Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Terlihat beberapa teman Eren yang sudah terkapar tidak berdaya karena mabuk. Sasha yang sudah tak sadarkan diri dengan memegang kepala Conny dan mengigau bahwa itu adalah sebuah kentang. Reiner yang terus saja meracau bagaikan sedang menjalankan tugas. Sedangkan Eren yang kini menundukkan wajahnya dan meracau kecil tidak jelas.
"Mungkin sebaiknya kita semua pulang." Kata Armin memberikan saran dan dianggukan setuju oleh Conny, Berthold, dan Mikasa dan juga sang pemilik pesta.
"Terima kasih Mr. L sudah mengijinkan kami semua untuk bertemu dengan Eren." Kata Armin yang kini sudah berdiri dengan yang lainnya berpamit pulang. Sedangkan sang tuan rumah hanya mengangguk seperti biasa mempersilahkan dengan sifat dinginnya.
Selepas semua orang pergi, pria dingin kurang tinggi tersebut berjalan masuk ke dalam toko. berniat untuk menjemput kekasihnya yang kini sudah tidak sadarkan diri. Terlihat sekali kekacauan yang anak-anak itu lakukan. Semua berantakan dan sudah tidak teratur. Banyak pembungkus makanan dan juga gelas-gelas kertas bertebaran di lantai.
Ini mungkin merupakan pemandangan terburuk yang pernah Levi lihat. Kotor dan juga berantakan bukan fashion seorang Levi Ackerman. "Lihatlah kekacauan ini." racaunya dengan melihat sekeliling.
Namun wajah itu kini menghangat setelah mengingat betapa bahagianya Eren saat berkumpul dengan keluarga kecilnya. Di gendongnya Eren ala pengantin perempuan yang akan melakukan aktifitas malam pertama.
Namun salahkan Eren yang tidak bisa melihat kehangatan Levi pada wajah dinginya. Senyuman yang seharusnya tidak ada itu terlukis jelas sekali di wajah sang kekasih. Rugi sudah Eren tidak melihat kejadian tersebut.
Pria manis tersebut di masukkan ke dalam mobil beralih-alih akan kembali ke Mansion Ackerman. Levi memberikan bantalan paha yang empuk dan hangat di sepanjang perjalanan. Eren yang merasakan kenyamanan tanpa dasar meracau "Levi.. Terima kasih." Racaunya.
Beberapa saat kemudian Levi sudah membaringkan Eren di kamar miliknya. Beruntunglah kau nak, Levi akan melepaskan mu untuk malam ini. semua rencana yang Levi sudah susun dengan baik mungkin tidak semua bisa terlaksana. Baginya, yang terpenting saat ini adalah keamanan dan kebahagiaan kekasihnya saja.
Kini pria dingin tersebut berjalan keluar kamar untuk menuju ruang kerjanya. Mengingat sudah banyak sekali pekerjaan yang ia tunda setelah kejadian penculikan Eren yang di lakukan oleh Xavi.
Saat sedang asik dan fokus terhadap kertas-kertas yang menumpuk di meja kerja miliknya. Ponsel hitam yang sedari tadi diam kini mulai berdering, menampilkan panggilan masuk dengan nama "Mata empat".
"Ada apa?"
"Levi, situasi buruk." Kata Hange di seberang. "Cepat datang." Lanjutnya yang langsung membuat Levi bergerak cepat pergi keluar rumah.
Hannes yang melihat Levi terburu-buru keluar rumah pun menghampiri untuk sekedar menanyakan ada apa gerangan dengan tuan rumah nya. "Tuan ada apa?" sambil berjalan cepat di samping Levi.
"Jaga Eren, Perketat penjagaan, jangan biarkan bocah itu keluar dari rumah, jangan biarkan siapun keluar masuk tanpa seijinku." Jelasnya.
"T-tapi ada apa tuan?"
"Si brengsek itu berhasil lolos. Aku akan pergi temui Hange. Jika Eren terbangun hubungi aku."
Kini Hannes hanya bisa mengangguk dan melihat tuannya pergi meninggalkan Mansion. Dengan titah yang diberikan Levi, Hannes langsung mengumpulkan semua orang, tak pandang waktu bahwa ini sudah tengah malam.
Memang mungkin inilah yang dinamakan kerja dalam sebuah organisasi mafia, hingga seluruh pelayan harus siaga jika keadaan mendesak seperti ini datang. Sebenarnya, semua pelayan di kediaman Ackerman tidak di pilih dengan sembarang. Semua harus melalui seleksi dan ujian masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Of World (Riren/Funfiction)
Fanfiction"Seorang pria yang menyandang jabatan sebagai ketua Mafia terkuat didunia dengan sengaja menghancurkan sebuah gedung seorang diri, karena kematian sang kekasih. Ia tak memiliki identitas. Sampai akhirnya ia tertangkap oleh Militer Survey corps. La...