173 39 3
                                    


drrt.. drrt..

Hp Jaemin bergetar tatkala ada panggilan masuk. Setelah dia melihat siapa orang yang menelepon, Jaemin mengernyit bingung. Sungchan, orang yang meneleponnya.

Jaemin lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, kenapa Chan?"

"Kak, di kamar lo sekarang ada siapa aja."

"Disini cuma ad gue, Bang Taeyong sama Bang Jaehyun. Emang kenapa?"

"Gue barusan mau keluar pergi ke minimarket, kebetulan dijalan gue ketemu Kak Haechan. Pas jalan kita sambil lihat-lihat sekitar. Terus gue lihat seseorang keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah tua gitu. Kita yang curiga sama gerak-gerik orang itu, langsung ngikutin dia. Gue sama Kak Haechan ngeliatin dia dari luar walaupun emang gak keliatan apa-apa. Tapi gak lama, orang itu keluar dari rumah tua sambil bawa sebuah pisau. Kita yang ngerasa kalo ada yang gak beres di dalem langsung masuk setelah orang itu pergi." Sungchan menjeda perkataannya.

"Terus-terus gimana? Apa ada hal yang mencurigakan disana?" Tanya Taeyong yang juga mendengarkan cerita Sungchan, karena tadi Jaemin sudah memencet tombol loud speaker.

"Setelah gue sama Kak Haechan masuk, di bagian ruang tamunya gak ada apa-apa. Tapi pas kita masuk ke dalam salah satu kamar,






































kita ngeliat Jisung dan Kak Jeno dalam keadaan mereka tanpa baju atasan, kepala mereka yang digantung dengan tali dan ada bekas tusukkan di dada mereka."




















































Pemakaman Jeno sudah selesai. Kini para member melihat dua gundukan berjejer dengan sendu, yakni makam Jeno dan Doyoung. Mereka dikuburkan di tempat yang bersebelahan.

Lalu bagaimana dengan Jisung?

Keluarga Jisung sangat syok mendengar kabar bahwa anak bungsu mereka telah tiada. Keluarga Jisung tidak menerima siapapun untuk ikut menguburkan Jisung. Bahkan mereka mengusir para member yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Jisung.

Kini para polisi dan detektif semua telah berbagi pekerjaan untuk menyelidiki kasus di lorong dan di rumah tua itu.

Para member kini sedang berkumpul Taeyong dan Jaehyun pun sudah keluar dari rumah sakit. Kini mereka berada di ruang latihan. Tidak, mereka tidak berlatih.

Bahkan rencana comeback mereka kali ini di undur untuk beberapa waktu sampai keadaan memungkinkan untuk mereka kembali aktif.

"Kalian semua ngerasa aneh gak sih sama setiap korban? Kok gue sekarang jadi curiga sama lo ya."

Ucapan Haechan membuat mereka langsung melihat ke Shotaro karena Haechan memandang Shotaro dengan tatapan tajamnya.

"Apa lagi, lo mau nuduh gue gitu? Bukannya kemarin lo yang nuduh Jisung ya. Lagian dari semalem sampai lo ngasih kabar kalo Jisung sama Jeno udah gak ada, gue cuma di dorm enggak pergi-pergi keluar."

"Gue emang kemarin sempat nuduh Jisung, tapi gak setelah kejadian yang nimpa Jisung kemarin. Gue nuduh lo karena kemarin Jisung yang bilang kalo lo pelakunya dan Jeno yang kelahi sama lo dan ikutan nuduh lo. Makanya lo jadi dendam ke mereka dan ngebunuh mereka."

"Maaf nih ya, tapi gue juga setuju sama omongan Haechan tadi. Gue curiga banget sama lo, dimulai dari perkataan Jisung yang bilang dia denger kalo suara si pelaku yaitu lo. Cuma ngingetin aja, Jisung gak pernah sekalipun bohong sama kita bahkan kalo dia salah, dia selalu ngomong apa adanya."

Shotaro yang sudah lelah dengan semua tuduhan yang mengaju ke dirinya, langsung keluar dari ruang latihan. Sebenarnya tidak sopan, mengingat bahwa member didalam ruangan adalah seniornya. Tapi dia juga tidak suka jika dia terus-menerus dituduh tanpa bukti seperti itu.











































"Kali ini siapa lagi yang bakal lo jadiin target?"

"Sebenarnya target gue sebelum Jisung dan Jeno itu Mark. Dan mungkin untuk korban selanjutnya Mark atau Johnny? Ya kita lihat besok aja deh. Lagian gue masih mau main-main dan ngeliat drama mereka yang saling tuduh satu sama lain."

"Kira-kira kita bakal ketahuan gak ya disini? Gue takut kalo ada yang ngikutin lo dan tau tentang ini."

"Enggak lah, gue jamin disini pasti aman. Enggak bakal ada yang tau kalo mereka gak sadar akan tempat ini."

"Ya udah deh bagus, jadi kita bisa ngelakuin ini secara bebas."

Jadi, pelakunya ada lebih dari satu?!

Deja Vu | NCT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang