:: 07 ::

4K 970 198
                                    


terima kasih sudah berkenan mampir dan meninggalkan jejak di sini ! 💚
stay healthy, yaa-! ♡♡♡♡

terima kasih sudah berkenan mampir dan meninggalkan jejak di sini ! 💚stay healthy, yaa-! ♡♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sisi lain, Heeseung dan Sunghoon saat ini berada di depan rumah kosong itu. Mereka yakin Jake berada disana karena mereka berdua menemukan senter milik Jake yang terjatuh tak jauh dari lokasi rumah itu.

Suasana jadi makin sunyi, hening dan mencekam. Udara dingin menembus kulit, membuat karbondioksida yang keluar dari hidung mereka berdua mengepul seperti asap kereta api.

Heeseung berjalan lebih dulu lalu diikuti Sunghoon. Heeseung mendorong pintu rumah tersebut, suara deritnya bak tawa mengerikan. Bau amis langsung menguar ketika pintu terbuka, perlahan bau itu menusuk hingga rasanya seperti membakar paru-paru.

Didepan mereka, diatas lantai berpualam putih, teronggok tubuh bayi.
Bayi itu tampak menyedihkan sekaligus menyeramkan karena tidak memiliki kepala. Lehernya dikerumuni belatung, menggeliat-geliat seperti ulat bulu. Separuh badan bayi itu sudah habis dimakan belatung dan separuhnya lagi mulai membusuk.

Heeseung mendekati mayat bayi itu, karena di ruangan tersebut, cahayanya tak terlalu terang, hanya ada pantulan cahaya bulan yang masuk melalui celah pintu dan memantul disetiap dinding dan lantainya.

Sunghoon tak menghiraukan mayat si bayi. Dia segera mengitari ruangan sembari berteriak memanggil nama Jake. Suaranya bergema hingga memekakkan telinga. Tak ada jawaban, hanya hening yang menusuk kalbu.





Brak!







Sunghoon dan Heeseung dikagetkan dengan suara benda yang jatuh tepat dibelakang mereka. Saat menoleh, mereka terkejut begitu melihat Jake yang terluka parah. Separuh wajahnya hancur dengan bekas cakaran.

"Astaga, Jake!" ucap Heeseung lalu memapah Jake.

Sunghoon juga melakukan hal yang sama. Lelaki itu tak tahu ingin berkata apa. Namun sorot matanya berubah tajam karena amarah didalam dirinya pada seseorang yang tega melakukan hal sekeji itu pada Jake.

Heeseung menepuk pundak Sunghoon.
"Lo kaya terlihat gak baik. Kenapa?"

Sunghoon menatap Heeseung dengan mata hampir berair.
"Bang Heeseung, ruangan ini terlalu bau. Anyir banget dan...." Sunghoon muntah. Kali ini ia mengeluarkan isi perutnya. Muntahan Sunghoon berserakan di lantai.

Heeseung mengerutkan kening, ia mencoba menghirup udara sekitar. Tadi memang bau tapi kali ini udara di hidungnya berganti wangi. Heeseung mengedarkan pandangan ke sekitar, rasanya tidak ada bunga yang tumbuh. Heeseung, Sunghoon dan Jake tidak mengenakan parfum. Tapi ini benar-benar wangi bunga kantil. Seketika tubuh Heeseung menegang. Sunghoon masih muntah-muntah. Jake masih tak sadarkan diri.

"Bang, ki-kita harus keluar dari ruangan ini." pinta Sunghoon dengan suara parau. Terlihat keringat mulai membasahi wajahnya. Heeseung mengangguk lantas memegangi lengan Sunghoon untuk membantu.

Menelan ludah, mereka kembali dikejutkan dengan pintu rumah yang tertutup. Heeseung yakin tidak ada bunyi apapun sebelumnya. Heeseung menekan gagang pintu ke bawah lalu mencoba membuka. Napasnya memburu, "Gue benci ini, tapi pintunya terkunci, Sunghoon."

Heeseung meringis menatap Sunghoon yang juga belum baik dan Jake yang masih belum sadar.

Sunghoon kembali mengerang. Ia menjauhkan Heeseung dan Jake lalu mencoba mendobrak pintu. Hasilnya nihil. Heeseung memutar pandangan mencari jalan lain. Kali ini tatapannya berhenti pada sebuah pintu disisi lain.

"Hentikan, Sunghoon! Kita keluar lewat pintu itu!" tanpa menunggu jawaban Sunghoon, Heeseung melangkah duluan sembari memapah Jake. Pintu ini mengarahkan mereka ke halaman belakang.

Banyak tikus dan hewan yang tak Heeseung ketahui---- karena gelap----mondar-mandir ketika mereka lewat. Sesekali Heeseung terlonjak ketika tikus melewati sepatunya. Entah berapa kali juga Sunghoon mengumpat. Heeseung jadi teringat dengan larangan Bapak tadi, untuk menjaga omongan serta perilaku.

Heeseung mendecak, "Semoga Sunghoon gak ngebawa gue dalam masalah."









































Kraaakk....

"Apa itu?" bisik Sunghoon.

"Apa itu?" bisik Sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29/01/2021

Kalap II Enhypen [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang