7. 🔞

68.6K 2.1K 254
                                    

365 Days Special Scene

Warn : Rated Scene



Renjun menggenggam penis berurat milik Jeno. Jeno masih tidak bisa berfikir jernih. Dirinya hanya bisa mematung ketika Renjun menggenggam adik-nya.


Oh no!


Renjun bahkan sudah memasukan kepala adik milik Jeno ke dalam mulutnya. Jeno menggenggam tiang di yang tertanam di tengah-tengah ruangan. Kepala lelaki berahang tegas itu mendongak. Ingatkan Jeno bahwa mungkin di masa lalu dia sudah menyelamatkan bumi. Ia menatap ke bawah dan menemukan pose Renjun yang duduk di ranjang dengan kedua kaki melipat ke belakang dan wajah yang polos. Dan juga rambutnya yang masih basah.

"shh-"

Damn.

Sentuhan mulut hangat si mungil membuat Jeno semakin menggeram pasrah.

"umm."

Renjun sekarang sudah memasukan seluruh batang penis milik Jeno. Menjilatinya seperti es krim dan mengulum nya. Tak lupa memberi remasan-remasan lembut pada twinsball Jeno. Jeno yang gemas dengan ulah Renjun menarik rambutnya dan membuat Renjun mendongak. Mulutnya menganga namun masih mengulum penis besar Jeno.

"Sial huang."

Jeno menggeram rendah. Ia ikut memaju-mundurkan pinggulnya membuat penisnya menusuk kerongkongan Renjun dan membuatnya tersedak.

"Uhuk!"

"Jangan sampai terkena gigi, sayang."

Renjun mengangguk dan kembali mengulum penis Jeno. Terus mengulum dan mengulum. Terkadang Renjun mengempotkan pipi nya dan menghisap penis Jeno.

Penis itu sudah terasa mmembengkak di mulut kecil Renjun.

Flop.

Suara penis yang terlepas membuat Renjun melongo. Jeno rupanya melepas penisnya di mulut Renjun secara paksa.

"Buka mulutmu."

Renjun membuka mulutnya dan dengan gerakan cepat Jeno mengocok penisnya tepat di wajah cantik sang submissive. Cairan kental berwarna putih menyembur ke dalam mulut Renjun. Banyak sekali yang Jeno keluarkan. Renjun menelan sperma itu tanpa merasa jijik. Bukan satu kali ini saja, dia memang sering mem-blowjob kekasihnya-Jaemin- jadi dia tidak merasa jijik menelan sperma dari Jeno. Sperma yang mengenai pipinya ia colek dan jilati lewat jarinya.

"Rasanya tidak terlalu manis."

Jeno tersenyum kemudian mendorong tubuh Renjun hingga telentang. Mengangkangkan kaki milik Renjun dan menaikan kaki kiri ke pundaknya. Membuat lubang merah itu semakin terlihat. Jeno menjilati bibirnya yang kering.

"Yakin tidak akan menyesal?"

Renjun mengangguk. Jeno mengarahkan kepala penis berbentuk jamur ke dalam lubang merah milik Renjun. Belum seluruhnya masuk namun sudah membuat Renjun meringis.

"Are you ok? Mau lanjut?"

"A-aku bisa tahan."

Jeno menghentakan seluruh batang penisnya dan membuat Renjun terkejut. Ia meremas pundak Jeno hingga kulit lelaki berwajah bule itu memerah.

"S-sakit!"

Jeno menunduk dan menciumi bibir Renjun. Berusaha menghilangkan rasa sakit si cantik mungil. Pinggulnya ia gerakan dan ia genjot lubang itu dengan tempo pelan. Perlahan tempo itu ia naikan menjadi tempo sedang. Renjun melepas ciuman mereka dan mendekap kepala Jeno yang ada di depan wajahnya. Membiarkan si lelaki dominan menyesap kulit lehernya.

365 Days (Noren) 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang