Chapter 10

1.4K 171 18
                                    

Sedikit pengumuman
Maaf ya kemaren-kemaren author ga update, soalnya jadwal author padet banget T_T
Dan juga mungkin mulai sekarang author nge-updatenya bolong bolong, jadi maapkeun yaq T_T
Makasih yang tetep mau baca, luvv deh pokoknyaa ♡'・ᴗ・'♡
Ok sekian ya pengumumannya, selamat membaca!!

"Eh? Kau tau darimana namaku?" Tanya (Y/n) bingung.

"Dia itu anak bibi, y/n" Jelas Rena.

"E-eh? Ternyata anaknya bibi ya?" Ujar (Y/n).

"Anak bibi Rena kok nyeremin ya?" Batin (Y/n).

"Namaku Nishimura y/n, salam kenal." Ujar (Y/n).

"Aku tahu kok! Namaku Miya Atsumu, salam kenal." Ujar Atsumu.

"Mama mana bi?" Tanya (Y/n).

"Y/n udah kangen ya sama mamamu?" Ujar Rena.

"Hehe, begitulah.." Jawab (Y/n).

"Sebenarnya aku sangat kesal dengan mama!" Batin (Y/n).

"Ibumu sedang ada kerjaan sedikit, pasti sebentar lagi pulang kok." Ujar Rena.

"Ah, souka." Jawab (Y/n).

Dan benar saja, tiba tiba ada suara orang yang melangkahkan kaki dari belakang (Y/n).

"Y/n?!"
"Mama!"

Merekapun berpelukan.

"Mama, y/n kangen!"

Lalu mereka pun melepas pelukan masing-masing.

"Mama juga kangen, kabarmu gimana?" Tanya Akane.

"Baik, bagaimana dengan mama?" Tanya (Y/n) balik.

"Sama dengan y/n kok." Jawab Akane.

"Ada apa ini? Kenapa berisik sekali?" Kata lekaki yang sangat mirip dengan Atsumu itu.

"Eh?! Atsumu ada 2?!" Ujar (Y/n) terkejut.

Setelah mendengar perkataan (Y/n), semua orang yang berada disana pun tertawa.

"Mereka itu kembar, y/n." Jelas Akane.

(Y/n) terdiam sejenak.

"O-oh.."
"Ma, y/n mau menaruh barang, kamar (Y/n) dimana?" Tanya (Y/n).

"Diatas nak." Jawab Akane.

(Y/n) pun langsung segera naik keatas dan ke kamarnya.

"Haru, gimana?" Tanya ibunya.

"Belum ma, y/n tidak mau percaya.." Jawab Haru kecewa.

Di kamar (Y/n)..

"Kembar, ya.."

'Tok tok tok.'

"Y/n, mama mau masuk boleh?" Tanya Akane.

"Masuk aja ma, tidak usah izin lagi." Jawab (Y/n).

Akane pun langsung masuk ke kamar (Y/n).

"Y/n tidak apa-apa kan?" Tanya Akane.

"Gapapa.. Apa?" Ujar (Y/n).

"Tentang yang tadi." Ujar Akane.

"Oh yang tadi.. Y/n biasa aja sih.." Jawab (Y/n).

"Kalau begitu, kenapa y/n langsung pergi tadi?" Tanya Akane.

"Itu salah satu alasan sih, tapi y/n lagi kesel sama mama!" Jawab y/n kesal.

"Loh? Kenapa?" Tanya Akane bingung.

"Mama kenapa nyuruh kak Haru untuk menjemput y/n di Tokyo?!" Jawab (Y/n) kesal.

"Oh, soal itu.. Mama khawatir kalau kamu pergi sendirian nak.." Ujar Akane.

"Kakak kamu yang lain kan ga ikut pulang, mereka masih di Melbourne dengan papa." Ujar Akane.

"Mama kan sibuk, jadi mama gabisa jemput y/n." Ujar Akane lagi."

"Tapi tetap saja, mama ada maksud lain kan?" Ujar (Y/n) curiga.

"... Mama memang gabisa bohong ya kalo sama y/n." Ujar Akane.

"Mama mau kamu sama Kak Haru kembali seperti dulu, bisa kan?" Ujar Akane.

(Y/n) pun terdiam.

"Mustahil ma, mustahil!" Jawab (Y/n).

Akane pun menghela nafas.

"Tidak mustahil, asal y/n mau mencoba." Ujar Akane lembut.

"Masalahnya y/n memang gamau mencoba, makanya mustahil." Ujar (Y/n).

"Mama belum pernah meminta apapun ke y/n kan? Jadi mama boleh ga minta yang satu ini?" Ujar Akane.

"T-tapi ma.."
"Huft, baiklah.. Y-y/n akan coba.."

"Benarkah?! Terimakasih y/n! Mama sangat senang hari ini!" Ujar Akane Girang.

"I-iya.." Ujar (Y/n).

"Kalau begitu mama keluar dulu ya, y/n, kau istirahat saja." Ujar Akane.

"Mama mau masak makanan, kamu bentar lagi turun ya." Lanjut Akane.

"Ya."

Akane pun keluar dari kamar (Y/n).

(Y/n) POV

"Baikan dengan Kak Haru? Itu.. Sangat tidak mungkin!" Batinku

"T-tapi kan aku sudah janji.."
"Akhhh! Aku tidak mau mengingkari janji terus!" Batinku kesal.

"Lebih baik aku main HP sambil menunggu mama selesai masak." Ujarku.

30 menit berlalu, tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Masuk." Teriakku.

Lalu orang itupun membuka pintu kamar.

"Hai, y/n."

TBC !!

Maaf kalau ada kesalahan tulisan, atau ceritanya gaje, makasih yang udh baca sampai chapter ini, tunggu chapter selanjutnya ya!
Sekian, terimakasih sudah membaca!

Haikyuu × Readers [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang