Chapter 14

1.1K 146 15
                                    

Dibaca :v

Maaf banget buat para readers, karena author gak update selama seminggu lebih, soalnya tugas author banyak :v
Makasih yang tetep mau baca wattpad ini, nanti author buat jadwal kapan wattpad nya up (kalo sempet). Sementara ini ulnya tergantung sikon yak, jadi stay tune ^^
Oks lanjut ke ceritanya :v




"Kira-kira mereka mau ngapain ya?" Batin Rena.

"Semoga tidak aneh-aneh deh." Lanjut Rena.

Ditempat (Y/n)...

"Kalo gak salah kamarnya yang ini kan?"

'Tok tok tok'

"Siapa itu?" Teriak Osamu.

"Y/n." Jawab (Y/n).

"Ah, masuk saja."

(Y/n) pun masuk kekamar itu.

"Ada apa memanggilku?" Tanya (Y/n).

"Anu.. Eto..."

"Ngomong-ngomong, kata ibuku aku tidak boleh berduaan dengan laki-laki dikamar, jadi aku tidak bisa lama lama." Ujar (Y/n).

"Eh? Kenapa?" Tanya Osamu.

"Entahlah, tapi kata ibuku... berbahaya?" Jawab (Y/n).

"Tapi aku tidak mengerti yang dimaksud 'berbahaya' itu apa." Lanjutnya.

"E-eh..."
"Aneh-aneh nih." Batin Osamu & Atsumu

"Kenapa ibumu bilang seperti itu? Apa kau melakukan sesuatu?" Tanya Atsumu.

"Entahlah, aku sedang menonton TV, lalu tiba-tiba ibuku datang memarahiku, mematikan TV-nya dan bilang padaku soal itu, dan juga jangan menonton film itu lagi." Jelas (Y/n).

"Kenapa ya ibu melarangku? Padahal filmnya bagus loh, tentang pasangan gitu." Lanjut (Y/n).

"Tahan tsum, tahan.." Batin Atsumu.

"Dan juga, mereka itu-"

"Sudah, jangan diteruskan." Potong Osamu.

"Aku juga tidak tahu apa maksudnya, jadi tak usah dihiraukan." Ujar Atsumu.

"Ah, souka." Ujar (Y/n).

"Sekarang kembali ke topik pembicaraan." Ujar Atsumu.

"Ah, benar juga. Jadi kalian ingin membicarakan apa?" Tanya (Y/n).

"Tidak penting, hanya ingin mengajakmu jalan jalan." Jawab Osamu.

"Hey! Katamu tadi-"

"Kemana?" Tanya (Y/n).

"Ta-"

"Ada pokoknya, apa kau mau?" Potong Osamu.

"Boleh, kapan?" Ujar (Y/n).

"Besok siang." Jawab Osamu.

"Baiklah kalau begitu" Ujar (Y/n).

"Kalau hanya itu, aku pergi dulu ya." Ujar (Y/n).

"Ya." Jawab mereka berdua.

(Y/n) pun keluar dari kamar.

"OSAMU! KENAPA KAU MEMOTING PEMBICARAAN KU?!" Teriak Atsumu kesal

"Kurasa y/n tidak perlu mendengar omong kosongmu." Ujar Osamu.

"APA?! TADI KAU SENDIRI YANG BILANG-"

BRAK!

"JANGAN BERISIK! ANAKNYA TANTE AKANE NANTI TERGANGGU!" Teriak Rena.

Seketika si kembar itupun terdiam.

"I-iya ma.." Jawab mereka.

Lalu Rena pun menutup pintu kamar itu dan pergi.

"Ini semua gara gara kau, bakasamu!" Ujar Atsumu pelan.

"Gak punya kaca apa?" Balas Osamu.

"Enaknya balik atau jangan ya?" Batin (Y/n).

"Y/n." Panggil Haru.

"Kak Haru?!" Batin (Y/n) terkejut.

"Apa?" Jawab (Y/n) datar.

"Main yuk!" Ajak Haru.

"Main? Gamau, mendingan y/n kekamar, rebahan." Tolak (Y/n).

"Gak, ikut sini." Paksa Haru sambil menarik tangan (Y/n).

"Kalo bukan kakak habis dia." Batin (Y/n).

(Y/n) pun langsung dibawa ke lapangan oleh Haru.

"Ngapain ke sini?" Tanya (Y/n).

"Ngapain? Ya olahraga lah." Jawab Haru.

"Olahraga apa?" Ujar (Y/n).

"Basket." Jawab Haru.

"Basket? Ogah banget, lagian y/n gak ngerti basket!" Tolak (Y/n).

"Bohongnya ketahuan banget!" Ujar Haru.

"Baiklah, tapi cuma 10 menit!" Ujar (Y/n).

"Baiklah, 10 menit." Ujar Haru.

"Gapapa deh, lagian y/n juga tidak boleh memaksakan diri." Batin Haru.

Merekapun bermain one on one.

Skip!!

9 menit berlalu, tapi score mereka masih 12 : 14.

"Tuhkan y/n bisa!" Ujar Haru.

"Berisik! 1 menit lagi, y/n akan memasukkan bola itu!" Teriak (Y/n) yakin.

"Kalau seperti ini terus, aku tidak akan bisa ngeshoot, waktunya juga tinggal 31 detik lagi." Batin (Y/n).

"Kenapa? Sudah putus asa?" Ledek Haru.

"Kau tidak akan bisa ngeshoot kalau ku halangi seperti ini bukan?" Lanjutnya.

"Tidak ada pilihan." Batin (Y/n).

Setelah itu, (Y/n) pun mundur beberapa langkah dan mengambil posisi untuk shoot."

"Serius?! Shoot dari situ?!"

Tbc!!

Maaf kalau ceritanya gaje, atau kesalahan tulisan.
Makasih yang sudah mau baca sampai chapter ini, tunggu chapter berikutnya ya!
Sekian, Terimakasih.

Haikyuu × Readers [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang