08

3K 493 78
                                    

"nih pensil lo," yuqi menyerahkan pensil seonghwa yang tadi ia pinjam.

"sip, thanks. oh iya qi, lo pulang telat nggak?"

"mau nya gitu, sih," kata yuqi, pandangannya tak lepas dari buku-buku yang tengah ia bereskan.

"temenin gue, dong, gue ada kerkom mat jam lima nanti, nanggung kalo gue pulang lagi." yuqi menoleh dengan semangat, "ayo! tadi gue bete gara-gara mungkin lo pulang duluan."

"kuy." keduanya keluar dari kelas, menyisakan beberapa siswa yang tinggal untuk piket.

"gi, rapihin kursi nya," kata hongjoong sambil kembali membersihkan papan.

"dih, siapa lo nyuruh gue?" kata mingi bercanda.

hongjoong menoleh dengan kerutan yang tercetak sempurna di kening nya, "gue jejel ini penghapus ke mulut lo, ya."

"hahaha, ampun suhu."

"buruan." mingi segera berlari kecil merapihkan kursi-kursi yang letak nya masih berantakan.

siswa-siswi yang tinggal untuk piket perlahan pergi satu persatu, hongjoong berdecak pelan, mereka malas piket, hanya merapihkan meja kemudian selesai, hanya tersisa hongjoong dan mingi di dalam kelas itu.

"cempreng itu ngapain, sih, pake milih gue segala?!" kesal hongjoong mengingat jo serim- atau panggil saja onda yang tadi memilihnya dan seonghwa.

"yaudah, sih, biarin, biar kumpulan lo nggak gue doang."

"ogah banget gue ikut lomba nggak jelas itu, aneh." sinis hongjoong.

"lo yang aneh, orang-orang pada seneng lo sendiri yang cuek." disusul dengusan ringan dari si kim.

"temenin gue ke perpus sambil nunggu jam lima, bisa kan?" tanya hongjoong.

"bisa banget malah, gue lagi males ketemu mama, ntar disuruh beli aneh-aneh lagi, pake uang gue trus nggak diganti lagi!"

"biar nggak gelimbang-gelimbung di kasur aja lo."

"jahat lo ah!"

"bodo."

•••

"nih," seonghwa menaruh nampan berisi strawberry frappuccino miliknya dan green tea ice cream untuk yuqi.

keduanya memutuskan untuk nongkrong di cafe aurora karena tak memiliki tujuan lain. sekarang pukul tiga lebih lima puluh lima, jam lima masih lumayan lama, karena itu keduanya mampir kesini.

"onda caper banget sumpah, masa lo yang dipilih sama hongjoong? nyari mati apa gimana itu cewe?" kata yuqi, disusul dengan dengusan kesal.

seonghwa mengaduk frappuccino-nya yang barusan ia sedot, "nggak tau ah, apa banget dia."

yuqi memukul pelan lengan si park, "udah jangan bete, bentar lagi juga lo nggak bakal berurusan sama dia." seonghwa hanya mengangguk.

seonghwa melamun beberapa saat, tangannya masih bergerak mengaduk frappuccino nya yang kelamaan menjadi kurang dingin, bukan perihal tadi yang membuat mood nya turun, tapi-

"woi!"

"seungmin? sini sini!" yuqi memberi gestur agar seungmin menghampiri meja keduanya.

"seungmin? rajin banget lo." si park menoleh kala kehadiran seungmin membuyarkan lamunannya.

"iya, gue liat lo disini jadi sekalian nimbrung aja, nggak ganggu kan?" tanya seungmin ragu-ragu.

"jelas nggak lah! lebih rame lebih enak, buruan duduk!" kata yuqi semangat.

[✔] i found you, joonghwa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang