Extra Part 1 Rayyan

5.4K 318 42
                                        

~ SELAMAT MEMBACA ~

Rayyan

Sejak lulus kuliah dia memilih menetap di Indonesia, hanya sesekali pulang ke Arab atau keluarga nya yang berlibur ke Indonesia.

Dari zaman sekolah dasar Rayyan sudah menguasai berbagai bahasa selain bahasa Arab, Inggris dan Indonesia pastinya. Dia juga pandai berbahasa Prancis Jerman Spanyol dan Jepang.

Dia mulai merintis usahanya dari nol, tentunya dengan sedikit bantuan dari sang ayah. Sejak kecil memang Riyadh sudah mengajarinya berbisnis.
Dia memilih berdagang sebagai usahanya.
Selama delapan tahun meniti usahanya di tanah air, saat ini usaha Rayyan semakin maju. Sudah ada dua puluh restoran Timur Tengah yang Rayyan dirikian di seluruh penjuru Nusantara. Selain bisnis Restoran dia juga mempunyai beberapa villa mewah yang di sewakan. Saat ini dia tinggal di rumahnya sendiri di daerah Jakarta Barat. Sejak kecil Rayyan sudah suka tinggal di Indonesia, jika sedang berlibur di tanah kelahiran sang bunda, dia tidak mau ikut pulang ke Arab dan membuat Riyadh dan Nuni pusing.
Waktu itu Riyadh selalu bilang " kalau sudah besar kamu boleh tinggal di Indonesia dan kerja di Indonesia " Itulah sebabnya dia memilih negara kelahiran ibunya sebagai tempat ia memulai usanya.

Beberapa waktu lalu Rayyan kembali membuka Restoran baru tak jauh dari rumahnya.

"Bi.. aku mau ke luar ada yang kurang?" Tanya Rayyan pada asisten nya. Di rumah ini Rayyan mempunyai dua asisten perempuan yang bertugas membersihkan rumahnya dan seorang penjaga rumah.

"Ini pak daftar belanjaan" kata Bi Ipah memberikan secarik kertas yang berisi daftar bahan-bahan yang harus di beli.

Bi Ipah dan Mang Aep ini sepasang suami istri tetangga Nuni di kampung nya, mereka sudah bekerja dengan Rayyan sejak dia tinggal di Indonesia.

Oh ya sebulan lalu Rayyan sudah bertunangan dengan anak dari teman Riyadh. Sebenarnya dia ingin menikah dengan wanita Indonesia seperti ibunya.
Tapi dia tidak bisa menolak keinginan ayahnya. Riyadh pernah bertanya apa Rayyan mempunyai calon sendiri, walau bagaimana pun Riyadh tidak ingin memaksa putranya menikah dengan pilihannya. Riyadh tahu kehidupan di Indonesia, mungkin putra nya menemukan wanita yang pas untuknya, tapi karena Rayyan bilang dia tidak mempunyai calon sehingga terjadilah perjodohan Rayyan dengan anak teman Riyadh. Selama ini Rayyan belum bertemu dengan wanita yang mampu menggetarkan hatinya, makanya dia pasrah saat di jodohkan ayahnya.

****

Maryam Aldama

Putri kedua Arkan dan Mentari kini berusia dua puluh tahun, dia baru saja lulus kuliah. Ya Aya panggilan untuk Maryam masuk sekolah dasar saat berusia lima tahun karena ingin sekolah bersama kakaknya Melati.

Kemarin dia baru saja di terima bekerja di salah satu restoran Timur Tengah yang baru di buka. Dia melamar sebagai koki di sana. Beda dengan sang bunda dan kakaknya yang menjadi desainer, Aya lebih suka memasak.

Amora pernah menyuruh Aya bekerja di restorannya tapi dia menolak katanya Aya ingin mencari pengalaman bekerja dengan orang lain. Amora mengerti karena dulu dia juga bekerja dengan orang lain sebelum memiliki restoran sendiri.

Saat ini Aya sedang pergi ke salah satu mall untuk membeli keperluan kerjanya besok.

"Aya tolong beliin bunda tepung terigu, bunda mau bikin kue tapi tepungnya habis" ujar Mentari di ujung sana dia menghubungi Aya yang kebetulan sedang di luar.

"Sudah tepung aja, ada lagi ga bun, sekalian Aya ke supermarket nya" Tanya Aya menuju supermarket yang ada di mall ini.

"Tidak terimakasih sayang" Mentari menutup telepon nya.

Aya berjalan terburu-buru sehingga dia tak sengaja menabrak seseorang.

Brukkk

Paperbag yang dia bawa berserakan di lantai saat dirinya tak sengaja menabrak tubuh besar di hadapannya.

"Awww.." Aya meringis menahan sakit pada bokongnya. Lalu orang yang dia tabrak membalikkan badannya.

"Ya Allah ni cowok ganteng amet ya" batin Aya saat melihat wajah orang itu.

"Sorry " Aya akui memang dia yang salah.

"Makanya kalau jalan hati-hati Nona " ujar laki-laki itu kemudian mengulurkan tangannya membantu Aya bangun.

"Bisa ngomong bahasa Indonesia?" Beo Aya. Tadinya dia pikir laki-laki Arab ini tidak bisa ngomong bahasa.

Rayyan terkekeh. " Ibu saya orang Indonesia " Entah mengapa baru kali ini Rayyan merasakan sesuatu yang aneh setelah bertemu dengan gadis di hadapannya ini.

"Ohhh... sekali lagi saya minta maaf Mister. " Aya menundukkan kepalanya minta maaf. Rayyan memperhatikan Aya dari atas kepala sampai kaki. Seperti gadis ini blasteran seperti dirinya.

"Tidak apa-apa, lain kali lebih hati-hati lagi Nona...." Rayyan menggantungkan ucapannya.

"Aya... " Maryam memperkenalkan dirinya, dia juga merasa senang bertemu laki-laki ramah seperti Rayyan.

"Maaf mister saya harus pergi, di tunggu ibu saya" Aya kemudian teringat pesanan ibunya. Dia langsung lari mencari tepung untuk Mentari.

"Dasar gadis ceroboh..." Rayyan tersenyum melihat tingkah Aya. Baru saja dia terjatuh karena tidak hati-hati saat berjalan sekarang gadis itu kembali berlari.

"Semoga kita bertemu kembali " batin Rayyan.

Bersambung

Kisah Rayyan dan Maryam akan di lanjutkan di Duda Araban jilid 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah Rayyan dan Maryam akan di lanjutkan di Duda Araban jilid 2

Di sini hanya beberapa part saja dan pastinya sad ending

31 Mei 2021
THB

Duda Araban (Jilid 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang