199 34 2
                                    


"Hah, maksudnya apa Sung?"

Taeyong yang masih belum mengerti dengan apa yang dikatakan Jisung akhirnya memecahkan keheningan di tempat itu.

"Iya gue dalang dibalik semua ini. Gue yang ngegantungin Kak Jeno, gue yang ngehadang Kak Dery sama Kak Xiaojun untuk enggak keluar dari dorm, dan gue yang ngebunuh Kak Winwin, Kak Ten dan Kak Yangyang. Eh enggak sih, gue cuma nebas kepalanya Kak Winwin doang."

"Terus Ten sama Yangyang?"

"Gue yang ngebunuh mereka."

Tiba-tiba ada suara dari arah tangga. Suara itu yang tak lain adalah suara Shotaro. Member yang kaget melihatnya pun langsung berjalan memundurkan diri mereka. Tapi apa, Haechan dan Sungchan yang berada di belakang mereka langsung mengeluarkan pisau lipat dan mengarahkannya ke orang didepan mereka. Jaehyun dan Yuta.

Jaehyun dan Yuta yang tidak tahu bahwa Haechan dan Sungchan telah bersiap untuk menyelakai mereka tetap berjalan mundur hingga mereka merasa bagian leher dan punggung yang teramat sakit.

Mereka dengan refleks berteriak karena rasa sakit yang amat sangat. Para member yang mendengar teriakan Yuta dan Jaehyun itu langsung menolehkan pandangan mereka ke belakang dan betapa terkejutnya mereka melihat Yuta dan Jaehyun telah jatuh ke lantai dan tubuh mereka bersimbah darah karena ulang Haechan dan Sungchan.

Para member lain yang melihat itu hendak membantu Jaehyun dan Yuta, sebelum suara Shotaro menginterupsi mereka semua ini jangan membantu dua orang temannya.

"Jangan berani-beraninya kalian melangkahkan kaki kalian dan ngebantuin mereka, kalo gak mau gue ngelepasin peluru ini ke kalian." Shotaro yang entah dari mana tiba-tiba sudah membawa sebuah pistol digenggamnya dan ia arahkan ke posisi para member berada.

"Shotaro, lo? Jadi bener lo yang nyelakain Kak Taeyong dan yang lainnya setelah kalian latihan?"

"Iya, lebih tepatnya dia kloningan Shotaro."

"Hah, terus Shotaro yang asli dimana?"

"Udah mati. Dan itu semua karena kalian!"

Jisung melirik para member dengan tatapan tajamnya.

"Karena kalian, dia jadi ninggalin gue untuk selamanya. Gue cuma punya teman dia doang dan akhirnya dia pergi."

"Kan kita teman lo."

"Teman? Teman apa yang enggak ngizin temannya buat keluar dan ngejenguk teman lainnya yang baru berjuang antara hidup dan mati. Apa kaya gitu kalian juga pantas jadi teman gue?"

Dor.. dor.. dor..

Jisung melepaskan peluru dari pistolnya dan melewatkannya ke arah Mark, Jungwoo, Kun.

"JISUNG! LO APA-APANYA SIH? APA DENGAN CARA KAYA GINI BISA NYESELAIN MASALAH? JANGAN CUMA KARENA SATU ORANG PERGI DARI HIDUP LO, TERUS LO JADI KAYA GINI."

Jisung yang mendengar teriakan Taeyong langsung naik pitam.

"LO BILANG CUMA KARENA SATU ORANG AJA? GUE KAYA GINI JUGA KARENA LO BANGSAT!"

Dor.. dor..

Jisung hanya perlu dua peluru untuk menghabisi Johnny, Lucas, Taeil, dan Jaemin.

Di sisi lain, Jaehyun dan Yuta sedang mencoba untuk melawan Sungchan dan Haechan karena mereka terus-menerus menggoreskan pisau ke tubuh Jaehyun dan Yuta.

Member-member yang tadi berada disebelah Taeyong, sekarang mereka telah tumbang ke lantai dengan darah mengucur dari bekas tembakan peluru.

Taeyong yang sudah tidak tahan dengan ini langsung berjalan maju kearah Jisung. Shotaro palsu yang melihat itu dia menghadang Taeyong dan memukul rahangnya.

Taeyong yang tak siap apa-apa langsung jatuh tersungkur ke lantai. Taeyong kembali berdiri dan ia merasakan bahwa sudut bibirnya mengeluarkan darah. Tapi itu tidak menjadi masalah untuk dia menghentikan aksi Jisung agar tidak ada teman-temannya yang menjadi korban lagi. Walaupun kini teman yang tersisa hanya dua orang saja.

