20

2.4K 357 14
                                    

chapter ini lumayan panjang, jadi cari posisi yang nyaman untuk membaca.



hongjoong bergerak tidak nyaman ketika  dirasa lehernya mulai terasa sakit. ia membuka matanya perlahan, dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah seonghwa dengan mata tertutup dan nafas yang teratur, lalu dengkuran kecil yang keluar dari mulutnya.

hongjoong tersenyum, ia kemudian kembali menidurkan kepalanya.

"lo lelah banget ya?" tanyanya, meski tak akan dijawab.

tangannya lalu bergerak menyisir surai lembut si park, hongjoong tak bisa tak menyentuh rambut milik seonghwa jika mereka berada dalam situasi seperti ini, rambut seonghwa sangat halus, hongjoong suka.

netra elang hongjoong melirik ke arah jam dinding, jarum sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam, lalu diluar masih saja gerimis, ia yakin gerbang pasti sudah ditutup.

hongjoong menghela nafas, kembali menghadap seonghwa, ia ingin berada dalam posisi ini lebih lama, tapi jangan, seonghwa juga butuh istirahat, ia harus pulang, dan makan, ia juga harus belajar untuk besok.

"seonghwa, bangun." hongjoong menepuk-nepuk pelan pundak seonghwa, namun si park tak kunjung bangun.

"seonghwa bangun, udah malem. seonghwaaa."

hingga seonghwa mulai membuka matanya, dan mendapati hongjoong yang tengah melihatnya dalam jarak yang cukup dekat.

seonghwa kaget tentu saja, tapi tak ia tunjukkan, ia lalu bangun perlahan, lalu merintih sedikit karena lehernya yang sakit.

"maaf, lo jadi pulang malem gara-gara gue."

dengan mengantuk, seonghwa tersenyum sedikit lalu menggeleng, tanda hongjoong tidak usah meminta maaf.

"jam berapa sekarang?" tanyanya.

"setengah tujuh lebih." seonghwa menaikkan alisnya, tidakkah mereka tidur terlalu lama?

setelah mengumpulkan nyawa untuk berdiri, keduanya lalu berjalan keluar, hongjoong pun tak lupa membawa minuman yang seonghwa berikan. ada notenya, namun ia baca nanti saja, ia tau seonghwa akan malu jika dirinya baca di depan si penulis.

sepertinya memang tinggal mereka berdua yang ada di sekolah ini, langkah keduanya bahkan menggema di lorong, saking sepinya keadaaan sekitar.

keduanya berjalan bersebelahan dengan situasi hening, tak ada dari keduanya yang berniat membuka pembicaraan, hanya suara gemericik air hujan yang menemani mereka.

seonghwa menggigit pipi bagian dalamnya, merasa gugup meski si kim sepertinya terlihat biasa saja.

sepertinya.


•••

keduanya sudah sampai di depan gerbang setelah perjalanan dari kelas yang terasa seperti berjalan di padang gurun.

hongjoong berdeham, "makasih minumnya... gue balik dulu," nadanya lalu memelan.

seonghwa mengangguk, "sama-sama, gue juga balik dulu... semoga berhasil, ujiannya."

"lo juga," lalu keduanya pun berpisah, seonghwa yang pergi keluar gerbang untuk menuju ke halte terdekat, dan hongjoong yang pergi ke tempat parkir.

untungnya ahjussi yang menjaga keamanan sekolah masih belum menutup gerbang, entah apa jadinya jika ia sudah menutupnya.

seonghwa menghela nafas setelah punggung hongjoong sudah tidak terlihat, hujan sedari tadi siang tidak berhenti, untungnya tidak terlalu banjir, meski bila seonghwa sedikit berlari celana bagian bawahnya akan basah.

[✔] i found you, joonghwa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang