Seorang gadis dengan tatapan dingin sedingin es kutub utara duduk di atas singgasana kebangsaannya dengan mencicipi beberapa cake dan secangkir teh melati. Tapi sayang semua ketenangan yang ia sedang nikmati hancur sudah saat mendengar beberapa orang berjalan dengan ricuhnya.
"Maafkan kami yang datang terlambat nona." Jelas salah satu bahwahannya dengan menundukkan tubuh.
"Kenapa kau begitu lama sekali, apa para anjing itu telah menyulitkanmu?" Tanyanya dengan nada yang begitu dingin.
"Hahahaha tidak sama sekali. Merekakan hanyalah anjing cihuahua biasa, mereka tidak setara dengan kami yang berjenis Husky ini." Ejeknya dengan seringai kemenangan.
"Hmm, bagus."
"Baiklah Nona, sekarang apa rencanakanmu?"
"Marlo, Hitch. Aku ingin kalian berdua melakukan satu hal untukku."
"Apapun itu nona, apapun itu." Senyum seringai terlukis di bibir keduanya.
Sementara itu dikediaman Kelompok Ackerman, Eren kini tengah duduk berhadapan dengan Levi di meja makan yang terasa begitu tegang. Pasalnya bukan hanya Levi yang sedang duduk di atas meja makan tersebut. Mereka berdua tengah makan dengan dikelilingi beberapa orang yang memegang senjata dan memiliki wajah seram.
'A-apa ini, kenapa dengan orang-orang ini. apakah harus seperti ini? bagaimana aku bisa makan jika mereka semua berada disini? Ini sungguh menegangkan.' Pikirnya dalam hati. Levi yang melihat tingkah laku Eren sangat aneh menurutnya itu pun langsung angkat bicara.
"Apa kau tidak suka dengan makanannya bocah?" Tanyanya.
"T-tidak, i-ini enak." Jawab Eren gugup.
"Tapi ada apa dengan wajahmu itu?"
"S-sebenarnya..." Eren menggantungkan kata-katanya lalu melanjutkan dengan bibir bergerak tanpa suara 'Apa ini semua perlu? bisakah mereka pergi?' Levi yang dapat membaca gerak bibir Eren langsung saja mengangkat tangan dan menyuruh bawahannya untuk pergi meninggalkan mereka.
"Huft...." akhirnya Eren bisa bernafas dengan lega.
"Apa ini perlu? aku sedari tadi tidak bisa makan dengan tenang tahu!" Jelasnya kesal Levi yang mendengar gerutu Eren hanya bisa mendengarkannya dalam diam dan melanjutkan makan.
"GOOD MORNING.... WAHAI MAKHLUK IMUTKU!" Pekik Hanji yang sudah mendobrak pintu ruang makan. "Apa kau sudah selesai sarapannya?" Tanya Hanji mendekat.
"Sepertinya begitu, Ada apa Hanji-san?" Tanya Eren penasaran.
"Tidak aku hanya ingin berbincang denganmu saja."
"Oh baiklah kalau begitu."
"Ayo ayo ayoo ikut aku, kita akan jalan-jalan sebentar, si pendek itu tidak akan keberatan jika aku meminjammu untuk beberapa jam." Sambil menarik Eren keluar dari ruangan, sedangkan Levi hanya bisa diam seakan tahu apa yang akan dikatakan oleh sahabat gilanya itu dengan Eren.
"A-ano Hanji-san ada apa?" Tanya Eren yang kini berjalan beriringan dengan Hanji di taman belakang Istana kediaman Levi.
"Oh nothing, bukan apa-apa aku hanya berpikir ingin bersantai denganmu." Jelas wanita berkacamata itu.
"Hanji-san apakah kau dengan levi sudah berteman lama?"
"Berteman lama?" Tanya wanita itu yang langsung menghentikan langkah kakinya dan menatap Eren yang kini memandangnya bingung. "Hahaha kami bukan hanya teman Eren, aku Erwin Farlan, Mike dan si pendek itu adalah sahabat sejak kecil. Kami tumbuh besar bersama ya memang sih kami dari negara yang berbeda-beda tapi kami tumbuh bersama." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Of World (Riren/Funfiction)
Fanfiction"Seorang pria yang menyandang jabatan sebagai ketua Mafia terkuat didunia dengan sengaja menghancurkan sebuah gedung seorang diri, karena kematian sang kekasih. Ia tak memiliki identitas. Sampai akhirnya ia tertangkap oleh Militer Survey corps. La...