Saat Taeyong berjalan mendekati Jisung, Shotaro tidak lagi menghadangnya dan membiarkan Taeyong menghampiri Jisung.

"Letakin pistol itu dan lepasin Jaehyun sama Yuta sebelum gue telepon polisi kesini untuk ngebawa lo ke penjara!"

"Hah, kenapa? Lo mau manggil polisi kesini? Yakin mereka bakal nemuin rumah ini?"

"Ya mereka bakal gampang nemuin rumah ini, secara cuma rumah ini yang ada dipinggir sungai."

"Oh iya kah, gue kira lo udah tau dari awal tentang rumah ini."

"Loh ngapain gue tau rumah ini gak ada kerjaan banget."

"Lee Taeyong, bukannya lo itu punya kemampuan untuk melihat hal-hal yang orang lain gak bisa liat? Kenapa lo gak tau kalo gue udah naruh sihir di rumah ini buat bikin rumah ini jadi gak kelihatan."

Taeyong terkejut, bukan karena rumah ini telah disihir oleh Jisung. Dia terkejut karena bagaimana bisa Jisung mengetahui kalo dia bisa melihat hal-hal semacam itu.

"Gue tau dari hantu yang tadi sempat ngerasuki tubuhnya Kak Kun." Seolah paham dengan apa yang dipikirkan Taeyong, Jisung lalu menjawab mengapa dia bisa tahu.

"Btw kak, lo kenapa malah berdiri disini sih?"

Taeyong yang tadi sedang mengalamun langsung tersentak kaget ketika Jisung bertanya kepadanya.

"Hah maksudnya?"

"Hadap belakang deh."

Dor.. dor..

Taeyong yang melihat bagaimana Yuta ditembak di bagian perut dan Jaehyun di dada kirinya dan tepat mengenai jantungnya dengan pelaku penembaknya adalah dua orang yang tadi menahan Yuta dan Jaehyun.

"Lo?! Berani lo ngelawan gue?"

Taeyong yang memang sudah sedari tadi muak dengan tingkah Jisung kembali membalikkan badannya dan menghadap ke Jisung.

"Ya gimana kak, gue ngebunuh mereka aja berani apalagi cuma ngelawan lo. Lagian apa yang mau gue lawan dari lo?"

"Udahlah Sung, langsung siksa dia aja."

Sungchan berkata sambil berjalan mendekat ke arah Jisung diikuti oleh Shotaro dan Haechan.

"Ngesiksa dia ya? Gimana kalo lo dulu yang gue siksa. Eh enggak deh, mending lo langsung mati aja."

CRASH..

Taeyong yang tadi hendak marah karena perkataan Jisung mendadak diam tak berkutik melihat kepala dua orang disebelahnya memisah dengan badannya. Orang yang tak lain dan tak bukan adalah Haechan dan Sungchan. Orang yang dengan tega melakukan itu adalah Shotaro palsu.

Kini di ruangan itu hanya tersisa Taeyong, Jisung dan Shotaro. Mereka tidak ada yang mengatakan apapun hingga akhirnya tubuh Shotaro perlahan memudar dan lenyap.

"Loh Shotaro, badan lo kenapa mudar gitu?"

"Lo emang lupa atau bego si kak?"

"Sung, Shotaro Sung. Tiba-tiba dia hilang gitu aja, kok gak ada. Kemana dia?"

"Apa sih kak, gak usah pegang-pegang ya. Terus lo ngapain nyariin Shotaro, kan emang Shotaro udah gak ada."

"Shotaro mana Shotaro, HAECHAN! MARK! YUTA! KALIAN ADA NGELIAT SHOTARO GAK, DIA TIBA-TIBA NGILANG GITU AJA."

Taeyong tak mengindahkan perkataan Jisung. Dia dari tadi sibuk mencari-cari kemana perginya Shotaro.

"Kak lo kenapa sih? Apa jangan-jangan lo sekarang jadi gila lagi? Ahahaha, dari pada lo hidup dan jadi gila, mending lo ngikut kemana perginya Shotaro dan teman-teman lo itu deh. Sampai jumpa Kak Taeyong."

Jleb..













































































Taeyong melotot merasakan perutnya yang teramat sakit. Hingga akhirnya pandangannya mulai meredup dan semuanya gelap.

Deja Vu | NCT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang