Beberapa bilang chap baru gbsa dibuka, maap ada kesalahan jdi error dkit.
Btw minta doanya buat operasi ibuku hari ini, smoga lancar dan cpet diberi kesembuhan /amin
Dh cekidot
🌿
🌿
🌿"KENAPA?! KENAPA KAK PETRA PERGI NINGGALIN GUA?!" Jayden kembali berteriak kesetanan saat tahu kabar Petra meninggal karna jatuh dari rooftop. Mata Jayden memancarkan kesedihan yg dia dapat kesekian kalinya, ketiga temannya tidak berani berkomentar apapun. Mereka diam menatap Jayden
Bagaimana Jayden bisa tahu? Raga mendatangi kamar inapnya dan memberi kabar duka tsb, bahkan mata Raga terlihat dia masih tidak percaya kalau Petra sudah tiada
"Maaf Jay gua ngasih lu kabar kek gini, gua merasa lu berhak tahu." ucapan Raga terasa mengambang dipikiran Jayden
"Dia kakak yg baik." suara serak Jayden membuatnya terlihat rapuh, Aryo memeluk Jayden sambil mengusap punggungnya
"Semua akan baik-baik aja Ay, yg bisa kita lakuin hanya berdoa." singkat memang pertemuan mereka, tidak sampai sebulan. Tapi semua membekas dihati dan pikiran Jayden
Dia kira.. Petra adalah sosok yg kuat, kakak yg sangat menyayangi adiknya. Dia merasa bisa bahagia hanya dengan menatap Petra tersenyum. Jayden sadar, Petra orang yg kuat. Walaupun kondisinya tidak bisa dikatakan baik, namun dia tidak pernah menunjukkan kesedihan didepan Jayden
"Gua ada sesuatu buat lu."
Keempat orang disekitar Raga sontak menatapnya, Raga membuka ransel dan mengeluarkan sesuatu didalamnya
"Ini punya lu, Petra yg ngasih." Jayden menerima gantungan kunci berbentuk Rilakuma, Jayden terpaku menatap gantungan kunci itu. Gak kerasa air matanya menetes lagi
"Ini semua bohong kan? Dia cuma ngeprank gua kan?" Raga menghela nafas berat, dia pun maunya begitu. Tapi takdir berkata lain
"Maaf gua gak bisa bantu nenangin lu, gua sendiri belum terima teman baik gua dibunuh kek gitu." Raga mengepalkan tangannya, firasat buruknya menjadi kenyataan. Petra memang suka menyembunyikan sesuatu, dan menutupinya dengan senyuman. Wajah malaikat sialan itu benar-benar merepotkan
"Gua kirim kalau nemuin yg lain. Gua pergi dulu." Raga melangkah keluar dari kamar inap Jayden, dia masih harus mengurus kematian Petra
Jayden... Dia terdiam, menatap gantungan kunci itu
"Apa itu dia?"
"Apa Ay?" Aryo mendekatkan tubuhnya kearah Jayden, Theo dan Zidan duduk berseberangan dengan ranjang Jayden
"Apa dia yg bunuh kak Petra?" suara Jayden bergetar, Aryo menatap kedua temannya yg juga menatap bingung
"Belum ada bukti yg kuat Ay. Kalau pun dia ngelakuin itu, pasti dia bisa beresin semuanya. Kek yg dia lakuin ke lu." ucapan Aryo ada benarnya, dia terlalu licin
"Lu harus istirahat dulu Jay, lu baru selesai operasi. Jangan banyak gerak, jahitan lu belum kering." Jayden terdiam, dia menatap kosong pintu kamarnya
Theo memahami temannya masih bersedih
"Kapan lagi jadwal terapi Jayden?" Aryo menoleh kearah Zidan
"Sabtu besok, mundur dua minggu sekali. Kata dokter kondisinya udah stabil, tapi perlu kontrol rutin juga buat ambil obat." selama dirumah sakit, memang Aryo yg mengurus semua keperluan Jayden. Aryo mengajukkan diri menjadi wali sementara Jayden, karna orang tuanya masih diluar kota
"Berarti?"
"Ya dia bisa rawat jalan lah peak, masih nanya pula." Theo menjitak kepala Zidan sampai dia meringis kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Bastard [END]
Romance"Gua capek. Plis pergi, gua mohon." ~ Jayden "Gua gak akan pernah pergi dari hidup lu sekalipun lu sujud dibawah kaki gua." ~ Geral Jayden si berandalan bermusuhan dengan Geraldo si most wanted disekolah, ice prince idaman sejuta umat namun susah di...