Chapter 6

1.8K 232 21
                                    

"Eh?" Ujar Kiyoko.

"Boleh!" Ujar Yukie.

(Y/n) pun mengiyakan saja, karena dia sedang melamun.

"Ok, aku akan memutar botol ini, yang kena harus menjawab ya!" Ujar Yachi.

"1, 2, 3!" Ujar Yachi

Botol itupun diputar dan botol itu berhenti tepat ke arah (Y/n).

"Y/n, kau kena!" Ujar Yachi girang.

(Y/n) yang sedang melamun itupun kembali tersadar dari lamunannya karena teriakan Yachi.

"E-eh? Ada apa?" Tanya (Y/n) bingung.

"Kau kena, y/n." Ujar Mai.

"Hah? Memangnya sejak kapan aku ikut bermain?" Tanya (Y/n) kebingungan.

Semua manager pun langsung terkekeh geli setelah mendengar perkataan (Y/n).

"Dasar, padahal tadi kau sendiri yang mengangguk." Ujar Kiyoko sambil tertawa.

"Sudah, pokoknya sekarang nishimura-san kena, jadi pilih truth or dare?" Ujar Yukie.

"Aku pilih truth." Jawab (Y/n).

Para manager itupun berbincang-bincang, sampai akhirnya mendapat pertanyaan yang akan ditanyakan kepada (Y/n).

"Kalau begitu, apakah kamu menyukai seseorang?" Tanya Yachi.

"E-eh?!"
"T-tidak ada!" Ujar (Y/n).

Semua manager pun langsung kecewa mendengar jawaban (Y/n).

"Padahal kalau dilihat-lihat, kau cocok dengan kageyama-kun loh!" Ujar Yachi.

Wajah (Y/n) pun seketika langsung memerah.

"E-eh.."

"Kalau dilihat-lihat lagi, mungkin kau cocok dengan Akaashi loh!" Ujar Kaori.

"Kok malah jadi Akaashi sih?" Batin (Y/n).

Skip lagi!!

Setelah bermain cukup lama, merekapun sadar kalau sekarang sudah waktunya bagi mereka untuk tidur.

"Ini sudah larut ya, mending kita tidur deh, besok harus masak di kantin. " Ujar Kiyoko.

"Oke!"

Merekapun langsung tertidur, kecuali (Y/n).

"Aku benar-benar tidak bisa tidur, sangat kepikiran dengan mimpi itu.." Batin (Y/n).

"Apa aku panggil Tooru dan Hajime saja ya? Mana mungkin mereka sudah tidur jam segini." Batinnya lagi.

(Y/n) pun langsung bergegas menuju ke kamar Oikawa dan Iwaizumi.

"Gaenak kali ya kalau langsung buka, mending ketuk dulu sajalah." Pikirnya.

'Tok tok tok'

"Siapa itu?! Apa hantu?!" Ujar Oikawa ketakutan.

"Yang berani cek sana!" Ujar Kuroo.

"Kalian buka saja aku tidak mau kalah di babak ini." Ujar kenma.

Akhirnya, Iwaizumi lah yang memberanikan diri untuk membuka pintunya.

"Y-y/n?! Ada apa?" Ujar Iwaizumi kaget.

"Emm.. Aku ingin berbicara denganmu dan Tooru sebentar, boleh?" Tanya (Y/n).

"Tentu saja!" Jawab Iwaizumi.

"Oi Oikawa, y/n ingin bicara!" Ujar Iwaizumi.

"Ternyata y/n ya! Baiklah!" Jawab Oikawa.

Lalu mereka bertiga pun meninggalkan kamar itu.

Author POV

"Coba saja aku yang membuka pintunya.." Batin Akaashi.

"Sial! Harusnya tadi aku saja yang membuka pintunya!" Ujar Kuroo kesal.

"Harusnya aku saja tadi!" Ujar Bokuto.

"Kalian pasti sedang memikirkan hal yang tidak-tidak ya?" Sahut Daichi.

(Btw, yang ada dikamar itu Daichi, Sugawara, Kuroo, Kenma, Oikawa, Iwaizumi, Bokuto, dan Akaashi.)

(Y/n) POV

"Kau ingin membicarakan apa, y/n?" Tanya Oikawa bingung.

"Sebenarnya.. Aku ingin meminta maaf.." Ujar (Y/n).

"Meminta maaf? Untuk apa? Apa kau melakukan kesalahan kepada kami?" Tanya Oikawa semakin bingung.

"Tidak! Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin meminta maaf. Apa kalian akan memaafkanku?" Sambung (Y/n).

"Kalau tidak ada salah, mengapa kau meminta maaf?" Ujar Iwaizumi.

"Tidak.. Tapi kalian akan memaafkanku kan? Meskipun.. Fatal?" Tanya (Y/n).

"Tentu saja! Memangnya alasan seberat apa sampai-sampai kami tak bisa memaafkanmu, y/n?" Ujar Oikawa.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu dari kami y/n?" Tanya Iwaizumi.

"T-tidak.. Tapi aku sedikit lega karena kalian akan memaafkanku!" Sambung (Y/n) lagi.

"Apa maksudmu fatal?" Tanya Oikawa.

"Aku jadi tersudut kan, harusnya aku tidak usah berbicara dengan mereka dari awal!" Batin (Y/n).

"Ya.. Mungkin sesuatu tentang.. Diriku?" Ujar (Y/n).

"Akhh! Kenapa pake keceplosan?!" Batin (Y/n) kesal.

"Tentang dirimu? Kita kan berteman dari kecil, apa yang kami tak tau tentang dirimu?" Ujar Oikawa.

"Itu hanya perumpamaan, kok." Jawab (Y/n).

"Oo, hanya perumpamaan toh! Kupikir kau benar benar menyembunyikan sesuatu dari kami." Ujar Oikawa.

"M-mana mungkin! Kita kan sudah berjanji.." Ujar (Y/n).

"Iya juga, ya! Kita sudah saling berjanji!" Ujar Oikawa.

"Beneran tidak apa apa y/n? Kau meminta kami kesini hanya ingin meminta maaf?" Ujar Iwaizumi curiga.

"Iya, hanya itu. Terima kasih karena sudah mau mendengarkanku." Ujar (Y/n).

"Kalau begitu, aku mau masuk dulu-"

Belum selesai (Y/n) berbicara, tiba-tiba ada panggilan masuk dari ponselnya.

"Eh? Siapa yang menelpon malam malam begini?" Ujar (Y/n) bingung.

"Coba lihat dulu, siapa tau penting." Ujar Iwaizumi.

(Y/n) pun mengambil ponselnya dari saku celananya.

"Ibu?!"

TBC!!

Maaf kalau ada kesalahan tulisan, ataupun ceritanya gaje ಥ‿ಥ
Makasih yang udh baca sampe chapter ini, tunggu chapter selanjutnya yak! ^^
Sekian, Terima kasih!

Haikyuu × Readers [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang