8

16.3K 2.4K 433
                                    

"Aahk siall !" Haechan mengacak rambutnya

"Morning kiss sialan"

"Liat aja ntar, gue gabakal tidur duluan, gue gabakal bangun telat, gue ga mau ciuman titik"

Setelah meluapkan sedikit kekesalannya, Haechan berangkat kerja

Disana dia melihat Hyunjin yang tengah memarahi seorang anak sekolah, sepertinya masih Sma

"Ya apa kau bolos hah ?"

Haechan berjalan menghampiri mereka

"Siapa Jin ?"

"Ini loh, ini kan jam sekolah, masa dia bolos terus maksa masuk ke kafe, udah gue jelasin kalo ini masih tutup"

Anak Sma tadi melihat ke arah Haechan dan langsung memeluknya

"Haechan hyung, aku ga masuk hari ini"

Hyunjin kaget, tapi Haechan lebih kaget

"Lu kenal Chan ?"

Haechan menggeleng tidak tau

Tunggu, apa anak ini salah satu dari kartu tersebut ? Haechan mencoba merogoh kantongnya

Sial, dia meninggalkan kartu itu dirumah, mungkin efek kesal karena Lucas menciumnya diam² sampai membuatnya lupa membawa kartunya

"Hyung, bawa aku pergi"

Haechan menoleh ke arah Hyunjin memberikan tatapan minta tolong, Hyunjin yang sadar langsung menarik anak itu hingga membuatnya melepas pelukannya

"Hyung"

Haechan menaikkan alisnya

Tanpa aba² anak tadi langsung berlari menarik tangan Haechan keluar kafe dan membawanya entah kemana, Haechan jelas memberontak, namun tenaga yang lebih muda terasa lebih kuat, kemana hilangnya kekuatannya tadi malam

Anak itu berhenti setelah merasa posisi mereka jauh dari Kafe, Haechan masih mencoba menetralkan nafasnya

"Hyung, temani aku bolos hari ini"

Haechan menggeleng, dia masih belum bisa menjawab, nafasnya masih belum stabil

Sedangkan yang muda malah memberhentikan sebuah taxi dan menarik Haechan ke dalam

Setelah nafasnya teratur, Haechan menatap tidak suka pada anak di sebelahnya

"Yaa !!, kau bukannya sekolah malah bolos"

"Bosan hyung"

"Jangan menyianyiakan masa mudamu dengan membolos bocah"

Anak itu diam, matanya menatap lurus jalanan, hingga akhirnya mereka sampai di sebuah Mall besar

"Ayo hyung mari bersenang²"

Anak itu menarik tangan Haechan, membawanya memasuki Mall tersebut

Haechan masih kebingungan, masa iya anak satu ini salah satu dari beberapa kartunya, ga mungkin lah, mukanya aja lebih lucu dibanding Haechan sendiri

"Hyung kesitu yuk"

Haechan ingin bertanya namanya siapa, tapi dia mengurungkan niatnya

Ah Haechan teringat sesuatu, dia mencoba meminjam buku tulis milik si anak, dan benar saja, ada namanya yang tertulis disana

'Park Jisung'

"Ini bukumu" Haechan mengembalikan buku milik Jisung

"Sudah ? untuk apa ? ko cepet kali ?"

22 Card [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang