Dua Puluh Tujuh (Atap)

7.9K 749 335
                                    


Wan tu tri go

La di da da da li da da
La di da di da

/opening~

Ane datang mo ngelunasin utang, silahkan dinikmati. Eh dibaca..😬

Happy reading~

🌿
🌿
🌿

“Jaydeennn~” merasa dipanggil.. Jayden langsung menoleh kearah jendela yg terbuka, ternyata Petra. Dia tersenyum tampan sambil berusaha mendorong kursi rodanya agar bisa masuk ke kamar Jayden.

“Astaga aku bosen banget, yuk jalan-jalan.” Jayden jawab dengan gelengan

“Males kak.”

“Heh kok males? Kamu mau sembuh gak?” Jayden memang ingin sembuh, tapi akhir-akhir ini dadanya sangat ngilu. Seperti dihujam palu

“Gua gak bisa kak, sering kambuh.” Petra mengangguk paham, dia meraih tangan Jayden dan mengusapnya lembut

“Ah maaf aku gak tahu, semoga fisikmu cepat siap operasi ya Jay.” Jayden tersenyum tipis, dia gak munafik.. rasanya menyenangkan mempunyai sosok kakak yg peduli.

Thanks kak.”

Dari hari ke hari, mereka berdua semakin dekat. Bahkan bisa dibilang, Jayden lebih terbuka ke Petra daripada ketiga temannya. Entah kenapa dia merasa bahwa Petra adalah sosok pendengar yg baik, penyayang dan tulus. Memang Aryo, Theo dan Zidan juga tulus ke Jayden.. tapi entah kenapa rasanya berbeda

“Ah sekarang waktunya kontrol, aku pergi dulu ya Jay. Jangan lupa makananmu.” Petra mengusap rambut Jayden membuatnya mengerucutkan bibir

“Males, rasanya hambar.” Petra hanya terkekeh geli, astaga dia sangat senang jika Jayden mode anak kecil seperti ini

“Namanya juga rumah sakit. Yaudah sampai jumpa~” Petra melambaikan tangan lalu berbalik keluar kamar inap Jayden, sedangkan Jayden kembali tertidur diranjangnya. Saat ini sudah pukul 10.00 pagi, ketiga temannya masih sekolah jadi otomatis dia sendirian

Takk.. takk.. takk...

Suara langkah kaki seseorang terdengar mendekati kamar Jayden

Kriieett..

Pintu kamarnya terbuka perlahan, nampak orang itu memakai hoodie berwarna hitam, memakai masker dan membawa topi.

Dan orang itu berjalan mendekati ranjang Jayden

Dengan nekat, orang itu melepas maskernya dan menatap lekat wajah Jayden. Bahkan dia berani mengelus lembut pipi Jayden

“Manis, seperti biasa.” gumamnya

“Mata biru ini.. selalu terlihat cantik.” orang itu terus mengusap pipi Jayden sampai dia merasa terganggu dan terbangun. Jayden menyipitkan mata berusaha membuka mata, sedangkan orang itu panik dan berdiri tapi tangannya langsung dipegang Jayden

“Lu siapa?” Jayden juga kesal karna orang ini menganggu tidurnya, tapi belum sempat menjawab. Orang itu menoleh kearah Jayden dan sontak membuat tubuh Jayden membeku

Baby...” mata Jayden terbelalak, badannya gemetar. Dia ketakutan menatap sosok didepannya

“AAARRRGHHHH KENAPP.. HHMMPPHH--!!!!” mulut Jayden seketika dibekap oleh orang itu, tanpa babibu dia mengambil bantal Jayden dan membekapnya kuat sampai akhirnya tubuhnya lemas. Tidak mau tertangkap basah, dia langsung berjalan santai keluar dari kamar inap Jayden

Selang beberapa menit, perawat yg akan mengkontrol Jayden terkejut karna Jayden ditemukan pingsan

“ASTAGAA DOKTERR.. PANGGIL DOKTERR.” kedua perawat tersebut panik dan memanggil dokter spesialis untuk Jayden

I Love You Bastard [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang