♡5. 𝑻𝒆𝒉 𝑷𝒂𝒏𝒂𝒔

852 47 21
                                    

Rate: 18+

" Jangan pernah menyesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Jangan pernah menyesal. Jika sesuatu itu baik, itu adalah keajaiban. Jika itu buruk, ini adalah pelajaran "

♡♡♡

Pagi ini Abian berangkat ke Rumah sakit, karna tadi malam dia langsung pulang ke rumahnya tanpa membawa Jio.

Sebenernya Abian masih harus di rawat di rumah sakit, tapi bukan Abian kalau dia tidak akan mendengarkan ucapan mereka, karna menurut Abian bila tubuhnya sudah kuat buat apa harus di rawat. Membuang waktu saja.

"Tuan jalannya jangan cepat-cepat." Oceh sekertaris Zoan yang ngilu ketikan Abian bejalan dengan cepat tanpa menghiraukan lukanya yang masih basah.

"Jangan banyak bicara, ayo berjalan dengan cepat!" Saut Abian.

Kakinya berhenti di salah satu ruangan pasien VIP, dan menyuruh Sekertaris Zoan untuk diam di luar saja.

Abian membuka pintu dengan perlahan, matanya terarah ke dua sosok tubuh yang meringkuk di kasur pasien.

Tampa di sadari Abian Tersenyum Kecil melihat Jio yang begitu nyaman di dekapan Senja.

Sesekali juga Senja merasa terganggu oleh sinar Matari yang masuk ke celah-celah jendela.

Abian langsung menutup gorden dan kembali melihat ke arah mereka berdua.

Abian berpikir untuk tidak membangunkan Mereka, akan tetapi suara polos Jio terdengar jelas di telinganya.

"Dady?" Ucap Jio yang perlahan-lahan melepaskan pelukan Senja yang masih tertidur pulas.

"Jio sudah bangun," Abian segera menghampiri Jio.

"Tubuh Jio jadi hangat iho." Kekehnya sambil memeluk dirinya sendiri.

Abian tersenyum melihat tingkah Jio yang lucu.

"Iya kah, sini Dady peluk!" Ucap Abian langsung mengendong Jio perlahan.

Jio memeluk tubuh Abian dan langsung tertawa pelan.

"Jio di peluk Dady, makin hangat." Balas Jio.

"Kalau begitu Dady peluk kamu lama, mau?" Kekeh Abian.

"Kapan kita pulang?" Jio terlihat ingin pulang, karna sudah hampir tiga hari dia di rawat di rumah sakit.

"Sekarang, Jio siap-siap dulu sama Oma ya?"

"Tapi?" Jio melihat ke arah Senja yang belum juga bangun. Jio berpikir apakah Senja akan ikut ke rumahnya.

𝙼𝙰𝚂, 𝙼𝙸𝙻𝙸𝙰𝚁𝙳𝙴𝚁!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang