|[01]|

1K 80 9
                                    

-happy reading-

Seorang pemuda tengah berlari dari kejaran segerombolan makhluk yang ingin memangsanya. Dengan napas yang terengah dia memberanikan diri untuk melihat kebelakang dimana para makhluk itu mengejarnya tanpa ampun.

Semakin lama langkahnya semakin melambat. Ia sudah kehabisan tenaga karena sudah berlari sangat jauh. Namun disaat ia hampir menyerah tiba-tiba ada seseorang yang menariknya menuju ke sebuah gang yang dipenuhi reruntuhan bangunan.

Seseorang yang terlihat seperti-seorang gadis?-tengah menarik tangannya sambil tetap berlari kencang untuk menghindari para makhluk itu.

Saat dirasa sudah aman gadis itu pun berhenti dan melepas tautan tangan mereka.

Pemuda tadi langsung terduduk lemas dan segera mengambil pasokan oksigen sebanyak mungkin seperti ia tak akan bisa mendapatkannya lagi.

Sedangkan sang gadis menatap pemuda itu prihatin, lalu menyodorkan sebotol air minum yang ia ambil dari tasnya.

Pemuda itu mengernyit, merasa ragu dengan pemberian gadis asing itu. Ia takut jika gadis itu jahat dan sudah mencampuri sesuatu yang berbahaya diminumannya.

" Gue gak kasih racun disitu. Lo bisa lihat kan botol ini masih tersegel? " Ujar gadis itu seakan bisa membaca pikiran.

Dengan ragu-ragu, pemuda itu menerimanya dan langsung meminumnya sampai habis. Ia merasa sangat haus sekali karena berlarian tadi.

" Makasih. " Ujarnya sambil menatap gadis disampingnya itu.

" Iya. Oh ya, kenalin gue Arsey, Arsey Lee, lu siapa? "

" Gue Jay Park. " Jawab pemuda yang mengaku bernama Jay itu.

" Lu kenapa tadi bisa dikejar-kejar sama mereka? " Tanya Arsey penasaran.

" Tadi abis dari minimarket buat nyari makan, trus ada kaleng bekas ditengah jalan. Karena mood gue jelek akhirnya gue tendang tuh kaleng, eh gataunya malah kena palanya salah satu dari mereka. " Cerita Jay sambil cemberut.

" Apes banget dah nasib lu! " Ujar Arsey yang semakin membuat Jay cemberut.

" Lo... Sendirian? " Tanya Jay setelah hening cukup lama.

" Enggak. Gue sama temen gue, errr-gatau juga sih kita temenan apa engga soalnya kita juga ketemunya pas nyolong bareng di minimarket. " Jawab Arsey.

" Trus sekarang dia dimana? " Tanya Jay sambil celingukan mencari keberadaan orang itu.

" Gatau, kita pisah tadi. Mungkin sekarang dia lagi dikejar sama makhluk-makhluk itu. " Ujar Arsey santai.

" Kok lo santai banget ngomongnya? "

" Ya... Karena kita udah biasa main kejar-kejaran ama mereka. Lagian anak itu juga larinya cepet kek angin. "

Hening kemudian. Mereka tidak tau ingin membahas apa. Keadaan mereka juga masih canggung karena Arsey yang sedikit pemalu dan Jay yang masih ragu dengan Arsey.

Tapi kemudian Arsey menyudahi keheningan itu, dia tidak suka dengan kecanggungan ini.

" Lu disini sendirian? Em.. Maksudnya lu ada temen gak? "

" Gue sama adik sepupu gue, namanya Jungwon. Tadi gue mau nyari makan jadi dia gue suruh tetep tinggal ditempat yang aman buat sementara. " Jawab Jay.

" Rambut lo agak panjang ya? Bakal ribet kalo lari-lari. " Ujar Arsey yang tiba-tiba menyisir rambut Jay dengan tangannya.

Jay mematung sesaat. Dia sedikit gugup karena selama ini dia tak pernah berinteraksi dengan perempuan.

World War [EN-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang