15. Ambruk

3.7K 265 55
                                    

Terik matahari itu membuat sekujur tubuh Ari bermandikan keringat. Dengan seragam olahraga yang dia kenakan akhirnya Ari pun mau tidak mau ikut serta dalam latihan wajib yang dilakukan guna memenangkan kejuaraan dalam pertandingan basket tingkat nasional nanti, dan itu semua disebabkan oleh Kevan. Si bocah sialan yang entah mengapa begitu membenci Ari.

Ari kembali mendengus sebal saat melihat Kevan tersenyum mengejek padanya. Pasti, entah mengapa setiap kali Kevan berhasil melakukan one hand shot dengan sempurna, dia akan menoleh pada Ari dan tersenyum sombong. Melakukan hal itu seakan-akan memberitaukan Ari bahwa dialah yang terbaik di sini. Sesuatu yang membuat Ari merasa jijik dan geli melihatnya.

Saat ini situasi memang berbalik, bila dulu Ari adalah kapten sekarang Kevin lah kapten di tim ini. Tapi meski begitu, bukan berarti Kevan jauh lebih baik dari Ari. Bagi Ari dia tetap yang terbaik. Kalau saja tubuhnya sedang bersahabat Ari jamin dia bisa mendapatkan poin lebih banyak dari Kevan. Sayang saja saat ini tubuh Ari sedang tidak fit, Evek dia lapar dan kelelahan membuat tubuhnya terasa lemas bukan main. Jadi untuk saat ini Ari pun tak dapat menujukan bakatnya, dia tidak dapat bermain dengan maksimal.

Ahh... Ari jadi menyesal karena tadi tidak mamir ke warkop di samping sekolah. Kalau saja Ari makan dulu sebelum masuk sekolah pasti kondisi tubuhnya akan jauh lebih baik.

Sejenak Ari memejamkan matanya dengan tubuh membungkuk, dengan satu tangan yang dia tumpu di lututnya, dan satu tangan lagi memegangi dadanya. Sial! Tubuhnya kembali berulah. Debar tidak nyaman yang muncul di dadanya, rasa pusing, lalu pandangan yang memburam membuat Ari tak berdaya. Rasanya Ari ingin langsung lari ke UKS. Tapi kalau dia minta izin untuk istirahat sekarang, Ari pasti akan semakin diejek oleh Kevan.

Oh Tuhan, tolong kuatkan Ari untuk kali ini...

Ari menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Mencoba mengontrol tubuhnya yang mulai memberontak. Dia tak boleh tumbang! Sungguh, dia benar-benar tak boleh tumbang saat ini! Terlebih lagi di sekolah ini ada Arya, akan sangat memalukan bila Ari tumbang. Dengan tubuh yang sudah bermadikan keringat dingin dan wajah memucat Ari memaksakan diri untuk kembali berlari guna merebut bola dari Baim. Sebelumnya Ari memang sudah memutuskan berhenti bermain basket, dia keluar dari tim basketnya yang lama meakipun dia adalah kapten, lalu tadi dia mencoba mati-matian menolak tawaran Pak Maul. Dia bersikap acuh tak acuh dengan olahraga yang satu itu. Mengatakan bahwa dia sudah tidak tertarik, Tapi kalau boleh jujur dari dalam lubuk hati Ari masih sangat menyukainya. Nyatanya dia bahagia saat ini karena bisa bermain basket lagi. Dan lihatlah betapa Ari begitu memaksakan dirinya untuk terus bermain basket disaat tubuhnya sudah tidak bersahabat.

Senyum manis itu mengembang di bibir Ari saat dia berhasil memasukan bola ke ring dengan sempurna. Dia akhirnya bisa menandingi poin Kevan. Namun senyuman itu tak bertahan lama karena satu detik kemudian tiba-tiba pandangannya menggelap dan ...

BRUKKK!!!

******


Panik dan cemas, itulah yang tadi Arya rasakan. Setelah dia mendengar kabar dari Rahmat yang memberitaukan bahwa adiknya pingsan saat latiha basket tanpa pikir panjang Arya langung berlari menjuh UKS. Semua pikiran buruk melayang di kepalanya. Tak ada yang dia pedulikan saat itu bahkan setelah menabark Bu Veronika dan membuat wali kelasnya itu jatuh tersungkur ke lantai, tanpa merasa berdosa Arya tetap kembali berlari tanpa mempedulikan Bu Vero, karena yang ada dalam pikirannya saat itu hanya Ari seorang.

Memang Terdengera berlebihan namun itulah Arya, bila sesuatu sudah menyakut adiknya, pikiran jernihnya bagai hilang seketika. Bahkan dulu ketika mereka masih tinggal terpisah dan Arya mendapat kabar bahwa Ari masuk rumah sakit, meski dia mendapat kabar itu tengah malam Arya tetap langsung terbang ke Bali guna melihat keadaan kembaranya. Jadi sikap Arya kali ini bukanlah hal yang aneh.

The BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang