32. Cerita Tentang Hati

1.5K 252 82
                                    

Misteri yang tak akan dapat di pecahkan dengan mudah, yaitu hati manusia.

**** THE BOND****

Langkah kaki itu terhenti tepat di depan kantin. Seulas senyum pun mengembang di bibir pucat Ari yang membuat lesung pipinya muncul. Pemandangan yang beberapa hari ini tidak Ari lihat, tawa lepas Arya yang selalu berhasil membuat hatinya menghangat, saat ini Ari dapat menyaksikannya kembali. Menyaksikan keceriaan kembaranya dari kejauhan.

Beberapa hari setelah malam di mana Ari memukul Arya, sejak hari itu Arya terus menghindari Ari. Musim semi yang biasa nampak di wajah Arya pun menghilang dan tergantikan dengan langit mendung yang Ari benci. Tapi saat itu tidak ada yang dapat Ari lakukan. Bila dulu Ari yang selalu menghindari Arya, kini semua berbalik. Saat Ari berusaha mendekati Arya untuk meminta maaf, Arya terus mengindari Ari. Kini Arya lah yang membentangkan jarak di saat Ari ingin mendekap tubuh kembaranya itu. Iyaa.. semua memang salah Ari! Ari lah yang bersikap buruk terlebih dahulu pada Arya. Kalau saja sejak awal Ari meraih uluran tangan yang Arya berikan pasti hubungan mereka sudah membaik dan tak akan seburuk sekarang.

Ari memang labil, hatinya tak dapat berpegang teguh pada pendiriannya. Tapi begitulah hati, Dia sangat mudah di bolak-balikan. Pada awalnya Ari berpikir bahwa sudah cukup bisa tinggal dengan bunda dan kembarannya tanpa mengeratkan ikatan. Mereka bisa bersama tapi tidak dekat, itu tak masalah karena tujuan awalnya Ari datang hanya ingin kembali merasakan tinggal bersama dalam kurung waktu 3 bulan, tidak lama jadi tidak perlu merubah apapun supaya tidak ada yang terluka nantinya, tapi entah mengapa saat ini hatinya meminta hal lain. Bukan hanya sekedar tinggal bersama, namun kini dia ingin bisa akrab dengab mereka. Dia menginginkan sesuatu yang jauh lebih besar. EGOIS... Tapi memang seharunya manusia bersikap seperti itu kan untuk dapat bertahan hidup?

Jadi saat ini Ari pun memutuskan untuk kembali diam tanpa melakukan apapun. Meski dia masih berharap bisa rujuk dengan Arya tapi bila itu tak bisa Ari pun akan menyerah dan kembali pada rencana awalnya. Tidak apa kali ini Arya membencinya karena, yang terpenting bagi Ari dia masih dapat melihat wajah ceriah kembarannya itu.

"Tumben ke kantin?" Ari menoleh pada seorang siswa yang memosisikan berdiri di samping Ari dengan ekspresi yang sulit di artikan. Sejak Ari meminta bantuan pada Kevan dan membuat perjanjian, entah ngepa sikap Kevan padanya menjadi lebih baik. Ari juga tidak paham dengan perubah sikap Kevan, dulu pemuda itu sangat membencinya dan terus mengatakan ingin balas dendam padanya, masuk akal gak sih kalau tiba-tiba dia berubah menjadi baik pada Ari setelah Ari menawarkan perjanjian bahwa Ari akan mengambulkan satu permintaan Kevan  bila Kevan  membantunya? Sebenarnya cukup aneh! Ari pikir semua tidak akan semudah ini. menghilangkan benci Kevan  padanya, Ari pikir dia membutuhkan usaha yang sangat keras. Tapi ternyata sesuatu yang tak terdua terjadi, jadi Ari sangat bersyukur.

"Laper." Jawab Ari singkat kemudian berjalan ke penjual roti bakar yang letaknya lumayan jauh dari tempat Arya dan Rahmat duduk. "Bu, aku roti bakar gandumnya satu, ya!" Ucap Ari kepada Bu Ilmi penjual roti bakar. "Lo sendiri juga ngapa tumben gak gabung sama mereka?" Balik Ari bertanya yang merasa heran dengan tingkah Kevan. Entah mengapa bocah itu malah mengikutinya. " Lo lagi berantem sama mereka?"

"Bu, aku juga satu roti bakar tapi pake selai coklat keju, ya." Ucap Kevan dan duduk di hadapan Ari.

"Bosen." Kevan menjawab sekenanya yang tentunya membuat Ari geleng-geleng kepala heran. Ari melepas kacamatanya dan mengelap lensa kacamatanya saat dia merasa lensa itu buram. Sedikit catatan biasanya Ari tak pernah menggunakan kacamata saat tidak sedang membaca, meski dia punya masalah dengan matanya tapi dia sangat malas mengunakan kacamata itu, namun semenjak dia sekolah bersama kembarannya dia jadi sering mengenakan kacamata untuk dapat membuat dia terlihat berbeda dengan kembarannya di sekolah. Seperti saat ini Ari sengaja mengenakan kacamata saat ke kantin karena dia tau kembarannya pasti ada di kantin juga.

The BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang