"Gerbera"

6 1 0
                                    

"Habisin semuanya" ucap Ara tegas. Matanya kini masih memperhatikan Daffa yang sedang menghabiskan makanannya.

Setelah beradu argumen di perpustakaan tadi, akhirnya sekarang mereka berada di kantin. Bukannya ke Uks, Daffa kini sedang asyik makan di temani Ara yang menatapnya tajam. Bukannya apa-apa, Ara merasa sangat kesal dengan Daffa, bukannya menuruti kemauan Ara untuk pergi ke Uks, Daffa hanya terus menolak dan mengalihkan pembicaraan. Dan berujunglah Ara mengajak Daffa ke Kantin dan menyuruhnya makan.

"Nih makan" ucap Daffa menyodorkan sesuap nasi goreng kepada Ara.
Sedangkan Ara hanya menatapnya tajam.
"Gak usah natap gue kayak gitu, gue tau gue ganteng" ucap Daffa lagi yang masih dihiraukan oleh Ara.

"Ngapain sih lo, elo aja yang makan" balas Ara, lalu membalikan sendoknya dan berakhir Daffa yang memakan nasi gorengnya.

Tapi bukan Daffa namanya kalau mau ngalah sama Ara, dia akan trus trusan berusaha agar Ara mau menurutinya.

"Gue tau lo juga belum makan kan?" ucap Daffa menyodorkan lagi sesuap nasi.
"Gue gak lapar" balas Ara. "Sekali aja napa nurut sama gue, gue udah nurutin kemauan lo buat makan disini loh" ucap Daffa tak mau kalah. "Bukannya gue sela"
"Ammm" belum sempat Ara melanjutkan perkataannya, Daffa sudah terlebih dahulu menyuapinya. "Enak kan?" tanya Daffa yang hanya dihiraukan oleh Ara yang kini sedang mengunyah sesuap nasi goreng tersebut.

"Nih makan lagi" ucap Daffa yang kembali menyuapi Ara, tapi sekarang Ara langsung memakannya tanpa menolak yang berhasil membuat Daffa tersenyum. "Nih lagi, habisin semuanya" ucap Daffa namun dihentikan oleh Ara.

"Udah ahh, elo aja yang habisin" balas Ara menolak suapan Daffa. "Ok" balas Daffa lalu melanjutkan makannya.

"Btw lo udah merasa baikkan atau masih sakit?" tanya Ara lalu mengambil minuman yang ia pesan dan langsung meminumnya.

"Udah mendingan kok, gak usah khawatir" balas Daffa yang baru selesai menghabiskan makanannya.

"Siapa juga yang khawatirin elo"

"Elo lah, gue inget banget sumpah wajah khawatir lo tadi pas di perpus, kayak takut banget gue kenapa napa gitu"

"Dihh, gak usah mulai deh" ucap Ara kesal.

"Btw buat yang tadi di perpus lupain aja ok" balas Daffa

"Yang mana?" tanya Ara, yang kini menampilkan wajah mikirnya, mencoba mengingat ingat.

"Gak usah so bego, udah bego juga lu" balas Daffa yang langsung mendapat tendangan di kakinya ulah dari Ara.
"Jangan rese deh" balas Ara.

"Btw gue jadi kepikiran soal tadi deh" lanjut Ara dengan wajah seriusnya.

"Maksudnya?"

"Jadi kepikiran maksud kata-kata lo tadi"

"Kan gue bilang juga gak usah di pikirin"

"Lo suka sama gue yah?" Ucap Ara memandang Daffa penuh tanya.

"Makanannya udah di bayar kan? Gue pergi duluan" bukannya menjawab pertanyaan Ara, Daffa malah berdiri dan berjalan meninggalkan Ara.

"Ada yang aneh sama tuh bocah" ucap Ara lalu ikut pergi menyusul Daffa.

....

"Ada apaan nih rame banget?" tanya Ara yang baru saja menduduki kursinya di sebelah Elsa.

"Tau noh biasa grup si Raka heboh bener dari tadi" balas Elsa yang sedang sibuk membaca novel.

"Ka, ini beneran gak sih?" tanya Elang yang berdiri di depan meja Raka bersama Gibran.

DAISY KU - (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang