Delapan Belas (Jayden-2)

8.5K 935 89
                                    

Oi oi oi..
Aku punya pengumuman..

Jadii....

Aku buat story baru. Judulnya

Mafia And The Devil (Fero Meet Demon)

Bisa dicek aja ya diprofil aku, bagi yg suka yaoi bdsm ಠ ͜ʖ ಠ , juga fantasi campur creepy.. mampir lah yaa banjirin kolom komentar & janlup vote juga. Done? Thanks👀💦

Lanjoott...

🌿
🌿
🌿

“Ngebut kek ngebut.” ucap Zidan dengan raut wajah khawatir. Dia tidak bisa tenang memikirkan temannya yg dalam bahaya, bahkan Theo dan Aryo juga ikut kalut. Theo sampai menendang-nendang kursi yg diduduki Candra saking kalutnya.. untung mas seme tabah .y

“Sabar dek.. ini ju--”

“Biar gua yg nyetir.” Geral memotong ucapan William dengan nada datarnya, sontak William menggeleng cepat

No.. no. Gua masih sayang nyawa.”  William langsung mempercepat laju mobilnya, mereka berangkat ke tempat Jayden dibantu GPS ponselnya yg masih aktif. Saat ini yg menyetir William, disampingnya ada Geral. Dikursi tengah ada Candra dan Randy. Dikursi belakang ada Zidan, Theo dan Aryo. Mereka sepakat bersama mencari Jayden

“Kalau Jayden kenapa-kenapa gimana?” tanya Zidan dengan nada lesu

“Kenapa-kenapa apanya?”

“Ya mungkin aja diculik buat minta duwit tebusan, a-atau mau diperkosa. Atau.. dib-bunuh??!!!” ucap Zidan kalut, karna tidak ada yg menyangka si berandalan itu bisa diculik. Dia kan juga bisa tuh nonjok orang

“Tuh mulut gak bisa mikir adem gitu hah?” jawab Theo ketus sambil menoyor kepalanya, Zidan meringis kesal langsung menyahut

“Gak bisa lah bego!! Yg mikir otak, bukan mulut gua.”

“Berisik!!” bentak Aryo kesal sambil menatap tajam kedua temannya, yaa karna Aryo nyeremin otomatis mereka kompak diem lah. Geral dan gengnya hanya menggeleng heran.. kelakuan para uke ini emang ada-ada aja. Eh??

“Belok ke kiri Ge? Kok kek gak bisa dilewatin mobil ya?” pertanyaan Will yg membuat Geral memutar bola matanya dengan malas

“Lemot lu bisa gak jangan nongol sekarang Wil??” ucap Candra kesal.. Will yg tidak terima pun menyahut

“Mata lu buta? Gak lihat ini jalan buntu?” jawab Will kesal sambil melirik Candra, Randy mencondongkan tubuhnya ke William lalu menepuk bahunya

“Bisa. Itu ada jejak roda.” Randy menjawab dengan tenang, membuat yg lainnya kompak menatap keluar kaca untuk melihat jejak itu

“Oh iya.. tempat rahasia ternyata.” Will kembali fokus ke jalanan, ternyata susah juga masuknya. Bagaimana ya mereka melewati jalanan penuh lubang dan kerikil seperti ini. Zidan yg sudah tidak tahan merengek

“Kak Will.. cepetan dong pliisss gua khawatir sama Jayden, kalian gak paham posisi kami sekarang hikss.” percaya gak percaya.. diantara mereka berempat memang Zidan yg paling perasa. Dia mudah menggunakan hati dan terlalu menyayangi teman-temannya, ya walaupun dia jadi bahan bully juga. Tapi wajar saja sekarang dia yg paling khawatir apalagi Jayden sangat ceroboh

“Oh jadi gua terlalu santai.” sindir Geral yg membuat Zidan menggeram marah, tapi ditahan Theo

“Udah Dan elah.”

“Ge jangan gitu dong sama baby gua.” tegur William ke Geral yg pasti hanya dianggap kentut lewat

Author : perasaan lu abis injek kacamatanya Zidan, sekarang sok belain hm hm..
William : ಠ_ʖಠ ?!

I Love You Bastard [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang