Part 1 Wahid

15.6K 603 22
                                    

Selamat membaca ❤

Janda Kembang, itulah sebutan untuk Nuni gadis berusia dua puluh dua tahun, kenapa dia di sebut janda kembang.

Cerita nya gini.

Tiga tahun yang lalu dia resmi menjadi seorang istri dari laki-laki bernama Farhan. Nuni dan Farhan menikah karena mereka saling mencintai. Mereka juga sudah saling mengenal dari kecil. Rumah mereka juga berdekatan walau beda kampung.
Tapi sayang di hari yang seharusnya mereka bahagia, tepatnya setelah acara Ijab Qobul, sang mempelai laki-laki meninggal dunia. Katanya sih kena serangan jantung.
Jadi walaupun Nuni sudah janda tapi dia masih perawan ting ting.

****
Jeddah Saudi Arabia

"Nuni ta'ali (Nuni kemarilah)" terdengar suara lembut dari wanita berumur kisaran enam puluh tahunan.

"Toyib ya madam ( baik madam)," teriak seorang perempuan dari dapur. Siapa lagi kalau bukan Nuni.

Yup. Itu suara majikan Nuni yang memanggilnya. Sebulan setelah kepergian suaminya. Dia memutuskan untuk merantau ke Negara Arab. Dan Saudi menjadi negara tujuan nya. Sudah hampir tiga tahun dia bekerja di Arab, menjadi asisten rumah tangga.

"Na'am ya madam, ish tabgo? ( Iya madam, mau apa?)" Tanya Nuni menghampiri majikan nya yang sedang berada di ruang tamu.

"Baden sawi gahwa wa syahi, ana wa babah bi nruh mustasyfa fil asr ( nanti buat gahwa / kopi arab. Dan teh. Aku dan babah mau pergi ke rumah sakit lagi nanti sore)" kata majikan Nuni yang bernama Madam Hayat.

"Toyib fi syai tsani ( baik, ada sesuatu lagi)" Tanya Nuni.

"La. khalas bes gahwa syahi ( tidak. Cukup kopi dan teh).
Iywa keif fulusik wasal li umik ( oh ya Bagaimana uang mu sudah sampai pada ibumu)" Tanya madam Hayat. Memang dua hari yang lalu Nuni mentransfer uang nya untuk ibunya di kampung.

"Alhamdulillah khalas madam, umi khalas akhud fulushaa (sudah madam. Ibuku sudak mengambil uangnya)" jawab Nuni.

"Alhin keif baby wa ummuha (Bagaimana keadaan baby dan ibunya)" Tanya Nuni. Dia menanyakan cucu dari majikannya yang lahir seminggu yang lalu.
Karena keadaan ibu dan bayi nya tidak baik-baik saja mengharuskan mereka di rawat di rumah sakit lebih lama lagi.

"Alhamdulillah alla kulli syai ya binti. Duktur gul insha Allah sir toyib bi sur'ah ( Alhamdulillah atas segala sesuatu wahai putriku, dokter bilang mereka akan segera sembuh)" kata madam Hayat lagi.

Jadi dia masih bulak balik ke rumah sakit. Untuk menengok cucu dan menantunya.

Majikan Nuni mempunyai empat orang anak. Tiga laki-laki dan satu perempuan. Dan yang baru saja melahirkan dia istri dari anaknya yang bungsu yang bernama Riyadh.

Riyadh ini sudah menikah selama tiga tahun dengan istrinya. Tapi mereka sulit mempunyai anak karena ada masalah dengan kesehatan istrinya Arwa'.
Pada awal kehamilan Arwa' sebenarnya nya dokter sudah mengatakan kalau kehamilannya bermasalah. Tapi Arwa' tetap mempertahankan janinnya. Dan seminggu yang lalu Arwa' mengalami pendarahan dan mengharuskan operasi Caesar untuk mengangkat bayinya.

Setelah operasi, Arwa' mengalami koma selama tiga hari, dan bayinya harus di rawat di ICU. Arwa' melahirkan anak perempuan yang sangat cantik.
Dua hari yang lalu Arwa' sudah sadar tapi keadaannya semakin memburuk. Itulah sebabnya setiap hari majikan Nuni pergi ke rumah sakit menjenguk menantu sekaligus keponakannya.

Iya keponakannya, Arwa' adalah keponakan madam Hayat. Anak perempuan dari kakak laki-lakinya. Karena di Arab kebanyakan mereka nikah di jodohkan. Dan di jodohkan dengan sepupu sendiri. Memang dalam AlQuran membolehkan kita menikah dengan sepupu sendiri, baik dari pihak ayah atau pihak ibu.

Madam Hayat sangat baik orangnya pada siapa saja termasuk pada Nuni. Dia sudah menganggap Nuni sebagai anaknya. Berkali-kali madam Hayat meminta Nuni memanggilnya Ummi. Tapi Nuni merasa tidak enak saja, dan masih memanggil majikannya madam.

Di rumah ini hanya ada mereka bertiga. Yakni madam Hayat dan suaminya Babah Ali Alfauzan, dan Nuni.

Pekerjaan Nuni membersihkan rumah dan memasak. Meskipun rumah nya besar. Tapi selalu rapi karena tidak ada anak kecil. Nuni hanya membersihkan rumah seminggu sekali. Jadi dia bekerja cukup ringan, dan waktu istirahat nya juga banyak.
Kecuali pas musim liburan. Semua anak menantu dan cucu madam Hayat berkumpul di rumah ini. Itu yang Nuni tidak suka, karena ketenangannya terganggu.

Assalamualaikum teman-teman. Ini cerita baru saya.

Di cerita ini dialognya ada yang menggunakan Bahasa Arab tapi ada terjemahannya kok. Jadi Bahasa Arab yang digunakan Bahasa Arab Amiya (tidak baku) Bahasa ini yang di gunakan sehari-hari di Arab. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisannya karena saya juga masih belajar. Mohon di koreksi.

Semoga kalian suka ya

Terimakasih telah membaca.

Jangan lupa vote komen and share

Wassalam
THB

Duda Araban (Jilid 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang