 First Kisses" Lee Haechan dengan 22 pacar nya yang ntah datang darimana