hongjoong benar-benar tak punya clue kemana perginya seonghwa, beberapa kali ia bertanya pada siapapun yang tertangkap matanya, namun mereka hanya menggelengkan kepala tidak tau. ia sendiri sampai heran apa yang mereka lakukan sampai bisa-bisanya tak melihat lelaki jangkung yang tengah berlari sambil menangis.
hongjoong berhenti sebentar, menumpu berat badannya dengan menaruh kedua tangannya di lutut, rusuknya masih terasa sedikit nyeri karena pukulan kun tadi, ia menahan dirinya agar kakinya tidak kembali melemas, bisa jadi pusat perhatian seluruh siswa di sana kalau ia mendadak lemas. hongjoong menyeka keringatnya, lalu kembali bergerak untuk mencari seonghwa.
sebelas menit lebih hongjoong lewatkan hanya untuk mencari seonghwa, ia mulai gelisah kala tak menemukan batang hidung si park daritadi, pikirannya pun mulai dipenuhi hal-hal negatif, ia takut hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada seonghwa.
kini hanya tinggal satu tempat yang belum ia kunjungi, kalau memang seonghwa tidak ada di sana, mungkin ia sudah pulang.
dengan nafas yang mulai teratur, hongjoong kembali bergerak, tujuannya kali ini adalah rooftop. sebenarnya jarang ada siswa yang datang ke rooftop, yang datang pun pasti salah satu dari mereka yang suka merokok sembunyi-sembunyi. entah kenapa seonghwa suka sekali mampir ke sana.
setelah menaiki beberapa anak tangga, hongjoong memutar kenop pintu berbahan besi itu sebelum akhirnya disapa oleh hembusan angin tak terlalu kencang dari area itu.
hongjoong menghela nafas lega ketika netranya menangkap kepala yang menyembul dari balik sofa. ia lantas bergerak mendekati seonghwa yang tengah duduk sambil memeluk kakinya. si kim makin merasa bersalah kala ia mendengar seonghwa terisak.
hongjoong berjalan mendekati seonghwa, sempat merasa ragu karena takut seonghwa akan pergi sesaat setelah melihatnya, namun ternyata tidak. seonghwa sempat terhenyak dengan kehadiran hongjoong dan si kim itu yang tetiba duduk di sebelahnya, ia ingin pergi dari sana, merasa malu dengan keadaannya yang tengah kacau sekarang, tapi hatinya berkata lain.
lalu keheningan pun melanda.
beberapa menit terlewatkan, keduanya masih saja tak berniat untuk membuka pembicaraan, hingga air mata seonghwa mengering dan ia mulai merasa haus.
dengan ragu seonghwa membuka suaranya, "k–kenapa ke sini..?" tanyanya, sedikit menolehkan kepalanya pada si kim.
tanpa menoleh balik, hongjoong menyisir rambutnya ke belakang menggunakan tangan kanannya, "memang nggak boleh?"
"nggak gitu.." gumamnya.
beberapa menit kemudian lagi-lagi terlewatkan tanpa ada secuil pun suara yang keluar. seonghwa sesekali mencuri pandang pasa hongjoong yang sama sekali tidak berniat untuk bergerak dari tempatnya.
"hongjoong,"
si kim menoleh, menaikkan kedua alisnya. seonghwa menunduk, mengundang pertanyaan dalam benak si kim.
"maaf."
hongjoong tentu mengerti alasan mengapa seonghwa meminta maaf, tapi ia hanya akan diam saja.
"buat?"
seonghwa terdiam sejenak, "karena nggak ngasih tau kamu soal... ini. kamu pasti kaget," katanya pelan.
hongjoong tak menjawab, memang benar ia terkejut, tapi mana bisa hongjoong marah dalam jangka waktu yang lama pada seonghwa?
bukannya menjawab, hal yang selanjutnya dilakukan hongjoong membuat seonghwa spontan menahan nafasnya. hongjoong memutar badannya, lalu menempatkan kepalanya di atas paha si park, ia memejamkan matanya setelah mencari posisi nyaman dan bersedekap dada.
![](https://img.wattpad.com/cover/256427453-288-k357975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] i found you, joonghwa.
Fanfiction❝ satu hal yang pasti, ia terlampau diberkati atas kejutan yang telah semesta rencanakan untuknya. ❞ tw : age switch. start : 26 januari 2021 end : 4 september 2021 #1 in seonghwa #1 in hongjoong #1 in seongjoong #1 in ifoundyou #1 in matz