Extra Part 2 Rayyan

3.4K 258 9
                                    

~ SELAMAT MEMBACA ~

"Aya bangun ini udah jam berapa?" Mentari menepuk-nepuk pipi putrinya.

"Bukankah hari ini kamu akan di training "

"Ya ampun bunda ini jam berapa?" Maryam langsung lari ke kamar mandi.

"Aya... Aya.." Mentari hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri keduanya.

"Sarapan dulu Ay" ujar Arkan yang melihat putrinya yang tergesa-gesa.

"Aku udah telat Yah." Maryam hanya minum susu yang telah di sediakan ibunya.

"Ini bekal kamu nanti makan di mobil" Mentari memberikan kotak makanan pada Maryam.

"Terimakasih bundaku, emang bunda yang paling ngerti aku " ujar Maryam lalu mencium kedua tangan orang tuanya.

"Makanya kalau tidur jangan kaya orang mati kak" Timpal Lubna putri bungsu Arkan dan Mentari.

"Sembarang kamu" Maryam melempar tissue yang ada di hadapannya pada Lubna.

"Emang benar kok.. Kakak kalau tidur kaya kebo.. haaaa."

"Brisik" Tanpa menghiraukan adiknya Maryam langsung pergi karena dia takut terlambat masuk kerja di hari pertama.

Arkan hanya tersenyum melihat kedua putrinya, mereka memang kerap berantem tapi mereka saling menyayangi. Melati sudah menikah belum lama ini dan sekarang tinggal di Belanda ikut dengan suaminya.
(Yang belum tahu keluarga Maryam bisa baca Kisah mereka di Mentari Untuk Arkan).

*****

Sesuai yang Maryam duga dia telat. Tadi jalanan macet parah. Padahal ini hari pertama dia kerja tapi sudah telat.
Peraturan di tempat ia bekerja harus datang 30 menit sebelum restoran di buka dan Maryam telat lima belas menit.

Restoran sudah ramai saat Maryam masuk. Dia buru-buru masuk ke dapur.

"Permisi. Maaf saya terlambat " dia melihat ada laki-laki yang sedang memarahi teman-teman dia yakin itu bosnya pemilik restoran ini.

"Kamu...." Rayyan kaget saat melihat wanita yang sejak kemarin mengacaukan pikirannya. Ya ternyata Maryam di terima kerja di restoran milik Rayyan.

"Maaf pak saya terlambat. Tadi jalanan macet" ujar Maryam tapi tidak berani menatap bosnya, dia yakin sang bos marah padanya.

"Kamu tau kan peraturan di sini " Rayyan menatap Maryam tajam. Sungguh dia senang melihat kembali wanita ini. Tapi dia harus tegas di hadapan karyawan nya.

"Iya pak sekali lagi saya minta maaf. Saya tidak akan mengulanginya lagi" Maryam masih tidak berani mengangkat wajahnya.

"Saya maafkan" ujar Rayyan datar.

"Hah... " Maryam terkejut saat melihat wajah sang boss. "Terimakasih pak" dia tersenyum, tapi Rayyan membalasnya dengan tatapan membunuh.

"Ni orang garang banget, beda sama kemarin " batin Maryam.

"Silahkan lanjut kan pekerjaan kalian." Ujar Rayyan kemudian kembali ke ruangannya.

"Edy saya minta data-data koki baru kita, kamu kan yang menerima dia" perintah Rayyan pada asisten nya Edy.

"Baik tuan" Tidak ada yang tahu tentang pertunangan Rayyan selain Edy sang asisten pribadinya. Edy sudah lama bekerja dengan Rayyan. Dan dia sangat suka dengan kerja Edy.

"Maryam Abqariah Aldama"
Rayyan menatap kertas yang berisi data pribadi Maryam. " Nama yang cantik seperti orang nya".

"Apakah ini yang di namakan jatuh cinta?" Ini kali pertama Rayyan merasakan hati berdebar-debar kepada wanita selama ini dia tidak merasakan hal seperti ini saat melihat wanita manapun termasuk calon istrinya.

Jam kerja telah usai saat ini Maryam sedang bersiap-siap untuk pulang. Hari pertama masuk kerja sangat menenangkan walau tadi pagi dia mendapatkan masalah.

"Aya kamu di panggil pak Rayyan ke ruangan nya" ujar salah satu temannya.

"Ada apa" perasaan masalah terlambat sudah beres tapi kenapa dia di panggil boss. Maryam semakin kagum pada sosok Rayyan setelah mendengar cerita dari teman-temannya, pria itu sudah di bilang sukses di usianya yang terbilang masih muda.

Tok tok

"Masuk" ujar Rayyan dari dalam ruangan.

"Permisi pak, bapak memanggil saya" Maryam masuk mendekati kursi kebesaran Rayyan.

"Iya" Rayyan sebenarnya tidak tahu harus bersikap bagaimana kepada wanita yang dia suka. Dia mencoba menetralkan jantungnya agar tidak salah tingkah di depan Maryam.

"Nona Aya apakah anda ada waktu?" Tanya Rayyan tiba-tiba. 'Bodoh bukan itu yang mau dia tanyakan' batin Rayyan.

"Maaf pak" Aya masih mencerna kalimat boss nya.

"Apa kamu mau jalan dengan saya"

"Hah." Maryam tidak percaya dengan omongan Rayyan.

"Jalan bagaimana maksudnya "

"Maaf, mungkin ini terlalu dini, kita bertemu juga baru dua kali. Tapi saya jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali kita bertemu " ujar Rayyan membuat Maryam mematung. Boss ini sedang menyatakn cinta atau ngelindur sih.

"Pak..."

"Oke.. kamu tidak usah menjawab nya sekarang" Sungguh Rayyan tidak bisa berbasa-basi, saat dia mempunyai keinginan dia langsung mengungkapkan nya.

"Kamu masih sendiri kan" Rayyan melihat data Maryam tentang status wanita di hadapannya ini, di sana tertulis kalau Maryam masih single.

"Ceritanya bapak nembak saya," Maryam memunjuk dirinya sendiri.

"Ya katakan lah seperti itu, saya bukan tipe orang yang bertele-tele dalam urusan apalagi soal perasaan. Seperti yang saya katakan tadi, memang kita baru bertemu tapi kamu sudah membuat hati saya kacau memikirkan kamu dari kemarin " Maryam sungguh tidak percaya ada laki-laki semacam boss nya.

"Bagaimana?"

"Apanya?" Tanya Maryam bingung, dia juga merasakan hal yang sama seperti Rayyan tapi dia tidak pernah terpikir akan secepat ini boss nya menyatakan cinta.

"Kamu mau jadi pacar saya" sekali lagi Maryam membeku tidak tahu harus menjawab apa. Mereka baru dua kali bertemu.

"Terserah bapak " Akhirnya dia hanya pasrah apa yang terjadi nanti biar menjadi urusan Tuhan.

"Terimakasih Nona Aya" Rayyan lupa bahwa dia akan segera menikah dalam waktu dekat ini. Dia terlalu bahagia bertemu wanita yang mampu menggetarkan hatinya.

Sejak saat itu hubungan keduanya menjadi lebih dekat. Mereka kerap pergi berdua saat jam kerja selesai atau jalan-jalan di hari libur.
Rayyan benar-benar sudah jatuh cinta pada sosok Maryam Aldama.

Semua pegawai Rayyan juga tahu hubungan mereka berdua termasuk Arkan dan Mentari. Rayyan pernah main kerumah Maryam dan di sambut hangat oleh keluarga besar Arkan. Tapi ada satu yang belum Rayyan katakan pada Maryam yaitu tentang pertunangannya. Rayyan memutuskan akan membatalkan perjodohan itu. Dia sudah bertekad akan memperjuangkan cintanya pada Maryam, sudah dapat lampu hijau dari keluarga Maryam tinggal meminta restu dari keluarganya, tentu saja Rayyan tahu itu tidak akan mudah.

Bersambung

Vote dulu sebelum ke part selanjutnya

31 Mei 2021
THB




Duda Araban (Jilid 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang