3 : 1

92 18 5
                                    

“Semua orang punya cerita di balik sifat mereka.”

Chapter 3: Addict? (1)

****

SMA Bagawanta, 30 Juli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMA Bagawanta, 30 Juli

“Hai, selamat pagi Edwart.”

Sapaan pagi setiap orang ketika melihatnya berjalan menaiki tangga dan menyusuri setiap koridor di sekolah. Pria jakung  itu tersenyum, ketika membalas sapaan dari orang-orang yang berjalan melewatinya. Seluruh orang yang berada di koridor memberikan jalan tengah kepadanya bukan karena takut ataupun segan, melainkan karena energi positif telah melekat lama pada dirinya.

Tubuhnya tinggi, sekitar 174 cm dengan rambutnya bergaya fringe berwarna hitam pekat. Wajahnya tegas dan garang ditambah  sorot matanya tajam yang membuatnya terkenal akan sifat tegas. Edwart Sam Giorgino, nama yang terjahit pada almamater berwarna biru kehitaman yang selalu menjadi kebanggannya sebagai ketua MPK.

Edwart mempunyai julukan dari sebagian guru di sekolah ini, di mana cowok itu dijadikan sebagai sebuah simbol kedisiplinan yang perlu diteladani entah dari sifat, cara berpakaian, cara dia mengemban berbagai tugas, cara dia menyelesaikan berbagai macam masalah, dan masih banyak lagi hal yang membuat Edwart menjadi kiblat dari siswa teladan di Bagawanta.

Pagi-pagi buta, di saat sebagian orang masih sibuk menggeliat di atas kasur, cowok itu sudah sampai sekolah dan memulai harinya dengan produktif. Clipboard bantex berwarna hitam yang menyimpan lembaran kertas berisi laporan keadaan sekitar sekolah itu ia bawa kesana kemari mengelilingi sekolah. Tak ada rasa penat yang terlihat, semangatnya selalu berkobar meskipun harus menaiki anak tangga yang jumlahnya lebih dari tiga digit.

Langkahnya teratur membentuk sebuah tempo gerakan yang selaras menambah kesan bijaksana yang melekat padanya. Kedua tangannya menopang laptop dan beberapa berkas penting yang ia tumpuk menjadi satu. Hari-hari di masa jabatannya yang segera berakhir, ia habiskan dengan banyak menuntaskan tugas-tugas serta membuat sebuah projek untuk event sekolah beberapa minggu ke depan.

Jarum jam sudah menunjukkan waktu istirahat pertama, saatnya rapat perencanaan event dimulai. Keheningan menyelimuti ruang rapat. Harum semerbak lemon menyebar yang berpadu dengan dinginnya ruangan. Ruangan berwarna putih yang di desain kedap suara luar dan dalam itu nampak sangat sunyi, bahkan ramainya jam istirahat tak terdengar dari ruangan itu.

Di depan terdapat layar LCD yang memaparkan PPT bertemakan kekerasan. Ketua OSIS yang baru diangkat beberapa bulan yang lalu dengan begitu bijaksana menyampaikan.

Semua orang terpaku dengan pembawaannya yang tak ada raut grogi sedikit pun. Termasuk Zyco yang sangat puas dengan presentasi yang dibawakan Ganta sang ketua OSIS. Dari kemarin, Zyco dan Ganta bekerja sama untuk mencari topik bahasan yang bisa diterima oleh sekolah dan dijadikan sebagai event kedepannya. Maka dari itu Zyco ikut serta dalam rapat ini meskipun masa jabatannya sudah habis.

SPARGITORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang