Tujuh (Selingkuh?)

15.6K 1.6K 157
                                    

Sebelumny mau ingetin lgi klo story ini byk bgt kata" kasar trus yaa rated gtu. Buat yg msih blm cukup umur jngn maksa buat baca yaa, trus jga klo ada yg gak suka ya jngn direport lah lur.

Cukup gsh dibaca aja ye?. Thanks jga yg udah dukung trus setia sma cerita ini /cium

Bacot bner dh , yaudah cekidot ae

Happy reading~

🌿
🌿

Semenjak kejadian Jayden mabuk di club lalu diberi tumpangan oleh Geral, sekarang mereka kemana-mana selalu bersama. Bukan keinginan Jayden sih, lebih tepatnya dipaksa Geral. Kenapa? ya kan Geral kulkas berjalan dengan kelakuan absurd dimata Jayden, jadi iyain ae daripada dia ditendang keluar rumah.

Btw Jayden sudah memiliki kerja part time, setelah pulang sekolah dia bekerja ditoko buku dekat sekolah. Tidak sulit, hanya menata buku dan mendata bermacam buku disana, sampai rumah juga jam 11 malam. Walaupun seatap tapi Jayden dan Geral jarang berangkat bersama, Jayden lebih nyaman menaiki Edy (motor kesayangannya). Karena mobilnya diambil alih kedua iblis itu, dia pun tidak mempermasalahkan yg penting gak ketemu mereka lagi. Geral juga tidak ingin ambil pusing

"Kamu sibuk banget akhir-akhir ini ya? Jarang ngabarin aku." Jayden hanya tersenyum saat pacar cantiknya itu sedang merajuk, sangat cute

"Maaf ya, aku kerja sekarang." sambil memainkan poni pacarnya, yg hanya dijawab dengusan kesal. "Kamu kan sudah kaya kenapa harus kerja?". Jayden bungkam tapi tetap tersenyum, dia tidak ingin Jessica tahu bahwa dia diusir dari rumah dan menumpang di Geral. Bisa hancur reputasinya nanti-_-

"Aku kangen tahuu, sudah 2 minggu kamu cuekin aku. Apa kamu udah gak sayang lagi?" Jessica semakin cemberut sambil memukul pelan lengan Jayden, yg dipukul hanya menggaruk kepalanya yg tidak gatal

"Hmm bukan gitu, yaudah kapan kita jalan?" Jayden berusaha membujuk pacarnya itu tapi tetap serba salah

"Gak deh urusin aja kerjaanmu itu. Lebih penting kan daripada aku." ucapnya sewot sambil melirik Jayden, "Yaudah maaf sayang, kita jalan ya? Bisa kapan?" Jayden berusaha menjaga nadanya selembut mungkin agar Jessica tidak semakin mengamuk

Author : ku mencium bau-bau bucen
Jayden : coott!!
Geraldo : ..............

"Gak usah, gak butuh!"

"Yaudah terserah."

"Iiihh masa gitu aja sih? Gak peka bangett, yaudah aku pulang aja!" Jessica langsung berlari kearah mobil jemputannya meninggalkan Jayden berdiri melongo didepan toko eskrim karna tadi Jessica memaksa bertemu disitu

"Anjing cewek ribet bener dah." batin Jayden sambil mengelus dada sabar

Dia pun mulai menaiki motornya dan melaju kearah tempat kerjanya, sesampainya disana semua pengunjung memperhatikannya dengan pandangan kagum dan memuja. Membuat Jayden risih tapi mau tidak mau dia harus profesional memaksakan senyuman, setelah mengganti pakaian dia mulai menata buku-buku sesuai jenisnya. Alasan dia memilih bekerja ditoko buku adalah karna dia menyukai membaca, yap benarr dia sebenarnya adalah kutu buku tapi hanya saat mood saja. Dan tentunya Jayden gak cupu

Saat asik menata buku, tiba-tiba ada yg menepuk bahunya dari belakang. Otomatis Jayden menoleh dan memasang senyum tipisnya tapi dibalas dengan pekikan girang para siswi-siswi itu

"Ada yg bisa saya bantu?" ewh bukan Jayden banget, dia tidak dalam mood kerdus

"Kak tolong ambilkan buku diatasmu, aku gak bisa." ucap salah satu cewek yg rambutnya dikuncir kuda, tersipu saat ditatap balik oleh Jayden. "Yg mana?"

I Love You Bastard [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang