"Lavender"

14 2 0
                                    

"Pulang sekolah main lagi kuyy" Ajak Daffa yang kini sedang duduk bersama Ara,Diva dan Elsa. Mereka asyik mengobrol kebetulan juga hari ini Jamkos.

"Kuyy lah" balas Elsa.

"Btw kemarin kalian berdua pergi kemana?" tanya Diva melirik ke arah Ara dan Daffa.

"Lapangan" balas Ara cuek.

"Ngapain?"

"Tidur" balas Ara lagi.

"Masa tidur di lapangan sih?"

"Ya lagian elu, main lah gue, masa tidur sih"

"Ye bangbank"

"Keluarga lo gimana daf?  Udah mendingan?" tanya Elsa yang kini nadanya sudah mulai serius.

"Alhamdulillah udah agak membaik, nyokap sama ade gue juga udah agak membaik gak seperti kemarin kemarin lah"

"Yang sabar ya daf, gue jadi ikut sedih"

"Yoi, santai aja"

"Btw ra kok lu bisa kenal sama nyokapnya si Daffa sih?" tanya Diva.

"Kan calon mertua" celetuk Daffa yang langsung mendapat pukulan dari Ara.

"Kasarr ihh" ucap Daffa kesal.

"Gue gak begitu kenal sih sama nyokapnya si curut ini, waktu itu nyokap gue nyuruh gue buat ngasih makanan ke tetangga baru eh ternyata tetangga barunya itu si Daffa, jadi ketemu sama nyokapnya deh" jelas Ara.

"Wahh wahh kayaknya ada bau bau pengen jadian nih?" goda Diva.

"Elu yang jadian mah sama si Gibran tuh" balas Ara balik menggoda.

"Anjirr siapa juga yang mau sama si Gibran"

"Ehh ehh ra kok lu tadi pagi ketemuan sama si Raka sih, emangnya ada urusan apa sama dia?" tanya Elsa dengan wajah ingin tahunya.

"Emm gak papah sih" balas Ara.

"Gak mungkin gak ada apa apa ra, orang gue liat tadi muka lo serius banget"

"Kalau ada masalah itu ngomong jangan di pendem sendiri" lanjut Diva.

"Bokap gue marah sama gue" lirih Ara.

"Apa karena gue?" tanya Daffa, ya sebenernya dia agak khawatir bakal kejadian seperti ini, kemarin Daffa dan Ara pulang telat karena keasyikan bermain.

"Bukan karena lo kok daf" balas Ara.

"Trus?"

"Karena Raka" lirih Ara dengan muka dinginnya.

"Kok bisa?"

"Gibran ngomong ke bokap gue kalau gue pacaran sama Raka, ya jelas lah papah marah besar sama gue, bahkan gue sampai di bentak bentak"

"Segitunya papah lo marah ra?" tanya Daffa.

"Papah gue tuh gak suka gue main atau pun dekat sama cowok, dia tuh gak mau kalau gue malah lebih sering main sama cowok atau pacaran dan bakal ngelupain pelajaran gue"

"Ya gak segitunya juga dong ra, kan dekat sama cowok belum tentu pacaran" Diva kini menimpali.

"Papah gue selalu larang gue buat main-main karena takut masa depan gue akan hancur, dia selalu nyuruh gue buat belajar belajar dan belajar biar masa depan gue cerah"

"Itu alasan lo jadi dingin gini?" tanya Daffa.

"Karena gue sibuk belajar gue bahkan jadi malas buat segalanya, gue juga malas untuk berteman sama orang lain"

DAISY KU - (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang