24. Vihokratana vs Techaapaikhun

1.4K 159 17
                                    

Suara dinding yang bergeser menjadi pembuka utama pertemuan Gulf dengan tahanan 3 hari lainnya. Namun kali ini, bukan Gulf yang akan masuk ke sana. Melainkan Joss, salah satu tangan kanan Mew dengan sejuta pesonanya.

"Masuk, dan fokus pada pertanyaan seputar perubahan yang terjadi di dirinya. Jangan bertanya ataupun melakukan hal lain!"

Walaupun ia adalah tangan kanan, tetap saja bagi Gulf seorang Joss Way-Ar itu tidak lebih dari perayu ulung. Baik pria maupun wanita habis ia sikat selama itu menarik perhatiannya. Makanya Gulf awalnya agak ragu untuk memerintahkan Joss, tetapi Mew bilang kalau untuk suspect 05 dan 06 dirinya tidak boleh menemui mereka. Jadilah seperti ini. "Aku mengawasimu."

Joss hanya mengangkat bahu seperlunya. Ia tahu siapa yang ada di dalam sana, mereka pernah bertemu saat beberapa kali ia dan Luke mampir ke ruang organisasi dengan dalih tugas penelitian.

Ketika memasuki ruangan bernuansa horor dengan paduan warna hitam dan biru tua yang pekat, hal pertama yang menarik perhatian Joss adalah sprei kasur yang terlihat kusut.

Dirinya melirik ke kanan dan kiri secara seksama. Mencari keberadaan pemilik kamar yang tidak terlihat sama sekali di pandangannya.

"Dimana dia?"

Merasa tidak ada siapapun disana, Joss pun berencana untuk keluar dari ruangan tersebut dan melapor pada Gulf ketika tiba-tiba lampu berkedip tiba-tiba. Joss mendongak, lalu kembali menoleh ke kanan dan kiri.

"Aha." Akhirnya mata Joss menangkap sosok yang ia cari sedari tadi. "Tawan, Vihokratana? Apa yang sedang kau lakukan disana, Tay?"

Tay menatap dingin Joss tanpa minat. Sementara Joss, baru kali ini dirinya merasa bodoh karena tidak menyadari keberadaan lelaki itu lebih awal. "Hei, aku bertanya. Jawablah."

"Apa kemampuanmu?"

Joss mengangkat alisnya tinggi. Kemampuan?

"Maksudmu?"

"Apa kemampuanmu?"

Bukannya menjelaskan, Tay malah mengulang pertanyaannya. Membuat Joss merasa bingung sendiri. "Oih, aku tidak mengerti. Apa maksudmu? Kemampuan apa?"

Tay mengerutkan dahinya, curiga. "Kutanya sekali lagi, apa kemampuanmu?"

Aah, Joss baru mengerti sekarang. Pasti maksud orang yang dihadapannya ini adalah kemampuan unik yang akan dimiliki para suspect seperti mereka. "Aku bukan suspect ataupun subject disini. Jadi, aku tidak punya kemampuan apapun."

Tay perlahan mendekat. Mengamati baik-baik wajah Joss yang terlihat polos disana.

"Ck, aku serius. Aku tidak akan berbohong untuk itu." Jelas Joss lagi, membela diri dari tatapan membunuh yang di layangkan Tay sejak tadi. Lama-lama dirinya merasa ciut melihatnya.

Tay masih belum percaya seratus persen dengan kata-kata Joss. Namun setidaknya, dirinya sudah tidak se-kaku tadi sekarang. "Apa yang kau mau? Badanmu seperti tukang pukul dekat Somjai. Apa kau akan membunuhku sekarang?"

Kedua mata Joss membulat. "Apa? Tukang pukul dekat Somjai kau bilang?" Decihan kesal keluar setelahnya. "Dari mana kau tau itu."

"HAH KAN! AKU BENAR!"

"TIDAK! KAU TIDAK!"

Joss berdecak lagi. "Kau ini bottom ya? Berisik sekali."

Kini kedua manik Tay yang membulat. "Apa?! Aku top!"

"Ah ya?" Lelaki tinggi itu menyeritkan dahinya. Meneliti bagian wajah Tay yang sudah terlihat jelas sekarang. "Kau terlalu manis dan ricuh untuk menjadi top."

Safety Partners [GMMTV Actors AU] • [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang