Throwback Chapter : Best friend, no more.

833 86 15
                                    

Bangkok, Thailand.
September, 2013.
- Childhood Friend's House

Suara kayuhan sepeda memecah keheningan yang tercipta di lingkungan rumahnya malam itu. Tidak ada lagi kerumunan tetangga yang sekedar bertemu untuk berbagi gosip, juga kumpulan anak kecil yang bermain disana.

Mungkin jika ia menemukan beberapa orang, itu hanyalah mereka yang sedang bergantian menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Tidak lebih, mungkin kurang.

"Seratus tujuh belas, seratus tujuh belas, seratus tujuh be-ah itu dia!"

Segera saja, ia memarkirkan sepedanya di depan rumah yang sejak tadi ia cari. Di tangannya, sudah menenteng sebuah tas bekal kecil yang berisi beberapa makanan.

Ting nong!

Ting nong!

Dua kali bel di pintu rumah bernomor 117 itu di tekannya. Sambil menunggu, ia sesekali menoleh ke kanan dan kiri, memperhatikan pekarangan rumah yang terlihat cantik dengan berbagai jenis bunga disana.

"Mawar, Lily, Anggrek. Ternyata jika disatukan, mereka indah sekali ya."

Matanya masih memandang tiga bunga yang terlihat serasi berdampingan. Sampai ketika pintu terbuka, seorang gadis cantik berdiri di pintu tersebut, lengkap dengan senyuman manisnya.

"Fiat!"

Fiat menolehkan kepalanya. Matanya mengerjap, lalu senyuman segera mereka disana. "Hai Love. Aku membawakan ini, dari ibuku. Katanya, bibi dan paman menyukainya, jadi dia buatkan lebih ketika makan malam tadi."

Gadis itu mengintip sedikit tas yang di bawa Fiat. Wajahnya seketika sumringah, "Ah! Tom-Yum! Jelas mereka akan suka ini! Ayo masuk, Fi!"

Lelaki yang baru berusia 13 tahun ini pun mengangguk, lalu berjalan mengikuti Love dari belakang.

"Mama! Lihat ini! Fiat datang membawa Tom-Yum buatan Bibi Nae!" Teriak Love dari lantai bawah, memanggil kedua orang tuanya yang kata Love, sedang sibuk di atas sana.

"Apa mereka benar-benar sibuk sampai kau sendirian di lantai bawah seperti ini? Jika memang begitu, lebih baik aku pulang saja ya?" Sungkan Fiat melihat orang tua Love tidak kunjung turun juga.

Namun Love menggeleng. Senyuman manis itu tidak luntur sama sekali dari wajahnya, "Hei, jangan bicara begitu. Mereka pasti akan turun sebentar lagi! Kemari, biar aku saja yang memindahkannya ke mangkuk dan mencuci tempatnya. Sebentar ya?"

"Uh Love, kau tidak perlu mencucinya. Cukup pindahkan saja okay?"

Lagi, gadis itu menggeleng. "Tidak baik. Kata mama, barang milik orang lain harus di kembalikan sesegera mungkin, dan dalam keadaan bersih. Juga lebih bagus, jika diisi kembali. OH IYA! Fiat kau suka kue cokelat kan? Tadi papaku membawanya saat kembali dari bekerja. Aku bawakan ya?"

Jangankan menjawab, membuka mulut saja belum. Namun Love sudah menjawab sendiri pertanyaan yang di ajukannya tadi. "Ya. Pastinya harus. Jadi tunggu di sofa ya Fi! Sebentar lagi aku akan kembali!!"

"Eung-Love, eh! Astaga gadis itu. Jangan melompat na! Nanti jatuh!"

Fiat menggelengkan kepalanya pelan. Matanya melirik ke arah sofa yang kosong, lalu segera saja mendudukkan diri disana.

"Ck, kemana para orang tua di rumah ini? Sunyi se-"

PRANGGG!!

Fiat dengan cepat berlari menuju dapur. Ia takut sekali jika sahabat kecilnya itu luka, dan mendengar benda pecah seperti tadi, bukan hal yang baik bagi jantungnya. "Love?! Kau tak apa?! Mana yang pecah?!"

Safety Partners [GMMTV Actors AU] • [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang