5

34 4 0
                                    

Heyoo bertemu lagi dengan nisaa. Skuy baca jangan lupa di ramaikannn



























































"Channnnn! Ini bagus banget huhu, menurut kamu aku beli yang mana?"

Haechan masa bodoh dan hanya mendengus kesal.

Apa-apaan, dia ini cowok, masa di tanya perihal make up? Yakali.

"Chan, jawab dong. Diem mulu kamu mah!"

Haechan menghela napasnya kesal lalu menghentak tangan Nancy yang bergelayut manja di lengannya.

"Beli se suka lo. Gue yang bayar."

Nancy memekik senang. Dengan cepat lalu iya menunjuk barang-barang yang menurutnya bagus.

Hhh. Ntahlah. Haechan tak mengerti apa itu semua.

Mata Haechan lalu menelisik sekitar. Matanya terpaku pada boneka beruang.

Boneka kesukaan Nira.

Iya, sejak pertama berpacaran dengan Nira, dia selalu bilang bahwa Haechan mirip beruang semacam itu. Makanya sampai sekarang, mungkin, Nira sangat menyukai boneka beruang.

"Aku udah selesai, chann??"

Haechan melirik Nancy yang menenteng 2 paper bag penuh berisi belanjaan make up nya.

"Totalnya 5.760.500 ya kak."

Haechan menggerutu dalam hatinya.

Anjing anjing! Apaan dempul macam itu sampe hampir 6 juta?!

Perasaan Nira kaga pernah belanja sampe segitu. Mentok 200 rebu?!

"Chan, jangan bengong! Itu bayar!" Ucap Nancy agak membentak.

Haechan berdecak dan mengeluarkan black card nya dari dompet.

Ludes bangsat tabungan gue.

"Yeayyy! Abis ini mau kemana?" Nancy antusias.

"Lepas, jangan gandeng-gandeng gue!" Bentak Haechan.

"Ck, kenapa sih gamau? Aku kurang cantik? Kurang apa hah? Dibanding dengan si cewek penyakitan itu, ya mending aku lah!" Racau Nancy.

"Nancy, gue peringatin, dia punya nama, Nira," ucap Haechan dengan dingin.

"Ya bodoamat. Emang dasarnya penyakitan ya penyakitan. Bentar lagi juga mati. Liat aja!"

"Lo itu bener-bener ya," geram Haechan.

Detik selanjutnya, Haechan menarik paksa Nancy.

"Ih, jangan kasar-kasar, Chan! Tangan aku sakit!"

Haechan seolah tuli. Ia terus menarik Nancy sampai ke lobby mall.

"Ngapain kamu bawa aku kesini?! Kita belum selesai jalan-jalan!"

"Gue gak peduli. Lo pulang sendiri, gue udah muak sama lo!"

Nancy mengepal tangannya kuat, "Oh, kamu mau aku aduin ke--"

"Terserah! Terserah lo mau ngadu atau apa ke bokap gue! Gue ga peduli, anjing!"

Haechan sudah habis kesabaran mengahadapi Nancy ini. Sebelumnya, bahkan ia tak pernah berkata kasar pada perempuan, tapi saat ini, dia benar-benar sudah muak.

Mantan, HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang