1.

73.5K 3.6K 354
                                    

Biasakan vote sebelum baca‼ ♡

.
.
.
.
.
.

Jeju, April 2010

"Jeno, ayah serahkan semua aset atas namamu. Ayah percaya kamu bisa menjadi penerus Lee dengan sangat baik."

Jeno menatap ayahnya, Jaehyun yang sedang mengajak nya berbincang di rooftop. Tak lupa mereka menempatkan bodyguard mereka di setiap sudut rooftop. Memantau jikalau ada musuh.

"Kenapa tidak Mark hyung?"

Jaehyun menggeleng.

"Kakakmu itu belum dewasa. Dia masih kurang. Sedangkan kau sudah tahu apa saja yang harus kau lakukan kan?"

Jeno mengangguk. Jaehyun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ujung rooftop.

Dorr

Sebuah peluru menancap tepat di jantung milik Jaehyun. Jeno tersentak dan merengkuh tubuh ayahnya.

"Ayah... bangun."

Jeno menyuruh bodyguardnya untuk mengangkat tubuh ayahnya yang sudah bersimbah darah. Dia memperhatikan sekeliling mencari pelaku penembakan yang ditujukan pada ayahnya.

Nihil, ia tidak menemukan siapapun.

Kecuali

Sesosok pria bertubuh mungil. Rambutnya berwarna coklat , memakai baju kebesaran.

Sedang merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya, menikmati angin yang menerpa wajahnya.

Satu kata yang bisa Jeno sebut ketika melihat wajah itu, cantik.

Seoul, Mei 2019

Pria mungil itu sesekali menaikan kacamata nya yang melorot. Matanya terus ia fokuskan pada laptop. Sesekali menguap.

Renjun, nama pria mungil itu. Mengambil handphone nya dan mengetik pesan pada temannya.

Haechanie

Chan
Sudah tidur?

Belum, kenapa?

Aku bosan
Aku ingin ke club
Kau ingin ikut?

Ya mau
Tapi

Apa?

Kau belum ijin pada Jaemin?

Belum dan aku tidak mau
aku sedang marah padanya

Oke baiklah, aku otw

Renjun mendecak kesal dan mengambil jaket jeans milik kekasihnya Jaemin yang sangat kebesaran di badan mungilnya.

Ya, Renjun sudah punya pacar. Jaemin, seorang arsitek yang cukup sibuk. Renjun dan Jaemin jarang sekali bertemu dan jika bertemu pun hanya akan ada pertengkaran karena Renjun selalu merasa diabaikan oleh Jaemin yang terlalu menyayangi pekerjaan nya.

Meskipun seperti itu, hubungan mereka cukup langgeng. Sudah berjalan selama 2 tahun.

Ting tong!

Bunyi bel apartemen terdengar sangat memekik di telinga Renjun. Ia segera membuka pintu dan melihat Haechanㅡtemannya sedang melipat tangan di dadanya.

"Aku sudah menunggu di parkiran selama 10 menit kau tahu? Aku sampai menyusul karena kau sangat lama!"

Renjun tersenyum dengan senyuman bodohnya. Ingatkan Renjun bahwa dia punya teman yang tidak suka menunggu.

"Iya maaf. Ayo." Renjun menggenggam tangan Haechan. Sesekali mereka bergurau. Apapun mereka perdebatkan. Sampai masalah siapa yang menyetir pun harus berdebat.

Dan berakhir dengan Renjun yang menyetir. Alasannya karena Haechan besok ada acara keluar kota. Renjun tidak mau temannya itu kelelahan.

Mobil Porsche berwarna abu melenggang menuju bar tempat favorit mereka yang ada di Itaewon. Renjun memarkirkannya di pinggir jalan, turun dan melempar kunci mobil itu ke salah satu penjaga bar yang sedang berjaga di depan pintu. Menyuruh penjaga untuk memarkirkan mobil Haechan di tempat yang aman. Haechan turun dari mobilnya dan menyusuli Renjun untuk masuk ke dalam bar.

Jeno membuka handphone nya yang terus berdering berisik. Ia melihat pesan beruntun itu.

Tertulis nama Xiyeon.

Wanita itu terus mengirimi foto foto sexyㅡbugil nya untuk Jeno. Namun Jeno hanya mengabaikan nya. Jeno menganggap Xiyeon hanyalah jalang nya. Tidak lebih.

Sudah 9 tahun dia mencari pria mungil itu. Jeno melemparkan pandangan nya ke luar jendela mobil. Ia melirik ke salah satu bar bertuliskan LV dan ya Tuhan! Itu! Orang itu. Jeno menemukannya.

"Berhenti." Perintah Jeno membuat mobil lamborghini nya berhenti tepat di seberang bar itu.

Jeo terus memperhatikan pria berbadan mungil itu.

Jeno tidak salah orang.

Dia.

Dia adalah orang yang selama ini Jeno cari. Selama 9 tahun. Sedang bercengkrama sembari tertawa terbahak-bahak.

Wajahnya masih sama. Cantik. Tidak ada yang berubah. Yang Jeno lihat rambutnya sekarang berwarna pink agak pudar. Jeno mengambil handphone nya dari dalam saku jas dan mendial salah satu orang suruhannya.

"Cari info mengenai orang yang aku kirimkan fotonya."

Bipp.

Setelah perintah itu, Jeno menutup telepon bersama orang suruhannya secara sepihak. Lalu diam diam menyunggingkan ujung bibirnya.

Tbc gais 😍

365 Days (Noren) 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang