03

4.8K 629 24
                                    

"bener ini kan tempatnya?" gumam seonghwa sembari melihat bangunan di depannya ini.

"oke, bener." kemudian ia berjalan masuk ke dalam lingkungan kos yang akan ia tinggali itu.

akhirnya, ia bisa istirahat dengan tenang tanpa gangguan ayahnya. namun tak semudah itu, ia juga harus mencari pekerjaan agar bisa menghasilkan uang.

bertepatan dengan itu, seorang lelaki bertubuh bongsor keluar dari area kos, terlihat pria itu mendatangi Seonghwa dengan senyuman yang merekah.

"halo! anak baru ya?" seonghwa menganggukkan kepalanya kaku, jarang sekali ada orang yang mau berinteraksi dengannya.

pria di depannya ini tertawa kecil, "jangan kaku gitu dong, salam kenal, aku jeong yunho." pria bernama yunho itu mengulurkan tangannya.

dengan ragu seonghwa membalas, "park seonghwa," katanya dengan nada yang pelan.

"sepertinya kamu anak yang pemalu ya," kata yunho sembari memasukkan tangannya ke dalam saku.

sedangkan seonghwa hanya tersenyum tipis.

"ngomong-ngomong, kamu umur berapa? takutnya kamu lebih tua dari aku." Kata yunho.

"aku tujuh belas tahun," cicitnya.

"wah, kalau begitu boleh kupanggil kakak tidak? meski aku satu tahun lebih muda, tapi sepertinya seru bila aku memanggilmu kak!" seru yunho dengan semangat, tentu seonghwa terkejut, namun setelahnya, ia tersenyum, walau tipis, tapi masih kelihatan.

"tentu boleh."

"kalau begitu aku pergi dulu kak seonghwa, ada yang harus ku-urus, dadah!" ucap yunho sambil melambaikan tangannya, kemudian pergi dari hadapan seonghwa.

pemuda itu terkekeh pelan, antara senang juga gugup, dan di satu sisi, sepertinya anak itu sama dengannya.

ini suatu pencapaian bagi seonghwa.

seonghwa berjalan masuk ke dalam, dan disambut oleh perempuan paruh baya.

"oh? anak baru ya? ayo masuk!" sambutnya dengan semangat.

seonghwa lagi-lagi tersenyum kaku, "i-iya."

seonghwa langsung saja memilih kamar yang ia inginkan, dan akhirnya menemukan yang cocok.

"yang ini saja, ahjumma," katanya.

"jangan panggil ahjumma, panggil bibi jang saja." ucap bibi jang.

"baik, bibi jang."

"ya sudah, ini kuncinya, kamar mandinya ada di dalam, selamat beristirahat nak." kata bibi jang.

"terima kasih bibi." ucap seonghwa sembari membungkukkan badan, lalu berjalan pergi.

•••

seonghwa baru saja selesai mandi, ia ingin cepat-cepat menidurkan dirinya diatas kasur.

kini pemuda itu tengah menatap langit-langit kamar, kemudian menghela nafas, "setidaknya, disini nggak ada yang ganggu."

seonghwa bangun dari tidurnya, kemudian mengambil surat terkait beasiswa dari sekolah lamanya.

ia membaca kembali surat yang cukup panjang isinya itu, lalu membaca nama sekolah tempat ia akan belajar.

"sma saebeom." saat hendak membaca lebih jauh, perutnya berbunyi. ia menaruh kembali suratnya kedalam laci, lalu bersiap untuk membeli mi instan.

setelah mengambil jaket dan dompet, tak lupa ponselnya, pemuda itu keluar dari kamarnya.

"eh nak seonghwa? mau kemana?" seonghwa tersenyum tipis ketika melihat bibi jang yang melihatnya akan pergi keluar.

"ke minimarket bi, mau beli mi instan." kemudian dibalas dengan 'oh' oleh bibi jang.

"hati-hati ya nak." seonghwa mengangguk lalu pergi keluar.

jalanan sore ini sepi, hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang, dan ada beberapa anak kecil yang berlarian.

minimarket memang tidak terlalu jauh, tapi ia sengaja melambatkan jalannya agar dapat menikmati angin lebih lama.

namun langkahnya terhenti ketika dirasa ada sesuatu yang menarik ujung jaketnya.

dilihatnya seorang anak kecil perempuan yang tengah memegang setangkai bunga.

seonghwa berjongkok, lalu tersenyum, "kamu kenapa disini?"

bukannya menjawab, anak itu malah memberi seonghwa setangkai bunga berwarna putih yang ia genggam, "ini untuk kakak."

"eh?" seonghwa mengerjap ketika anak kecil di depannya ini memberinya setangkai bunga.

"ini?"

"iya, untuk kakak. kata mama, nggak boleh putus asa kak, ada seseorang yang akan menyayangimu setulus ibu kakak mencintai kakak, dan aku yakin ia tidak akan meninggalkan kakak."

"ia akan melindungi kakak, dan akan memeluk kakak bila kakak sedang mengalami masa yang sulit." seonghwa terdiam, masih mencerna kata-kata yang ia dengar barusan.

"aku tau kakak paham. kalau begitu aku pergi dulu, mama menungguku, dadah kak!" kemudian, anak perempuan itu berbalik sambil berlari dengan lucu, meninggalkan seonghwa yang terdiam beberapa saat.

perkataan itu masih ia cerna di dalam pikiran sebelum akhirnya menggelengkan kepala, itu pasti hanya bualan anak kecil, iya, pasti.

perkataan itu masih ia cerna di dalam pikiran sebelum akhirnya menggelengkan kepala, itu pasti hanya bualan anak kecil, iya, pasti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

apasi ga jelas banget tiba tiba ada anak kecil nyangsang😭

Vomennya jangan lupa😼

[✔] i found you, joonghwa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang