Chap. 2 Menjengkelkan

2.3K 263 30
                                    




Eren berjalan dengan tergesa-gesa di ikuti Armin yang mengekor di belakangnya. Eren berjalan menuju ruangan yang bertuliskan Mikasa Ackerman di depan pintu. Langsung saja Eren masuk tanpa mengetuk pintu. Sang pemilik ruangan hanya menatap kaget akan kedatangan Eren.

"Eren Apa yang kau lakukan?" Tanya Armin di belakang Eren. "Maaf Mikasa Eren memaksa ingin bertemu." Jelas Armin

"Apa yang kau inginkan Eren?" tanya gadis bersyal merah itu dengan wajah datarnya.

Eren berjalan mendekati gadis itu "Aku ingin kau melepaskan tahanan yang sedang ku tangani."

"Itu tidak mungkin." Sahut Mikasa dengan cepat.

"Kenapa tidak?" tanya Eren dengan sedikit menggebrak meja.

"karena jika aku melepaskan orang itu, ia akan mengamuk dan menghancurkan dunia ini." Jelas mikasa dengan entengnya.

"Kalau begitu biarkan dia tinggal di rumah ku dan kau bisa menyuruh anak buah mu untuk berjaga 24 jam di rumah ku tapi, hanya aku ijinkan mereka berjaga di luar tidak di dalam." Tintah Eren.

"Kenapa kau begitu peduli terhadapnya? Kau bahkan belum mengenal dia lebih dalam Eren." Mikasa sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Itu yang sedang ku lakukan Mikasa, tapi jika aku hanya mendapatkan beberapa menit saja bertemu dengannya mana bisa aku mengakrabkan diri dengannya? Jika kau tidak mau nemerima keputusan ku maka aku tidak akan lagi meneruskan pekerjaan ini." Ancam Eren pada Mikasa.

"Baiklah, andai saja kau bukan saudaraku maka kau sudah..." Kata-kata Mikasa menggantung begitu saja.

"Sudah apa? lakukan apapun maumu! Aku tidak pernah meminta apapun, sekarang aku hanya meminta satu hal saja kau keberatan seperti ini."

Armin yang melihat pertengkaran antara saudara itu merasa tidak enak, lalu berusaha untuk melerai mereka. "Maaf Mikasa, sebaiknya kita percaya pada Eren jika kau masih takut maka aku akan bersama Eren dan juga Mr. L." Armin mengusulkan diri untuk membantu dan menghilangkan rasa khawatir Mikasa.

"Tak usah Armin, ini tugas ku biar aku yang tangani ini." Tolak Eren yang masih menampakkan kekesalannya pada Mikasa, dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Armin katakan pada Rainer untuk mengantar Mr. L ke rumah Eren dan katakan padanya untuk terus mengawasi rumah itu tanpa ada seorang pun yang tahu termasuk Eren sendiri." Jelas Mikasa.

"Hai..." Jawab Armin dengan mantap lalu pergi meninggalkan ruangan Mikasa.

Sementara itu Eren yang sedang berjalan pulang ke rumah dengan wajahnya yang kecewa akan sikap dan tingkah laku sang saudari tirinya itu, tapi tiba-tiba ia dihadang oleh Reiner. "Yo Eren." sapa Reiner turun dari mobil mewah berwarna hitam legam.

"kenapa kau ada di sini?" tanya Eren menaikkan sebelah alisnya kebingungan.

"Aku diminta untuk mengantarkan Mr.L ke rumah mu." jelas Reiner begitu saja.

"Benarkah, aku kira dia tidak akan menggubris keinginanku membawa Mr. L ke rumah." Tampak wajahnya berseri-seri setelah mendengar kabar baik yang Reiner bawa untuknya.

"Hanya kau yang bisa lakukan itu Eren, walaupun kini Mikasa menjabat sebagai Letnan Jendral ia tetap saja tunduk pada seorang dokter seperti mu. apa kau ingin menjemputnya?" Reiner membukakan pintu mobil, kalau saja si pemuda bermata hijau itu ingin ikut. Tanpa berpikir panjang Eren langsung saja mengiyakannya dan berjalan masuk ke dalam mobil

"Tentu saja aku ikut." Mendudukan pantat sintalnya di jok mobil dan tersenyum bahagia ke arah Reiner.

Eren sampai hanya dengan beberapa menit perjalanan. Dengan cepat ia langsung saja berlari ke arah ruangan Mikasa dengan wajah yang berseri-seri dan langsung ia mendobrak masuk ruangan Mikasa tak peduli dengan Mikasa yang sedang membicarakan sesuatu dengan bawahannya. "MIKASAAAA!!"

The Devil Of World (Riren/Funfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang