Matahari telah menampakan diri pertanda bahwa malam berganti dengan pagi. Pagi itu Eren merasakan seperti tubuhnya tertindih sesuatu yang berat, entah apa itu tapi membuatnya sangat tak nyaman.
Dengan segera ia membuka matanya, bola Emerald itu menampakan keindahan yang samar-samar ia melihat seseorang masih terlelap dengan merangkul tubuh mungilnya.
"AKHHHHH!!!!!" Pekik Eren saat melihat siapa sosok yang melingkarkan tangan di tubuh Eren dan lebih parahnya lagi ia tak mengenakan atasan menampilkan dada bidang menggoda.
"A-APA YANG SEBENARNYA TERJADI DISINI?!" Teriak Eren.
"BERISIK BOCAH!!" Bentak Levi yang merasa dirinya tergangu.
"Apa yang terjadi? Kenapa aku berada di kamar? B-bukan, b-bukankah aku tidur di sofa semalam?" tanya Eren yang kini memegangi selimut menutupi tubuhnya seperti seorang perawan yang telah ternodai.
"Aku yang membawamu kemari."
"T-tapi kenapa?"
"Bukankah aku sudah mengatakannya semalam bocah, untuk tidur di dalam kamar bersamaku?"
"I-ya t-tapi..."
Levi memajukan wajahnya mendekati Eren hingga jarak di antara mereka hanya beberapa inci saja. Dan sukses membuat wajah manisnya menyembur blushing kemerahan menahan malu.
"Ingat yang ku katakan? Aku tidak suka dengan penolakan, tapi aku juga tidak suka dengan pemaksaan terlebih lagi denganmu." jelas Levi yang hanya di tatap bingung oleh Eren.
"Apa maksudmu?" dengan tatapan bingungnya.
"Sudahlah." Levi beranjak dari kasur meninggalkan Eren yang bertampang konyol.
"Eren." Panggil Armin saat keluar dari kamar. "Are dimana anak itu? bukankah ia bilang akan tidur di sofa?"
"Bocah itu ada di kamarku." Sahut Levi yang turun dari tangga menuju kamar mandi.
'apa yang dilakukan Eren dikamar Mr. L?' Pikir Armin. Beberapa saat kemudian bocah yang ia pikirkan turun.
"Ohayou~ Armin." Sapanya dengan masih menguap dan penampilan yang masih acak kadut.
"O-ohayou." Jawab Armin "Eren sedang apa kau di kamar Mr.L?" lanjut Armin bertanya.
"Tidak ada hanya tidur."Jawabnya enteng.
"Eren bukankah kau semalam bilang padaku akan tidur di sofa, tapi kenapa pagi ini kau keluar dari kamar Mr.L?" pertanyaan yang terlontar dari mulut Armin seketika membuat wajahnya memerah.
"I-itu semalam ada nyamuk ya ada nyamuk jadi... aku... pindah ya pindah ke dalam kamar Mr. L." Jawab Eren sedikit berpikir keras.
"Tapi kau kan bisa mengetuk pintu kamarku."
"A-aku tidak ingin membangunkamu, semalam Mr.L belum tidur jadi aku masuk saja ke dalam kamarnya begitu hehehe..." terang Eren dengan tawa yang tidak lucu.
Armin hanya menjawabnya dengan ber oh ria, dan tak ingin melanjutkan untuk bertanya yang lain. "Oh ya Eren aku akan di tugaskan keluar negeri, jadi aku tidak bisa bersama dengan mu tapi jika kau membutuhkan sesuatu hubungun teman-teman yang lain mereka akan membantumu."
"Baiklah jangan khawatirkan itu." Terang Eren yang beranjak ke dalam dapur untuk membuat sarapan.
Setelah merekan bertiga selesai sarapan Armin pulang untuk bersiap-siap pergi bertugas."Ano.. Levi-san, aku akan pergi keluar jadi aku mohon jangan meninggalkan rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Of World (Riren/Funfiction)
Fanfic"Seorang pria yang menyandang jabatan sebagai ketua Mafia terkuat didunia dengan sengaja menghancurkan sebuah gedung seorang diri, karena kematian sang kekasih. Ia tak memiliki identitas. Sampai akhirnya ia tertangkap oleh Militer Survey corps. La...