Matahari mulai meninggi menandakan hari sudah siang. Bocah manis terduduk diam di taman belakang rumah, ya sejak kejadian penculikan yang dilakukan Xavi padanya, Eren sama sekali tidak diperbolehkan untuk keluar rumah dan tidak diperbolehkan untuk berkerja.
Levi kini benar-benar menjadi super protektif terhadap apapun yang berhubungan dengan sang kekasihnya itu. keseharian Eren hanyalah tidak melakukan apapun, ini sudah berlangsung hingga 8 bulan lamanya. Terakhir diperbolehkan keluar hanya sebatas bertemu dengan teman-temannya. Itu pun juga ada dibawah pengawasan sang dominan.
Kini dia menunggu sang dominan pulang dari pertemuan dengan pihak militer. Hatinya masih terlihat sangat was-was dan khawatir. Eren tau sang kekasih kini bersama dengan Hange dan juga Erwin. Namun, itu tidak membuat kekhawatiran Eren menghilang begitu saja.
Ponsel yang sedari tadi ia gengam bergetar. Menampangkan nama Armin. "Moshi-moshi~ Armin ada apa?" Tanya Eren.
"Ano Eren apa kau tau masalah ini?" Tanya Armin dengan nada sedikit ragu-ragu.
"Apa maksudmu?" Tanya Eren yang tidak mengerti akan pertanyaan yang dilemparkan sahabatnya itu.
"Apa kau tau nama belakang tuan L?"
"Nama belakang? Tidak." Kata Eren yang memang ia sendiri pun tidak tahu yang ia tahu hanyalah nama depan Levi.
"Ackerman." Sahut Armin dengan berbisik.
"Apa yang kau bicarakan Armin aku sama sekali tidak tau..."
"Eren.... demi pantat bohai Titan Female... nama belakang Mr. L adalah Ackerman Eren!!" Pekik pria jamur tersebut di seberang ponsel.
"Tidak mungkin Armin, itu..."
"Eren, dia sendiri yang membongkarnya saat pertemuan. Apa kau yakin tidak mengetahui hal ini?"
"Aku.."
"Eren aku akan memberitahumu sesuatu, dan ini juga aku baru tahu. aku benar-benar baru mengetahuinya. Tapi aku harap kau jangan marah."
"Apa sih yang sebenarnya kau bicarakan Armin?"
"Eren, dengar baik-baik. Para petinggi militer sedari awal memanfaatkan Mr. L, mereka sengaja menangkapnya di saat dia terpuruk. Mereka sengaja menempatkan mu dalam lingkungan Mr.L. mereka selalu mempermudah apapun yang kau minta waktu itu. karena memang mereka berniat untuk memanfaatkan kedekatanmu dengan Mr. L. Dan kau tau Mr. L adalah paman dari Mikasa sendiri. Dan semua otak dari pemanfaatan ini adalah Mikasa."
"hahaha tidak mungkin armin, mikasa tidak akan sejahat itu terutama pada ku. aku tau dia menyukaiku, kau pun tau itu. tidak mungki."
"Eren... itu sudah di rencanakan dia sejak awal kau diminta untuk kembali."
"Tidak..."
"Eren, sekarang dengarkan aku. Au berada di pihak mu. Aku minta kau tetap bersama Mr. L karena mungkin akan terjadi pertempuran yang besar. Mr. L di manfaatkan oleh para petinggi untuk mengalahkan anggota Leoncio. Dan mungkin kau memang dalam bahaya Eren. Aku mohon tetap bersama Mr. L." jelas Armin, namun tak sedikit suara pun di keluarkan Eren. "E-Eren... apa kau mendengarku? Aku mohon bicara sesuatu." Namun orang yang dituju tidak memberikan signal bahwa ia telah mendengarkan.
"E...Armin aku akan telfon Mikasa. Terima kasih informasinya." Katanya yang langsung ia tutup.
Ia mencari nomor dengan bertulisakan Mikasa di ponsel miliknya. Sudah beberapa kali ia menghubungi gadis itu. namun tidak ada jawaban, ponselnya berdering namun tak ia angkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Of World (Riren/Funfiction)
Fanfiction"Seorang pria yang menyandang jabatan sebagai ketua Mafia terkuat didunia dengan sengaja menghancurkan sebuah gedung seorang diri, karena kematian sang kekasih. Ia tak memiliki identitas. Sampai akhirnya ia tertangkap oleh Militer Survey corps. La...