10

10 3 1
                                    

Hadi tersenyum, tidak menyangka mendengar pertanyaan putrinya.

"Amerika, Jerman, atau Jepang. Pilihannya di tangan kamu."

"Pilihan? Emang Papa pernah ngasih Sekar pilihan?! Ini yang Papa sebut pilihan?!"

Sekar mengeluarkan isi kepala yang sudah lama Ia pendam. Entahlah, Ia sendiri juga tidak tahu kenapa bisa seberani ini.

"Jaga bicara kamu sebelum Papa marah!" bentak Hadi dengan suara yang mulai naik.

Sekar tahu Papanya masih menahan amarahnya. Dan, entah kenapa saat ini ia justru ingin dimarahi Papanya. Baginya, pertengkaran mereka tidak pernah tuntas selama ini. Ia lelah. Sangat lelah.

"Papa mau nyuruh Sekar ambil jurusan apa?" Suara Sekar lagi.

"Bisnis. Kenapa? Nggak suka? Mau ngelawan? Kamu masih bocah, nggak ngerti apa-apa!"

"Papa minta Sekar ngerti? Emang Papa pernah ngertiin Sekar?!" jawab Sekar dengan pertanyaan balik yang membuat Hadi tambah marah.

"Naik ke kamar!" perintah Hadi. Laki-laki itu tak mau bertengkar terlalu jauh.

"Sekar memang bukan Kak Bella, Pa! Sekar jengah selalu dikekang Papa!"

Plak!

Tangan itu sempurna menampar pipi Sekar. Gadis itu terhenyak, dadanya seperti ditimpa besi. Air matanya mengalir sempurna, tidak menyangka Hadi menamparnya.

Begitu juga dengan Hadi. Waktu seolah berhenti bagi laki-laki itu. Gemetar, Ia tidak sadar telah melukai putrinya. Sesuatu yang selama ini tidak pernah Ia lakukan, sehebat apapun mereka bertengkar.

"Sekar, Papa....ma...maaf," ucap Hadi terbata.

Tangannya bergerak mengelus pipi Sekar, tetapi gadis itu menepisnya kasar. Dengan sorot mata kecewa, Sekar berlari menuju kamarnya. Ia tidak mendengarkan suara Hadi yang memanggilnya dengan nada menyesal.

Begitu sampai di kamar, Ia menutup pintu dengan keras, menghalangi langkah Papa yang menyusulnya.
Sekar tidak mengerti kenapa Papanya begitu tega. Satu yang Sekar tahu, Papanya terisak di balik pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang