Hello, how r u guys?
Okay aku update bcs I have a promise with my friend. Aku kalah bcs she's know my crush. Klasik banget kan alesannya wkwk.
Tapi gapapa. Namanya janji harus ditepati kan? Btw, she's very like this story, katanya:v
Okay, cuap-cuap selesai. Let's do it.
Happy reading💚
"Ayah?"
Sang ayah, Jackson hanya tersenyum melihat anaknya ini kebingungan.
Bukan. Bukan senyum manis seperti biasanya. Melainkan senyum licik seolah dirinya mendapat mangsa.
"Apa kabar anak ayah?"
Nira mengulum bibirnya sebelum memberi jawaban, "B-baik. Ada apa?"
"Ayah kesini karena mau mengajak kamu."
Nira mengeryit bingung.
"Kemana?"
"Masa asuhan bunda mu itu habis. Hak asuh berpindah pada ayah."
Nira menggeleng dengan keras. Kakinya mundur perlahan.
"GAK! NIRA GAMAU TINGGAL SAMA AYAH!"
"Ck, ayah pastikan kamu bahagia sama ayah. Kita akan tinggal di Austria. Bagaimana?"
Nira menatap sengit, "Ngga. Nira gamau. Nira mau tinggal sama bunda, bang Minhyun sama bang Junkai aja---"
Plakk!
"Bocah sialan! Kamu itu hanya perlu nurut!"
Meringis pelan, Nira mengusap pipinya yang terasa sangat perih. Ingatkan, setelah ini agar ia mengobati lukanya. Sepertinya kembali berdarah.
"Gak mau! Nira tetep gak mau!"
Jackson menggeram pelan. Nira mundur perlahan ingin melarikan diri.
Namun, baru saja ingin berbalik, tangannya dicekal oleh Jackson.
Sakit sekali. Jackson mengerahkan tenaganya rupanya.
"Ayah! Lepas! TOLONG!!"
Abang, maaf, Nira melanggar janji buat gak keluar dari kamar.
"Ck, bocah ini. Cepat! Saya gak ada waktu banyak."
Jackson menggeret Nira dengan kasar. Pergelangan tangannya terasa sangat perih. Hatinya menangis terisak.
"Diam kamu disana!" Jackson melempar tubuh Nira kedalam mobil.
"Renjun, ikat mulut dan tangannya! Jangan sampai dia lepas, atau kamu juga saya bawa ke Austria!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan, Haechan
FanfictionIni tentang mereka yang telah berpisah tapi nyatanya masih memiliki perasaan yang sama. Ini juga tentang si gadis yang merasa amat sesak saat mengetahui jati dirinya yang sebenarnya. Saat pelanginya pergi, hujan selalu datang. Menemani malamnya yan...