Renjun duduk dan memeluk lututnya. Wajahnya ia tenggelamkan. 365 hari ia harus berada di mansion ini? Apa tidak salah? Bagaimana dengan Jaemin? Bagaimana dengan karirnya? Dan bagaimana dengan orang tuanya?
Hingga akhirnya tubuhnya melemah. Renjun tertidur dengan posisi meringkuk. Sangat tenang.
Pintu kamar dibuka dengan sangat pelan. Jeno mendekat ke arah ranjang dengan tubuh yang setengah telanjangㅡmasih memakai celana pendek.
Jeno merebahkan dirinya di samping si mungil. Dan memeluknya. Jeno menatap wajah itu. Cantik. Bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir tipis, pipi chubby dan jangan lupa leher putih nya yang membuatnya salah fokus.
Jeno akui dia jahat telah melakukan seperti penculikan. Tapi yang bisa ia lakukan hanya itu. Satu satunya cara agar Renjun mau tinggal bersama nya. Mengurungnya di mansion besar milik keluarga Lee. Jeno sendiripun baru kembali lagi ke mansion ini karena Renjun. Dulu ia tidak ingin tinggal di mansion ini karena kenangan bersama ayahnya terlalu banyak di mansion ini.
Jeno terus memperhatikan wajah Renjun. Sesekali mengelus pipi chubby nya.
Jeno terus terjaga. Terjaga hingga pagi. Pergerakan Renjun membuatnya melonggarkan pelukan nya.
Renjun mengerjapkan matanya membiasakan matanya. Diliriknya Jeno sedang memeluk dirinya sambil menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk ditebak.
Renjun menyingkirkan lengan Jeno yang melingkar di perut nya.
Tanpa ada percakapan, Renjun bangun sambil melepaskan piyama nya di depan Jeno.
Renjun berjalan ke kamar mandi tanpa penghalang itu dan menyalakan shower nya. Membiarkan tubuh mungil nan putih nya basah. Entah apa yang dilakukan Renjun tapi yang Jeno lihat adalah Renjun sengaja menggoyangkan pantatnya. Bermaksud menggoda nya.
Jeno memejamkan matanya sebentar menahan hawa nafsu nya lalu menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Dilepas lah celana Jeno dan Jeno pun ikut mandi di bawah shower di samping shower yang dipakai oleh Renjun. (Kalian bayangin nya yang shower banyak kayak di tempat kolam renang)
Renjun menggosok badannya sambil memperhatikan Jeno. Dijilat nya bibir kering miliknya sendiri.
Jeno yang tidak tahan langsung menabrak tubuh Renjun membuat si mungil merasakan nyeri di punggung akibat tubrukan dengan tembok.
"Jangan menggodaku Huang Renjun."
Jeno melumat kasar bibir mungil milik Renjun yang dibalas lumatan juga oleh Renjun.
Tidak ada yang menutup mata mereka selama ciuman. Bahkan Renjun sangat sangat berani menatap mata milik Jeno.
"Nghhh"
Sebuah lenguhan lepas dari mulut Renjun. Renjun meremas rambut Jeno sambil memiringkan kepalanya.
Jeno membalikan tubuh Renjun lalu menggigit leher Renjun. Memberikan kissmark di tengkuk Renjun.
"Ahhh! S-sakit..."
Renjun menundukan kepalanya. Membiarkan Jeno menggigiti lehernya dengan leluasa. Jeno melepas gigitan itu lalu menjauh dan kembali membiarkan tubuhnya berada di bawah shower.
Kembali mandi sambil memejamkan matanya.
"Jangan menggodaku. Aku tak akan menyentuhmu jika kau masih belum mencintaiku."
Jeno mematikan shower dan mengambil handuk. Melilitkan handuk ke pinggangnya dan keluar dari kamar Renjun.
Renjun hanya menatap Jeno. Tidak mengerti dengan sikap Jeno. Dengan cepat Renjun menyelasaikan kegiatan mandinya dan berpakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days (Noren) 🔞 ✔
FanfictionJeno menyukainya. Bahkan terobsesi. Ya, terobsesi pada Huang Renjun. Teradaptasi dari film asli nya, 365 Days. Namun ditambahkan sedikit oleh author.