"Hopeless"
Part 5
Seakan melayang di udara ia merasakan hangatnya pelukan tulus Iqbaal, tak dapat tergambarkan. Tapi apa maksud perkataan iqbaal 'Selalu jadi sahabat yang nemenin gue?'
Sahabat? Cuma sahabat? Sesak di dada (namakamu) sangat mengganggu. (Namakamu) merasakan dadanya sedikit perih ketika mendengar kata itu. Apa mungkin (namakamu) berharap lebih dari itu.***
Hari ini jadwal mata kulah cukup padat. Membuat (namakamu) dan Bella ingin memasukkan kepalanya ke dalam freezer biar adem. Ketika Dosen mengakhiri pembelajaran, maka itu lah surga bagi dua makhluk ini. Segera mereka membereskan peralatan dan ingin segera beranjak meninggalkan ruangan yang memuakan ini.
"Aaaaaaaaa...." Tiba-tiba Bella berteriak histeris melihat layar ponselnya.
"Bellaaaa!!!" (Namakamu) membungkam mulut Bella, entah untuk keberapa kalinya hal ini terjadi, mungkin karena akhir-akhir ini Bella hobby berteriak histeris seperti itu.
"Issshhh!" Bella menepis tangan (namakamu).
"(Namakamu), gue seneng bangeeeet. Cowok gue nanti siang mau dateng. Dia janji sekarang dia pasti jemput gue. Dan lo! Lo harus kenalan sama dia nanti! Ok! Ok!" Cerocos Bella selalu dengan nada memaksa.
"Iya, iya. Ampun deh gitu doang heboh banget ya lo!" (Namakamu) beranjak dari duduknya dan melangkah ke luar kelas diikuti Bella yang masih sibuk dengan ponselnya.
***
"Bell, cowok lo mana sih?" Keluh (namakamu) sambil mengipas-ngipaskan kertas tipis ke wajahnya pertanda cuaca siang ini cukup atau mungkin sangat panas. Ditambah lagi mereka sekarang sedang duduk di bangku kantin yang disesaki oleh mahasiswa dan mahasiswi.
"Sabar, janjinya jam 1 kan." Ucap Bella celingak-celinguk.
"Iyaaaa... Dan sekarang ini udah jam setengah 2 nenek." Ucap (namakamu) lagi semakin kencang mengipas-ngipaskan kertas itu ke wajahnya.
Beberapa menit kemudian.
"Dia udah di depan gedung fakultas katanya." Ucap Bella antusias melihat layar ponselnya.
"Gue ke depan dulu, lo tunggu di sini ya. Awas lo jangan kemana-mana!"Bella setengah mengancam dan mengacungkan jari telunjuknya di depan hidung (namakamu).
"Iya, iya, bawelll!!!" (Namakamu) menepis pelan tangan Bella.
Dan kini Bella pun beranjak pergi meninggalkan (namakamu) dengan langkah girangnya.
Sepuluh menit sudah berlalu. (namakamu) memutar kepalanya, menyapukan pandangannya ke setiap penjuru kantin daaannn...
"Tuh dia!!! Lama banget sih." Gumam (namakamu) pelan ketika melihat sosok sahabatnya tersebut berjalan dengan senyum sumringah menggandeng lengan seorang 'lelaki'.
'HOPELESS' seketika (namakamu) terdiam memucat.
Sosok laki-laki berperawakan jangkung, wajahnya yang sedikit kusut tapi tetap menawan. Mereka berdua berjalan membelah lautan mahasiswa yang menyesaki kantin ini, daaannn...
"DOOORRRR!!!! Melongo aja lo!" Ucap Bella menepuk pundak (namakamu) yang pandangannya tak lepas dari sosok laki-laki yang digandeng Bella, berbeda halnya dengan laki-laki yang ditatapnya hanya tertunduk dengan wajah lesu.
"Baal kenalin ini (namakamu), sahabat aku yang paling baik, paling cantik.hehe... Dan (namakamu) ini IQBAAL COWOK GUE." Jelas Bella menarik tangan (namakamu) dan tangan kekasihnya tersebut untuk berjabat tangan.
'COWOK GUE' entah kenapa kata-kata itu terngiang begitu jelas di telinga (namakamu), membuat (namakamu) merasakan dadanya sesak seperti terhantam benda keras ber ton-ton, dadanya perih bagai ditebas samurai tajam, tubuhnya lemas tak berdaya seperti tak bernyawa, kakinya seakan tak menapak pada tanah lagi.