5.

25.2K 2.2K 235
                                    

Jeno menarik tangan Renjun dengan sangat kencang. Tarikan tangannya bahkan membuat pergelangan tangan Renjun memerah. Jeno geram dengan sikap Renjun yang ingin kabur saat berbelanja tadi.

Jeno menghempaskan tubuh Renjun ke sofa dan membuat Renjun meringkuk.

"Jangan macam-macam, Renjun. Cepat ganti bajumu. Nanti malam temani aku pergi. Kita harus bertemu dengan klien ku."

Jeno melepas dasi nya kasar dan berlalu menuju pintu keluar meninggalkan Renjun sendirian di kamarnya. Renjun mengaduh melihat pergelangan tangannya yang memerah.

Ia berjalan menuju tumpukan paper bag hasil belanja nya bersama Jeno dan bodyguard orang arogan itu. Ia mengeluarkan barang belanjaan dan memilih pakaian mana yang harus ia kenakan.

Renjun tersenyum penuh arti.

"Aku pakai saja baju ini."

21.00 KST

Jeno mengetuk pintu kamar Renjun. Ia berjalan pelan dan melihat Renjun yang sedang bersiap-siap.

"Baiklah kau memakai baju ini. Ayo."

Jeno menggenggam tangan Renjun erat. Mereka berjalan menuju area aula mansion Jeno. Sebelumnya Jeno tampak berbincang dengan para bodyguard nya.

"Bos apa yang harus kita lakukan?"

Xiaojun membungkukan tubuhnya ketika menghadap Jeno. Jeno tampak berfikir sembari membetulkan jam tangannya yang sedikit longgar.

"Lakukan plan B. Guanheng, Yangyang ikut aku. Kita pergi ke boss besar."

Renjun yang tidak mengerti hanya pasrah ketika tangannya ditarik menuju mobil oleh sang diktator, Lee Jeno.

Renjun masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang bersama Jeno. Jeno mengalihkan tatapannya menuju jalanan namun tangannya tak lepas menggenggam tangan Renjun.

Renjun merasa ada yang berbeda dari Jeno. Tangan lelaki tampan itu sedikit berkeringat. Dahinya pun sama berkeringatnya. Renjun mengambil tissue dan mengelap dahi si pria blonde.

"Dahi mu berkeringat, Jeno."

Jeno menatap Renjun dengan penuh arti lalu tersenyum simpul.

21.30 kst

Mobil mewah itu tiba di sebuah bar megah. Jeno dan Renjun turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam bar diikuti oleh Yangyang dan Guanheng yang mengekori mereka.

"Kita akan melakukan apa?"

Renjun berbisik ke telinga Jeno. Jeno hanya tersenyum.

"Kita akan berbisnis."

Mereka naik ke lantai 2 dan pergi ke ruangan yang cukup bisa dibilang sebagai ruangan private.

Ruangan private itu sudah diisi oleh tiga orang boss yang dikelilingi para pelayan bar yang berpakaian minim dalam artian hanya bra dan celana dalam saja. Di ruangan itu juga terdapat penari yang mulai menggerakan badannya di tiang. Menari seksi.

Renjun yang masih digenggam tangannya oleh si pria blonde cukup terkejut dengan ruangan itu. Ia sedikit menatap jijik pada pelayan yang bisa ia katakan lebih mirip seperti jalang. Menempel sana sini. Membayangkannya saja membuat Renjun geli.

"Jeno kemana saja kau? Sombong sekali."

Pria berambut hitam legam dengan rahang tegas itu menjabat tangan Jeno. Jeno tersenyum.

"Ya aku hanya melakukan perjalanan ke berbagai negara,Taeyong-ssi."

Jeno duduk di kursi kosong dan menarik Renjun yang masih berdiri. Ia buat Renjun menduduki paha nya.

365 Days (Noren) 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang