Chapter 27 : (Y/n) past 9

536 93 12
                                    

"Aiko habis pergi dengan Kageyama pah!" Ujar Aiko.

"D-dia langsung kasih tau?" Batin (Y/n) kaget.

"Hah?! Dengan laki-laki?!" Teriak Akane kaget.

"I-iya ma, kenap-"

"Kan sudah dibilang, kalian tidak boleh pergi dengan laki laki sampai malam, apalagi tanpa sepengetahuan mama atau papa!" Ujar Akane menasehati.

"I-iya ma maaf.."

"Dan Y/n, mama kecewa karena kamu udah berani bohong apalagi bohongnya dengan keluarga sendiri."

(Y/n) pun sedari tadi hanya bisa menunduk dan tak berkata sepatah katapun.

"Padahal gw bohong buat lo.." Batin
(Y/n).

"Gw pergi." Ujar (Y/n).

"Y/n aku-"

"Lepas."

Mata aiko pun membulat, lalu mengeluarkan sedikit air namun tidak menetes.

(Y/n) pun keluar dan menutup pintunya lumayan kencang.

"Y-y/n?" Ujar Aiko khawatir.

"Sejak kapan dia make kata 'gw'?" Ujar Haru.

"Ntah." Ujar Izuna singkat.

"Salah Aiko ya.." Ujar Aiko.

"Engga kok, Aiko ga salah, Y/n yang bohong jadi jangan salahin diri sendiri ya." Ujar Akane.

Lalu Vynn pun bangkit dari tempat duduknya.

"Kau mau kemana?" Tanya Akane.

"Aku sedang tidak nafsu makan." Ujar Vynn lalu keluar dari sana.

"Sekarang gimana?" Tanya Mai.

"Kalian makan saja, selesai makan langsung ke kamar ya." Ujar Akane.

"Aiko juga-"

"Aiko ga nafsu makan ma." Ujar Aiko lalu keluar dari sana.

"Pokoknya kalian lanjut makan lalu ke kamar ya." Ujar Akane lalu pergi.

"Kak Aiko dan kak Y/n kenapa?" Tanya Emi dengan nada sedih.

Mereka yang ada disana pun terdiam.

"Kira-kira mereka baik-baik saja gak ya.." Ujar Yui.

"Entah, Y/n tuh juga kenapa bohong sih, kan papa paling gak suka sama pembohong." Ujar Hayato.

"Dia juga bohong untuk Aiko! Lihat situasi kenapa sih kak?" Ujar Mai sedikit kesal, karena daritadi yang paling cuek adalah kedua kakaknya.

"Terserah." Ujar Hayato lalu keluar dari sana.

"Mai, jangan bertengkar." Tegur Izuna.

"Udah ya kak, kalian berdua sama saja, sama sama gak peduli!" Ujar Mai kesal lalu keluar dari sana.

"Kalo pada bubar mending keluar semua aja." Ujar Izuna.

Ditempat (Y/n)..

"Padahal gw bohong buat lo.." Gumam (Y/n).

'Tok tok tok'

"Pasti mereka, diemin ajalah." Batin (Y/n).

"Y/n papa sudah sopan ya, kalau Y/n gamau buka papa langsung masuk nih." Ancam Vynn.

Namun tidak ada jawaban.

"Yaudah papa buka."

Saat Vynn mau buka, ternyata pintunya (Y/n) kunci dari dalam, dan pin di pintu (Y/n) pun telah diganti oleh (Y/n) sehingga Vynn tidak bisa masuk.

"Ni anak pinter juga." Batin Vynn.

Lalu Vynn pun mencoba menggunakan sidik jarinya karena seingatnya dia pernah memasukkan sidik jarinya kesana.

Tetapi tetap sama, sudah dihapus oleh (Y/n).

"Terpaksa ambil kunci cadangan dibawah, Tapi jauh.." Batin Vynn.

"Baiklah Y/n, papa nyerah." Ujar Vynn lalu pergi dari kamar (Y/n).

"Untuk hari ini dibiarkan, tapi lihat saja besok." Batin Vynn.

Esoknya...

(07.30)

"Gak nafsu makan, gamau sekolah."
"Y/n, kau harus sekolah atau-"
"Atau apa? Papa marah? Gak peduli."
"Y/n jangan keras kepala."
"Mending Kak Mai pergi deh, Y/n gak akan buka pintunya jadi Kak Mai bakalan cape sendiri, sana."
"Y/n tapi kau harus-"
"Urusai."

Mai pun terkejut dengan kata-kata (Y/n) karena dia tak pernah mendengar (Y/n) berkata seperti itu.

"B-baiklah, aku pergi." Ujar Mai lalu pergi.

"Padahal sudah jauh-jauh kesini, malah diusir." Batin Mai kesal.

Di ruang makan..

"Gimana?" Tanya Haru.

"Gausah ditanya, orang dah tau jawabannya juga." Ujar Mai.

"Tuh anak emang keras kepala ya, bahasanya juga berubah 180°." Lanjut Mai kesal.

"Berubah? Berubah gimana?" Tanya Akane.

"Yaa, Kata-kata nya menjadi lebih kasar, mungkin?" Jelas Mai.

"Salah Aiko ya.." Gumam Aiko tapi masih bisa didengar Vynn karena duduk disebelah Aiko.

"Bukan salah Aiko, padahal dia yang salah dia yang marah." Ujar Vynn.

"Kalo dia keras kepala, papa yang turun tangan." Ujar Vynn membuat semua yang ada disana bergidik ngeri kecuali Akane.

"Kalau menurut Izuna, si Y/n bukan tipe pembolos, dia pasti ke sekolah." Tebak Izuna.

"Tapi 25 menit lagi udah jam 8, memangnya keburu apa?" Ujar Mai ragu.

"Y/n kan orangnya nekat, tau sendiri." Ujar Hayato.

Lalu Vynn pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi.

"Mau kemana?" Tanya Akane.

"Kamar Y/n." Jawab Vynn.

"Kalian berlima ke sekolah ya, nanti telat." Ujar Akane.

Yang merasa disuruh pun pergi ke sekolah.

Dan yang lain mengikuti Vynn dari belakang.

Di depan kamar (Y/n)...

"Y/n, buka pintunya."

"Yabe! Aku harus cepat!" Batin (Y/n).

"Ok, kalau Y/n keras kepala, papa dobrak pintunya." Ancam Vynn.

"Kalau didobrak, pintunya bisa rusak, lagian susah juga." Ujar Akane.

"Bisa, pake obeng ini." Ujar Vynn lalu mencongkel pintu kamar (Y/n) dan mendobraknya, alhasil pintunya terbuka.

"Y/n kau-"

Kata kata Vynn terputus karena satu pemandangan.

Ya, kamar (Y/n) sudah kosong dan yang terlihat hanya jendela untuk ke balkon terbuka, dan saat mereka pergi ke balkon terlihat ada tali yang terikat di pagar pembatas balkon.

Yap.

(Y/n) kabur.

"Kuso!" Ujar Vynn dengan nada kesal.
















To be continued...

Mbak Yeen berulah ges, kena hukum gak yaa 😌

Tungguin chapter selanjutnya ya, jangan lupa vote and comment juga ya, biar author tambah semangat bikin ffnya.

See you in the next chapter, bye-bye!

- Author

Haikyuu × Readers [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang