Chapter 29 : (Y/n) past 11

548 86 17
                                    

Kata-kata (Y/n) sangat menusuk untuk Kakak kandungnya itu. Pasalnya, (Y/n) adalah tipe orang yang berfikiran positif dan hampir tidak pernah mengatakan hal seperti tadi.

Setelah orang orang bubar, dan yang tersisa hanya Haru, (Y/n), Aiko dan Kageyama.

"Y-Y/n?! Kak Haru?! S-sejak kapan kalian disini?" Ujar Aiko kaget.

"Bukankah mama sudah bilang?" Ujar Haru dengan tatapan seram plus kecewanya.

"K-kak, Aiko-"

"Jam istirahat udah habis, aku duluan, kak." Ujar (Y/n) lalu pergi.

Di kelas..

"Y-Y/n, kau-"

"Jangan bertanya 'apa kau baik-baik saja' kepadaku, aku sedang tidak baik-baik saja.." Ujar (Y/n).

"Definisi cinta bertepuk sebelah tangan." Ujar Gina.

"Hem.." Jawab (Y/n).

"Eh? Tumben dia langsung iyain." Batin Gina.

"Kau ikut klub nanti?" Tanya Gina.

"Hm."

"Sou.."

"Y/n, jawab pertanyaan ini." Ujar guru didepan, tetapi (Y/n) tidak mendengarnya.

"Y/n?"

"Woi!" Panggil Gina.

"Apaan sih?!" Teriak (Y/n) lalu menggebrak meja sehingga langsung menjadi perhatian di kelas.

"Kau dipanggil sensei tuh.." Ujar salah satu murid disana.

"E-eh?"

"Y/n jawab pertanyaan ini." Ujar guru itu.

"Gomenasai sensei!" Ujar (Y/n) sambil menunduk.

"Un, sekarang kerjakan ini."

"H-ha'i sensei.."

Di klub..

"Y/n awas!" Teriak Hana.

Terlambat, bola pun tepat mengenai kepala (Y/n).

"Ittai!" Ringis (Y/n).

"Daijobu?!" Ujar Gina khawatir.

"D-daijobu.." Ujar (Y/n) sambil memegangi kepalanya.

"Y/n kau baik-baik saja?" Tanya Aiko.

"Apa-"

Kata-kata (Y/n) pun terpotong saat ia teringat akan sesuatu.

*Flashback On*

*Flashback Off*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Flashback Off*

"Benar juga.."

"Bukankah aku yang bilang tidak apa apa? Mengapa aku harus marah? Aku tidak punya hak sama sekali.."


"Y/n?" Ujar Aiko.

"Eh? I-iya!" Ujar (Y/n) lalu berdiri.

"Kau tidak apa apa?" Tanya Aiko ragu.

"Tidak, tidak apa-apa kok." Ujar (Y/n).

"Eh?" Ujar Aiko.

"Kenapa?" Tanya (Y/n) bingung.

"Kau.. Tidak marah?" Ujar Aiko

"Buat apa? Habisin tenaga." Ujar (Y/n).

"Mending sekarang kita lanjut main, oke?" Ujar (Y/n).

Aiko pun tersenyum lalu berkata, "Ha'i!"


Selesai latihan..

"Parah, Aiko benar benar selaras dengan kita!" Ujar Lily senang.

"Un! Dia sangat cocok menjadi setter kita, kebetulan pas aja gitu timingnya." Ujar Hana.

"Ee? Aku belum pernah mencobanya, lain kali kita setim ya Aiko, aku ingin mencoba!" Ujar Akira.

"Sip!" Ujar Aiko antusias

"Adikmu ini hebat sekali loh Y/n, bahkan lebih dari mu!"

Jleb

Entah mengapa, rasanya lumayan menusuk di (Y/n), seperti orang yang sedang iri kepada seseorang atau semacamnya.

"U-un, Aiko memang hebat ya..!" Ujar (Y/n) sambil tersenyum kecut.

"Biasa saja kok, malah Y/n yang lebih hebat dariku." Ujar Aiko.

"Y/n memang lebih hebat, tapi kau lebih selaras dengan kami, kami membutuhkan setter sepertimu, jadi kami tidak usah membebani (Y/n) lagi!" Ujar Hachi.

Gina pun hanya bisa menghela nafas melihat temannya itu.

"Anak-anak, pengumuman!" Ujar Pelatih.

"Ada apa pak?"

"Kenapa paman?" Tanya Aiko.

"Paman juga gak tau." Ujar Zen.

"Jadi kita to the point saja ya,"

"Jadi, Aiko akan menjadi setter utama kita mulai hari ini."

Deg.

"H-hah?!" Ujar Aiko kaget.

"Selamat ya Aiko, hari ini menjadi hari terbaikmu kan? Setelah ditembak, dapet posisi setter utama lagi!" Ujar Lily

"Benar, aku ikut senang loh Aiko!"

"S-serius ini pak?" Ujar Zen tak percaya.

"Yap. Bapak harusnya bangga dengan keponakan bapak, bisa meraih ini hanya dengan waktu 1 hari." Ujar Pelatih itu.

Zen pun terdiam sejenak.

"I-iya pak." Ujar Zen lalu keluar dari GYM.

"Ada apa dengan pelatih?" Ujar Lily.

"Entah." Jawab Hana.

"Y/n, kau-"

"Selamat ya!" Ujar (Y/n) sambil memeluk Aiko tetapi tidak dengan perasaan senang.

Dia hanya memeluknya karena tidak ingin menunjukkan perasaan sedihnya karena diganti kepada semua orang, nanti dikira (Y/n) iri dengan Aiko.

Ya walaupun emang iri dikit sih.

"Sekarang kalian bisa bubar." Ujar pelatih.

"Y/n, mau pulang bareng?" Tanya Aiko.

"Gausah, udah ada yang nungguin tuh." Ujar (Y/n).

"Siap-"

"Kageyama?! Eh- maksudku Tobio?!" Ujar Aiko kaget.

"Bf nunggu tuh~" Goda Lily.

"Ekhem~" Ujar Hana.

"Y/n sini." Ujar Gina sambil menarik (Y/n) ke sudut aula.

"Apaan sih? Sakit woi." Ujar (Y/n).

"Kenapa kau terima saja sih? Kau-"

"Aku itu kakak, sudah seharusnya aku mengalah." Potong (Y/n).

"Sudah ya, aku mau pulang, bye." Ujar (Y/n) lalu mengambil barangnya.

"Y/n.."




To be continued..

Haikyuu × Readers [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang