Satu dasawarsa saya disodorkan Yang Arif cendera mata berperangai awan kelabu. Bapanda teperdaya mandraguna jagat sampai-sampai ibu buang muka sambil kuras air mata.
Dua dasawarsa, hari ini. Ibu terkapar sementara pasang labiumnya comat-camit baca ayat suci dan tidak mau saya tegur.
Vin, mengungsikan itu, pasang jempol saya hampir rapuh, kendatipun burasan ini hanya sepuluh gesek. Sebab sari patinya tentang kamu, yang mencampakkan saya. Apa sepatutnya fragmen bagian satu sampai sembilan saya gubah?
Biar sejarah badut dan cantik tertindih krim kue tidak maujud. Biar asoka, kamomil, dan bugenvil pada kepanganmu yang porak-parik tidak kamu kenal. Biar si putih berbulu tidak jelma kambing hitam. Biar jus melon beku tetap jadi kecintaanmu yang tak perlu kamu bagi. Biar tidak ada celoteh tiramisu, bayi beruang, dan Kim Taehyung. Biar tawur dengan si anak ifrit tidak berproses. Biar analogi Ibu Gothel dan paman, rongsok. Biar kecup ain di sanding kuburan mengirap. Biar saya tidak suuzon dengan bison atau perang jalanan. Dan, biar jantung saya tidak rontok lantaran mengharapkanmu.
"Aku tidak kuasa bersamamu, Kim. Tidak mampu karena kamu adalah sebaik-baiknya bani Adam."
"Sebaik-baiknya bani, anak, dan cucu Adam adalah Adam itu sendiri, Vindet."
"Makanya, Vindth Soyala tidak untuk Adam yang seharusnya berjodoh Hawa." Anak kakimu terkimbang-kimbang dalam garis si anak bayu. "Omong-omong, kamu sudah masuk daftar hitam sebab menyeruku Vindet."
"Saya tidak mengajakmu berjiwa bersama."
"Tetapi kamu mengharapkanku, mendoakanku sampai lututmu payah dan pukah?"
Naga-naganya keluarga bayu sedang bersilaturahmi di lantai atas milik sekolahmu, sampai-sampai kardigan deragem saya gelagapan menghangatkan. Sampai-sampai, tubir saya turut terkancing.
"Kamu dari mana, Vin?"
"Main petak umpet, biar kamu tidak menjumpaiku apalagi menantikanku."
"Di mana putih berbulu yang sering kamu pamerkan ke saya?"
"Kamu sudah tidak gemetar sama Charlotte?"
"Kesimpulannya, kamu jadi memberi julukan untuknya?"
"Charlotte de Jumuah. Dia lahir di hari jumat bersama ajalnya. Batu kuburnya butuh nama bukan, Kim?"
Sore tadi, saya kenyang dengan stori kepunyaanmu yang terang-terangan serupa anekdot. Gegara, kepingan hingga serpihannya tidak ada saya di sandingmu.
"Mengapa kamu benar-benar menjalankan program minggat, Vin?"
"Aku harus. Lagi pula rumah itu bukan tempatku memulangkan napas. Bukan sepotong rumah untuk pulang."
"Lalu, di mana tempat pulangmu?"
"Lima kaki di bawah tanah tepatnya samping nisan ayah?"
"Kamu habis minum arak?"
Dagumu dengan stiker sakura, pasti di baliknya ada sekeping jerawat, menggeleng. "Aku kasih jawaban begitu, sebab tiada pilihan?"
"Sejak kapan Vindth Soyala, si penyihir kapabel, tidak kuasa memilih kesukaannya?"
"Sejak Bibi Kim menyodorkan surat adopsi pada pangkuanku subuh itu. Ibumu ingin memungut anak telantar ini."
Saya sore tadi serupa tikus yang terjeblos tanda tanya jahanamnya sendiri. "Mengapa?"
"Karena aku mirip Soleram. Anak yang manis."
Saya seiras anak kangguru yang menolak naik di kantung sang induk. "Mengapa?"
"Kim, aku tidak mau beri izin ibuku untuk meromusakanku lagi. Pun tak mau tumbuh terkoteng-koteng."
"Apa saya harus menyambutmu, dik?"
"Aku tahu kamu sangat tertekan, kak."
Dua dasawarsa usia saya di abad ini dan sekarang menjadi kakakmu.
Ini Theorer Kim, Kim Taehyung, bayi beruang yang tidak minum kopi, dan fobia si putih berbulu menanya, apa kekasih penulis membaca tulisan kekasihnya?
Rupanya tidak. Sebab Vindth Soyala bukan kekasih saya.
✩
Mei 30, 2021
the end, the lost.hai, dasawarsa windu revisi lagi.
sebenarnya cuma alasan, qia hanya
kangen vindet dan theorer. mereka lucu.
apalagi qia baru sadar kalau vin ini
champagne problems girl dan kim
midnight rain boy haha.terima kasih ya untuk semua readers
yang masih sudi baca cerita ini
sampai akhir. meskipun bahasanya
absurd sekali. qia benar-benar
tersanjung, bingung juga, apa boleh
mendapat cinta sebanyak ini hehe.
dan, sampai jumpa di
tulisan qia yang lain! ✩
KAMU SEDANG MEMBACA
dasawarsa windu
Fiksi Penggemarapa kekasih penulis membaca tulisan kekasihnya? ✩ with midnight rain guy, 𝐤𝐢𝐦 𝐭𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧𝐠 (10/10)